Advertorial

Pulihkan Lingkungan serta Berdayakan Masyarakat, BRI Gagas Program Menanam-Grow & Green

Kompas.com - 12/01/2025, 13:46 WIB

KOMPAS.com - Dalam rangka memperingati Hari Gerakan Sejuta Pohon yang jatuh setiap 10 Januari, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) konsisten mewujudkan komitmen memperkuat penerapan prinsip environmental (lingkungan), social (sosial), dan governance (tata kelola yang baik) atau ESG melalui program BRI Menanam-Grow & Green.

Program yang telah dimulai sejak 2022 itu telah memberikan dampak nyata dapat membantu mengatasi perubahan iklim dan menciptakan pertumbuhan berkelanjutan melalui berbagai aktivitas yang mendukung upaya pemulihan ekosistem, baik laut maupun darat.

Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengatakan, BRI Menanam-Grow and Green diimplementasikan dalam berbagai aktivitas, antara lain penanaman pohon di lahan produktif yang disalurkan ke program pemberdayaan Desa BRILiaN.

Program tersebut juga dimplementasikan dalam “Grow & Green Mangrove” yang merupakan program penanaman Mangrove dan atau Cemara Laut sebagai upaya restorasi di daerah pesisir Indonesia.

“Selain itu, program ini diimplementasikan dalam ‘Grow & Green Reforestation’ yang merupakan penanaman pohon di lahan-lahan kritis yang memberikan nilai ekonomis bagi masyarakat sekitar sekaligus pemberdayaan kelompok masyarakat di sekitar,” ujar Catur dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Minggu (12/1/2025).

Hasilnya, program BRI Menanam–Grow & Green telah menanam sebanyak 1.046.927 tanaman produktif dan bakau dengan potensi penyerapan karbon sebanyak 17.960,93 ton CO2e per tahun.

Rinciannya, sebanyak 689.839 bibit tanaman produktif telah disalurkan di 2.657 Desa BRILiaN serta 306.7888 tanaman disalurkan ke nasabah. Adapun jenis tanaman produktif yang ditanam mulai dari alpukat, mangga, hingga durian.

Sementara itu, Program Grow & Green Mangrove serta Grow & Green Reforestation telah dilakukan penanaman 50.300 tanaman produktif dan tanaman bakau, serta 2.430 terumbu karang yang tersebar di 14 lokasi di berbagai daerah di Indonesia.

“Upaya ini adalah bentuk komitmen BRI dalam mendukung pembangunan dan pertumbuhan kinerja berkelanjutan yang berbasis ESG. Program ini menjadi wadah untuk mewujudkan praktik pembangunan berkelanjutan yang memliki tujuan untuk melestarian lingkungan, menyerap karbon, memberdayakan masyarakat dan meningkatan perekonomian,” jelas Catur.

Program BRI Menanam - Grow & Green berhasil membuka lapangan kerja kepada 1.080 kepala keluarga (KK) dan hasil panen tanaman produktif menjadi pendapatan tambahan bagi masyarakat yang terlibat. Dok. BRI Program BRI Menanam - Grow & Green berhasil membuka lapangan kerja kepada 1.080 kepala keluarga (KK) dan hasil panen tanaman produktif menjadi pendapatan tambahan bagi masyarakat yang terlibat.

Utamakan tiga nilai

Catur melanjutkan, BRI Menanam–Grow & Green mengedepankan tiga nilai inti, yaitu sosial, ekonomi, dan lingkungan.

Dalam nilai sosial, program tersebut memberikan pemberdayaan kepada kelompok tani. Sebagai hasil, program BRI Menanam-Grow & Green telah memberdayakan kelompok tani atau nelayan yang berperan melakukan penyiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, dan pendataan serta monitoring tanaman atau fragmen terumbu karang.

Program BRI Menanam–Grow & Green juga menekankan nilai ekonomi yaitu meningkatkan pendapatan kelompok dari kegiatan penanaman, perawatan, dan pendataan tanaman.

“Program BRI Menanam - Grow & Green berhasil membuka lapangan kerja kepada 1.080 kepala keluarga (KK) dan hasil panen tanaman produktif menjadi pendapatan tambahan bagi masyarakat yang terlibat,” kata Catur.

Selain itu, imbuh Catur, program tersebut juga menekankan nilai lingkungan yang merupakan aksi untuk mengatasi perubahan iklim.

Seperti diketahui, Indonesia saat ini menghadapi persoalan lahan kritis akibat degradasi lahan berupa pengurangan status lahan secara fisik, kimia dan atau biologi karena aktivitas illegal logging, kebakaran hutan atau alih fungsi hutan.

Adapun kegiatan penanaman pohon produktif merupakan upaya nyata dalam membantu pemerintah mengurangi dampak buruk dari lahan kritis seperti banjir, longsor, dan kekeringan, serta berkontribusi dalam pengurangan emisi dan adaptasi perubahan iklim.

"Penanaman pohon produktif diharapkan mampu membantu perekonomian masyarakat. Kami memastikan bahwa pohon-pohon produktif yang ditanam mendapat perawatan dan pendampingan sehingga pada akhirnya bisa dipanen dan membantu perekonomian anggota kelompok," tegasnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau