Advertorial

Dorong Pembiayaan UMKM, BRI Salurkan KUR Rp 184,98 Triliun untuk 4 Juta Pelaku Usaha pada 2024

Kompas.com - 21/01/2025, 13:49 WIB

KOMPAS.com – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia.

Sepanjang 2024, BRI berhasil menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 184,98 triliun, menjadikannya sebagai bank dengan penyaluran KUR terbesar di antara bank nasional lainnya.

Penyaluran KUR tersebut menjangkau lebih dari 4 juta pelaku UMKM di seluruh Indonesia dan berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Komitmen BRI tersebut sejalan dengan Asta Cita pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto dan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka yang memasuki 100 hari kerja.

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga terus mempercepat implementasi Asta Cita tersebut. Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan pentingnya kolaborasi efektif dalam mencapai program prioritas nasional.

Capaian BRI tersebut selaras dengan Asta Cita ketiga yang bertujuan meningkatkan lapangan kerja berkualitas, mendorong kewirausahaan, dan mengembangkan industri kreatif.

BRI juga mendukung Asta Cita keenam, yaitu membangun dari desa guna mendorong pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan bahwa penyaluran KUR BRI yang mencakup lebih dari 4 juta debitur UMKM di seluruh Indonesia berfokus pada sektor-sektor produktif seperti pertanian, perikanan, dan perdagangan.

“Hadirnya program ini merupakan wujud nyata dukungan BRI terhadap Asta Cita, terutama dalam hal peningkatan lapangan kerja berkualitas dan kewirausahaan,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (21/1/2025).

Hingga Desember 2024, penyaluran KUR BRI di sektor produksi mencapai 60,83 persen. Sementara itu, sektor pertanian menjadi kontributor terbesar dengan menyumbang Rp 73,61 triliun atau 39,79 persen dari total KUR yang disalurkan.

Sejak 2015 hingga akhir 2024, BRI telah menyalurkan KUR sebesar Rp 1.257 triliun kepada 42,68 juta pelaku usaha. Hal ini semakin memperkuat peran BRI sebagai bank penyalur KUR terbesar dan pendorong ekonomi kerakyatan di Indonesia.

Selain itu, data dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) menunjukkan bahwa KUR, sebagai program kredit bersuku bunga rendah, telah memberikan efek multiplier terhadap pertumbuhan ekonomi makro.

Pada 2023, proporsi KUR terhadap produk domestik bruto (PDB) Nominal mencapai 1,24 persen.

Riset Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) juga menunjukkan bahwa setiap debitur KUR dapat menciptakan tiga lapangan kerja baru. Hal ini menjadikan program KUR sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi, terutama melalui ekonomi rakyat.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau