Advertorial

BERAGAM Dorong Kolaborasi Pemangku Kepentingan untuk Wujudkan Keberlanjutan Masa Depan Kopi dan Gula Aren

Kompas.com - 22/01/2025, 17:17 WIB

KOMPAS.com - Kopi susu gula aren yang memadukan tradisi dengan inovasi telah menjadi simbol transformasi dalam industri kopi Indonesia.

Di balik popularitas minuman itu, terdapat perjuangan kolektif petani, pengolah, serta konsumen untuk menjaga kualitas dan keberlanjutan.

Mitra strategis Toko Kopi Tuku (TUKU) dan penyedia kopi serta gula aren berkualitas, Berangan Ragam Rasa (BERAGAM), telah menunjukkan bahwa kolaborasi lintas sektor mampu menciptakan dampak yang berarti.

Sejak menjadi entitas independen pada 2020, BERAGAM berkomitmen mendukung industri kopi dan gula aren Indonesia melalui pengadaan yang bertanggung jawab dan praktik berkelanjutan.

Salah satu inisiatif tersebut adalah Program Demonstration Plot di Gayo Kenawat, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh.

Melalui program tersebut, BERAGAM bekerja sama dengan Adena Coffee memperkenalkan metode biochar dan pohon Lamtoro untuk memperbaiki kualitas tanah. Program ini sekaligus memberikan pelatihan kepada petani tentang budi daya kopi berkelanjutan.

Selain meningkatkan kualitas kopi, program tersebut juga berhasil menambah pengetahuan petani serta menciptakan ekosistem yang lebih tangguh dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan permintaan pasar.

Sementara itu, di Gunung Ringgeung, Garut, Jawa Barat (Jabar), BERAGAM bersama Yayasan Tanah Air Semesta dan TUKU menjalankan Proyek BERSEMI. Program ini menanam ribuan pohon endemik dan multi-purpose tree species untuk menjaga keseimbangan ekosistem.

Selain memperbaiki lingkungan, program tersebut juga melakukan regenerasi petani muda. BERAGAM turut andil memastikan generasi penerus memiliki pengetahuan untuk melanjutkan warisan kopi dan gula aren Indonesia dengan memfasilitasi pelatihan dan transfer teknologi.

"Kolaborasi adalah kunci. Kami ingin semua pihak terlibat dalam perjalanan keberlanjutan, mulai dari petani hingga konsumen, " ujar Founder BERAGAM Andanu Prasetyo dalam siaran tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (22/1/2024).

Founder BERAGAM Andanu Prasetyo. DOK. BERAGAM Founder BERAGAM Andanu Prasetyo.

Melihat pentingnya gula aren dalam industri kopi, Andanu menjelaskan bahwa BERAGAM meningkatkan fokus pada regenerasi petani muda. Perusahaan berencana memperluas kerja sama dengan mitra seperti Aruma di Garut, dalam transfer pengetahuan, teknologi, dan pengembangan model bisnis yang lebih adil pada 2025.

BERAGAM percaya, regenerasi petani merupakan langkah penting untuk memastikan masa depan industri yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Sebagai pencinta kopi atau gula aren, masyarakat dapat berkontribusi dalam mendukung keberlanjutan dengan memilih produk yang transparan dan bertanggung jawab.

"Membeli secangkir kopi dengan gula aren yang diproduksi secara berkelanjutan berarti mendukung ribuan petani, melindungi ekosistem, dan memastikan praktik bisnis yang etis," kata Andanu.

Selain berkomitmen terhadap industri kopi dan gula aren Indonesia, BERAGAM mengajak semua pihak untuk bergabung dalam perjalanan kolaboratif dalam perayaan ulang tahunnya yang kelima.

BERAGAM menggelar diskusi panel dengan menghadirkan praktisi industri dari hulu ke hilir pada Selasa (21/1/2025). Diskusi ini menghadirkan Fikri Raihan dari CV Frinsa Agrolestari), Eko Purnomowidi dari Koperasi Klasik Bean, dan Vice President Product and Quality TUKU Diana Frances.

Dalam diskusi tersebut, BERAGAM membahas transparansi dalam rantai pasok, pelatihan petani, inovasi teknologi, dan kampanye edukasi. Hal ini dilakukan untuk memastikan masa depan kopi dan gula aren yang berkelanjutan. Selain tanggung jawab, keberlanjutan juga peluang untuk menciptakan masa depan yang lebih baik.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau