KOMPAS.com – Profesi sebagai pengemudi taksi selama ini dikenal sebagai pekerjaan yang menuntut ketahanan fisik, terutama bagi mereka yang mengemudikan kendaraan berbahan bakar konvensional dengan kebisingan, getaran, dan bau menyengat.
Namun, kehadiran kendaraan listrik (EV) membuka jalan menuju era baru berkendara yang lebih baik. Hal inilah yang dirasakan oleh para pengemudi taksi di Indonesia dengan dimulainya era baru transportasi ramah lingkungan berkat kehadiran taksi listrik Xanh SM.
Tidak hanya menikmati biaya operasional yang lebih rendah, mitra pengemudi Xanh SM juga merasakan hari kerja yang lebih produktif dan efisien dengan menggunakan taksi listrik.
Salah satu mitra pengemudi pertama Xanh SM, Zeth Glen, mengungkapkan bahwa penggunaan taksi listrik memberikan manfaat ganda bagi pengemudi dan penumpang.
"Sebagai mitra pengemudi, penghasilan saya meningkat. Bagi penumpang, perjalanan terasa nyaman karena minim suara bising," ujarnya dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (1/2/2025).
Mitra pengemudi Xanh SM lain, Tarwin S, menjelaskan bahwa biaya operasional kendaraan listrik jauh lebih hemat jika dibandingkan mobil konvensional.
"Mobil bensin menghabiskan sekitar Rp 150.000 hingga Rp 200.000 untuk (jarak tempuh) 150-200 km, sedangkan mobil listrik Xanh SM hanya membutuhkan Rp 50.000 hingga Rp 60.000," tuturnya.
Ali Hasan, mitra pengemudi lain menambahkan, selain biaya pengisian daya yang lebih terjangkau, perawatan mobil listrik juga lebih minimal karena tidak memerlukan penggantian oli.
Para mitra pengemudi pun turut dimudahkan dengan aplikasi berfitur XanhNow yang memungkinkan mereka langsung beroperasi tanpa menunggu pesanan masuk.
"XanhNow membantu saya agar tidak khawatir saat kesulitan mendapatkan pesanan online. Dengan fitur XanhNow, penumpang bisa langsung memberikan kode yang ada di aplikasi kepada kami dan memulai perjalanan," jelas Tarwin.
Tak hanya menguntungkan mitra pengemudi, penggunaan taksi listrik turut mendukung tujuan lingkungan Indonesia. Deputi Pengembangan Iklim Investasi Kementerian Investasi dan Hilirisasi/ Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia Dr Riyatno mengatakan, layanan tersebut berperan penting dalam mendukung target Net Zero 2060.
"Layanan Xanh SM memainkan peran penting dalam mengurangi emisi, meningkatkan kualitas udara, dan berkontribusi pada tujuan ekonomi rendah karbon," katanya.
Mitra pengemudi Xanh SM lain, Ariel Edvarson, menambahkan bahwa penggunaan mobil listrik membuat ia turut berkontribusi pada lingkungan yang lebih baik.
"Mobil listrik bebas polusi dan suara, serta sangat nyaman," ujarnya.
Minat masyarakat terhadap taksi listrik Xanh SM pun terus meningkat. Hal ini terlihat dari momen viral yang menampilkan taksi produksi VinFast, seperti mobil dengan nomor pintu 139, yang menjadi sensasi di media sosial.