Advertorial

Upaya Tanpa Henti BRI Memberdayakan Kelompok Usaha di Tanah Miring, Merauke

Kompas.com - 27/12/2024, 13:29 WIB

KOMPAS.com – Di ujung timur Indonesia yang jauh dari hiruk-pikuk kota besar, ada sebuah kisah inspiratif tentang seorang perempuan tangguh bernama Agustina Etwiory.

Dia adalah mantri atau pemasar mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) atau BRI di Unit Kerja Tanah Miring, Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan.

Agustina telah mengabdikan dirinya untuk membantu masyarakat di daerah terpencil, memajukan perekonomian desa, dan memperkenalkan produk-produk perbankan kepada masyarakat kecil.

Ia memulai perjalanan hidup di tanah kelahirannya, Merauke, tempat Agustina dibesarkan. Sebelum bergabung dengan BRI, Agustina bekerja di Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) selama enam tahun.

Pada 2010, ia resmi bergabung dengan BRI sebagai teller, dan karirnya terus berkembang hingga menjadi mantri.

Sebagai mantri BRI di Unit Tanah Miring, Agustina dihadapkan pada berbagai tantangan, terutama terkait jarak geografis unit yang terletak sekitar 30-45 menit dari pusat kota Merauke.

Selain itu, infrastruktur jalan yang sebagian besar masih berupa tanah membuat perjalanan menjadi sulit, terutama saat hujan. Namun, semangatnya tidak pernah surut.

"Suka dukanya pasti ada, terutama saat mencari debitur untuk menjadi nasabah. Kadang ada penolakan, tetapi setelah dua atau tiga kali kunjungan, mereka akhirnya mau menabung. Itu menjadi kebanggaan tersendiri bagi saya," ucap Agustina dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (27/12/2024).

Aktif dampingi klaster usaha

Sebagai mantri, Agustina memiliki tugas utama untuk mencari nasabah, baik untuk simpanan maupun pinjaman, serta memperkenalkan berbagai produk BRI seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan layanan Agen BRILink kepada masyarakat.

Tidak hanya menyalurkan pinjaman, di bawah bimbingannya, beberapa kampung di wilayah binaannya, seperti Kampung Isenombias, telah menjadi kampung binaan BRI.

Agustina juga aktif mendampingi dan memberdayakan kelompok usaha, salah satunya adalah CV Barokah Sayur, sebuah klaster usaha pertanian hortikultura di kampung tersebut.

BRI memberikan pendampingan untuk CV Barokah Sayur dalam bentuk literasi keuangan, penyuluhan pertanian, dan pemberian alat-alat mesin pertanian.

"Mereka sangat antusias dan merasa senang dengan bantuan yang diberikan. Bahkan, mereka ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa mereka bisa menghasilkan produk yang lebih baik," ujar Agustina.

Selama menjalankan tugasnya, Agustina beberapa kali menemui nasabah yang kesulitan membayar pinjaman.

Dengan pendekatan personal dan edukasi keuangan, ia berhasil membantu nasabah menjaga nama baik mereka di dunia perbankan.

"Banyak nasabah yang awalnya enggan menabung atau meminjam, tapi setelah diberikan pemahaman, mereka mulai percaya dan merasa nyaman bekerja sama dengan BRI," kata Agustina.

Harapan untuk masa depan

Sebagai mantri, Agustina memiliki harapan besar untuk nasabah binaannya. Ia ingin melihat mereka berkembang dan mampu meningkatkan taraf hidup melalui usaha yang mereka jalankan.

Agustina juga berharap agar BRI terus memberikan dukungan melalui program-program inovatif yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.

"Peran saya sebagai mantri sangat berpengaruh di kampung ini. Selain memberikan pinjaman, saya juga membantu mereka dengan menjemput tabungan atau memberikan solusi atas masalah ekonomi yang dihadapi," ujarnya.

Dengan semangat dan dedikasi yang tak kenal lelah, Agustina bertekad untuk terus menjadi jembatan antara BRI dan masyarakat kecil, membantu mereka meraih mimpi dan mencapai kemandirian ekonomi.

Kisah Agustina sebagai mantri BRI menunjukkan perjuangan yang menginspirasi.

Melalui kerja keras dan semangat untuk melayani, ia telah membuktikan bahwa peran seorang mantri bukan hanya sekadar pekerjaan, melainkan sebuah panggilan untuk membawa perubahan positif bagi masyarakat di sekitarnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau