Advertorial

Eksplorasi Kreativitas Murid Montessori School dalam Pameran "Children's Voice" di TIM

Kompas.com - 17/01/2025, 19:12 WIB

KOMPAS.com – Bambini Montessori School dan Jogjakarta Montessori School menampilkan lebih dari 300 karya seni dari 180 murid taman kanak-kanak (TK) hingga sekolah menengah pertama (SMP) dalam pameran "Children's Voice: From Self-Expression to World Awareness" di Galeri Cipta, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Kamis (4/1/2025) hingga Sabtu (6/1/2025).

Selama seminggu, para siswa dibimbing oleh mentor kesenian Bambini Montessori School dan Jogjakarta Montessori School Della Naradika (art mentor dan kurator dari Meccaz), dalam menghasilkan beragam karya, mulai dari lukisan, instalasi, karya self-potrait, hingga seni media campuran.

Direktur Pendidikan Bambini Montessori School dan Jogjakarta Montessori School Vandalina Susanto menjelaskan, seni memiliki peran penting dalam pembelajaran.

“Seni merupakan pelengkap dalam model pembelajaran yang holistik," jelas Vandalina dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (16/1/2025).

Mengintegrasikan pendekatan seni dan science, technology, engineering, and mathematics (STEM) dapat mengasah kreativitas serta kemampuan berpikir kritis anak sekaligus.

Principal Jogjakarta Montessori Elementary School Natalia Christiani menjelaskan bahwa setiap karya anak memiliki nilai keunikannya tersendiri.

"Sering kali, dalam dunia seni, orang dewasa atau orangtua memaksakan norma tertentu pada karya anak-anak. Padahal, setiap karya anak memiliki makna dan tujuan unik dari sudut pandang mereka. Penting bagi kita untuk menghargai karya mereka dalam segala bentuknya," tutur Natalia.

Berdasarkan studi yang dimuat di International Journal of STEM Education, seni berperan penting dalam membantu anak memvisualisasikan dan memahami konsep abstrak dengan lebih baik.

Hal ini mendukung anak mengeksplorasi bidang seni serta sekaligus meningkatkan minat terhadap sains dan teknologi dengan cara menyenangkan.

Integrasi seni dan STEM juga membantu anak menuangkan ide menjadi sebuah inovasi yang terbentuk dari perpaduan unsur sains, teknologi, dan kreativitas seni.

Salah satu karya yang ditampilkan di pameran.Dok. Jogjakarta Montessori School Salah satu karya yang ditampilkan di pameran.

Tak sekadar medium kreativitas

Pameran yang hadir sebagai program unggulan Self-Esteem Booster (SEB) tersebut tidak hanya berfokus pada kreativitas, tetapi juga menjadi sarana anak memahami dan menyampaikan pandangan tentang dunia.

Setiap karya mencerminkan kesadaran anak-anak terhadap lingkungan, keberagaman, dan harapan untuk masa depan. Bahkan, karya-karya itu juga menggambarkan hal terkecil, seperti cara pandang anak terhadap arti keluarga.

Dalam proses menciptakan karya, anak-anak didorong mengeksplorasi teknik dan alat tanpa batas untuk menstimulasi pemikiran out of the box. Mereka secara aktif menggunakan kemampuan motorik dan pancaindra serta melibatkan pemikiran kritis yang membantu mengasah jiwa seniman sejak dini.

Sebagai bagian dari pendekatan pendidikan Montessori, pameran itu merefleksikan upaya kedua sekolah dalam mendukung tumbuh kembang anak.

Melalui karya yang dibuat, anak-anak mendapat ruang untuk mengekspresikan diri, mengasah potensi natural, membangun rasa percaya diri, dan menyampaikan pemikiran yang sulit diungkapkan lewat kata-kata.

Lebih dari sekadar pameran, kegiatan itu memberi dampak positif pada kesejahteraan individu anak dalam mengekspresikan diri dan emosi. Hal ini sejalan dengan nilai Montessori yang mendukung pengembangan holistik dan pendidikan yang berpusat pada anak.

Bambini Montessori School dan Jogjakarta Montessori School berkomitmen untuk terus menumbuhkan jiwa seni anak-anak.

Setelah pameran ini, akan digelar kembali Art Exhibition oleh Jogjakarta Montessori Elementary School (SD Montessori) dan Jogjakarta Montessori Middle School (SMP Montessori) pada Januari dan Februari 2025.

Dengan terus menumbuhkan potensi setiap anak secara alami melalui lingkungan yang dipersiapkan, anak mendapatkan pembelajaran bermakna dalam menemukan jati diri, kemandirian, rasa ingin tahu, dan kreativitas sesuai minat masing-masing.

Masyarakat yang ingin menjadi bagian dari perjalanan pendidikan anak yang penuh makna dapat mengakses informasi lebih lengkap melalui website bambini.sch.id dan Instagram @jogjakartamontessori.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau