KOMPAS.com — PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Taspen) mengingatkan seluruh peserta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai modus penipuan yang mengatasnamakan perusahaan atau karyawannya.
Modus penipuan itu dapat dilakukan melalui berbagai saluran komunikasi, seperti surat, email, telepon, atau media lain.
Corporate Secretary Taspen Henra menjelaskan, oknum penipu sering kali menggunakan modus penipuan dengan menyebarkan informasi palsu terkait pencairan dana, bonus, atau kenaikan dana pensiun.
"Kami sangat mengharapkan masyarakat untuk selalu berhati-hati terhadap berbagai informasi yang diterima melalui email, SMS, WhatsApp, atau saluran komunikasi lain yang mengklaim berasal dari Taspen," kata Henra dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Rabu (15/1/2025).
Ia menegaskan, Taspen tidak pernah meminta data pribadi atau pembayaran dalam bentuk apa pun untuk memperoleh manfaat atau bantuan.
Beberapa modus penipuan yang diidentifikasi oleh Taspen antara lain adalah penyebaran informasi palsu terkait pencairan kenaikan gaji pensiun, bonus, atau permintaan data pribadi, seperti nomor rekening dan nomor Taspen.
Selain itu, terdapat pula permintaan pembayaran dana bantuan atau pembagian dividen yang dijanjikan melalui tautan mencurigakan atau saluran komunikasi yang tidak resmi.
Untuk memastikan keamanan informasi, Taspen hanya berkomunikasi melalui saluran resmi berikut.
Taspen pun mengimbau peserta untuk segera melaporkan informasi mencurigakan melalui email tanya.taspen@taspen.co.id atau call center 1500919.
Peserta juga diharapkan tidak memberikan data pribadi kepada pihak tidak bertanggung jawab dan menghindari transaksi pembayaran apa pun yang diminta oleh oknum yang mengatasnamakan Taspen.
Sebagai bagian dari upaya pencegahan, Taspen telah menerapkan standar keamanan informasi melalui Sertifikasi SNI ISO/IEC 27001:2013. Standar ini mencakup perlindungan data peserta pada layanan digital, seperti Taspen Online Service, Taspen Mobile, Otentikasi Digital, Simgaji, dan TDES.
Dengan langkah tersebut, Taspen berkomitmen menjaga keamanan data dan mencegah kerugian peserta akibat penipuan.
"Kami akan terus meningkatkan pengawasan dan transparansi agar peserta merasa aman. Dengan adanya saluran komunikasi resmi yang terverifikasi, kami ingin memastikan bahwa setiap informasi yang diterima peserta adalah valid dan tepercaya," ujar Henra.
Pernyataan Taspen itu sejalan dengan imbauan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap pihak-pihak yang mencoba memanfaatkan nama besar BUMN untuk penipuan.
"Perlindungan data peserta adalah prioritas utama kami. Kami pun berkomitmen memastikan semua proses komunikasi berjalan dengan aman dan transparan," kata Erick.
Dengan langkah-langkah pencegahan tersebut, Taspen berupaya melindungi hak-hak dan data pribadi peserta serta memastikan semua informasi yang disampaikan hanya melalui saluran resmi yang terverifikasi.