Advertorial

5 Tip Berburu Tiket Mudik Kereta Api, Jangan Sampai Kehabisan

Kompas.com - 23/12/2024, 18:50 WIB

KOMPAS.com - Mudik adalah tradisi tahunan yang selalu dinanti-nantikan, baik saat momen Lebaran maupun libur panjang lainnya, seperti Natal dan tahun baru (Nataru).

Terdekat, masyarakat saat ini banyak yang tengah mempersiapkan mudik Nataru, tapi tak sedikit pula yang mulai merencanakan untuk musim mudik Lebaran yang terjadi lebih awal, yakni pada Maret 2025.

Namun, tingginya permintaan tiket kereta api, terutama pada rute populer, seperti Jakarta–Yogyakarta atau Jakarta–Surabaya, sering kali menjadi tantangan besar bagi para pemudik. Ini lantaran tiket kerap habis dalam hitungan menit. Alhasil, rencana mudik pun bisa terganggu.

Untuk menghindari stres akibat kehabisan tiket, Anda tentu memerlukan strategi yang matang agar rencana mudik bisa tetap berjalan sesuai rencana.

Apa saja caranya? Berikut adalah ulasannya.

  1. Rencanakan jadwal keberangkatan dengan matang

Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah merencanakan jadwal mudik dengan matang.

Anda harus menentukan tanggal keberangkatan sejak jauh-jauh hari, khususnya jika hendak mudik ke kota-kota besar yang ramai peminat, seperti Surabaya atau Yogyakarta.

Pilihlah tanggal keberangkatan yang lebih fleksibel. Jika memungkinkan, hindari puncak arus mudik dengan berangkat lebih awal atau lebih lambat dari jadwal utama.

Biasanya, puncak arus mudik terjadi pada H-3 hingga H-2 hari raya. Dengan cara ini, Anda dapat meningkatkan peluang mendapatkan tiket sekaligus menghindari kepadatan di stasiun.

  1. Pesan tiket secara online

Di era digital, Anda tidak perlu lagi repot-repot mengantri di loket stasiun untuk mendapatkan tiket.

Sebab, pemesanan kini bisa dilakukan secara daring melalui sejumlah platform, seperti KAI Access, Traveloka, dan Tiket.com.

Aplikasi tersebut tidak hanya membantu menghemat waktu, tetapi juga sering menawarkan promo menarik, seperti potongan harga atau cashback.

Anda juga dapat menggunakan metode pembayaran digital, baik itu secara tunai maupun cicilan.

Untuk cicilan, Anda bisa menggunakan cicilan dana bulanan dari Kredivo untuk mempercepat transaksi. Jangan lupa, pastikan koneksi internet Anda stabil agar proses pemesanan berjalan lancar.

Keunggulan menggunakan Kredivo adalah limitnya yang besar, yakni hingga Rp 50 juta bagi member premium.

Selain itu, ada pula fitur cicilan 0 persen dengan tenor hingga 3 bulan. Jika Anda tertarik, pastikan melakukan pendaftaran sebagai member premium untuk mendapatkan benefit-benefit lain dari Kredivo.

  1. Ketahui waktu penjualan tiket dimulai

Salah satu kunci keberhasilan berburu tiket adalah mengetahui dibukanya waktu penjualan tiket.

Untuk PT Kereta Api Indonesia, penjualan tiket biasanya dimulai saat 45 hari sebelum tanggal keberangkatan.

Jadi, catat tanggal penting tersebut di kalender atau aktifkan notifikasi di aplikasi pemesanan tiket Anda.

Selain itu, pantau juga jadwal tambahan yang sering kali dirilis mendekati hari keberangkatan. Sebab, tiket-tiket tambahan biasanya dijual pada waktu tertentu saja, seperti malam hari.

Dengan memantau secara berkala, peluang Anda mendapatkan tiket akan semakin besar. Jangan patah arang ketika belum mendapatkan tiket karena suka ada sejumlah orang yang melakukan pembatalan.

Di situlah kesempatan Anda untuk mendapatkan tiket mudik muncul kembali.

  1. Nyalakan fitur pengingat

Jangan sampai momen penting berburu tiket terlewat hanya karena lupa waktu. Oleh karena itu, Anda perlu memanfaatkan fitur pengingat yang tersedia di gadget atau aplikasi pemesanan tiket seperti KAI Access. Pengingat ini akan membantu Anda bersiap-siap sebelum tiket mulai dijual.

Setel pengingat minimal 15–30 menit sebelum waktu rilis tiket. Pastikan semua data penumpang, seperti nama dan nomor KTP, sudah Anda masukkan sebelumnya di aplikasi.

Dengan persiapan matang, proses pemesanan akan berjalan lebih cepat dan efisien. Hindari menggunakan Wi-Fi sharing pada saat pemesanan. Pastikan juga sinyal optimal agar transaksi berjalan lancar.

Agar lebih aman, Anda perlu berhati-hati terhadap berbagai modus penipuan penawaran tiket mudik murah dan lain sebagainya.

  1. Siapkan alternatif transportasi lain jika kehabisan tiket

Jika pada akhirnya tiket kereta yang Anda incar sudah habis, jangan langsung panik. Masih banyak alternatif transportasi yang bisa Anda pertimbangkan, seperti bus antarkota, layanan travel, atau carpooling bersama kerabat.

Untuk perjalanan yang lebih nyaman, Anda juga bisa mempertimbangkan moda transportasi lain, seperti pesawat, terutama jika ada promo harga tiket.

Anda juga bisa menggunakan rute alternatif atau transportasi dengan tujuan kota satelit terdekat dengan dengan kota tujuan.

Layanan travel atau carpooling sering kali menjadi pilihan yang praktis dan ekonomis. Intinya, selalu siapkan rencana cadangan agar rencana mudik tetap berjalan lancar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau