KOMPAS.com – Wali Kota (Walkot) Cilegon Helldy Agustian menyampaikan pidato penutup masa jabatan dalam Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cilegon, Kamis (30/1/2025).
Dalam pidato tersebut, Helldy menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas dukungan seluruh elemen masyarakat selama kurang dari empat tahun memimpin Kota Cilegon.
“Berbagai capaian yang telah diraih Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon merupakan hasil kerja sama dan kolaborasi semua pihak,” ujar Helldy dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Senin (3/2/2024).
Selama memimpin Kota Cilegon, Helldy fokus pada pembangunan infrastruktur. Tujuannya, untuk mewujudkan visi “Cilegon Baru yang Modern dan Bermartabat”.
Sejumlah proyek strategis telah berhasil diwujudkan, antara lain pembangunan palang pintu kereta api, Gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI), fasilitas bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), rumah sakit baru, serta empat SMP Negeri baru.
“Kami juga melakukan perbaikan Jalan Lingkar Selatan (JLS) dengan bantuan dana sebesar Rp 112 miliar dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), serta tambahan anggaran Rp 26 miliar untuk pengembangan lebih lanjut,” kata Helldy.
Selain itu, lanjut dia, pembangunan jalan kembar dengan pembebasan lahan di KM 97 seluas 2,4 hektare (ha) dan pembangunan 12 titik gorong-gorong di Citangkil hingga Ciwandan senilai Rp 17 miliar.
Tak hanya itu, Pemkot Cilegon juga meresmikan mal pelayanan publik yang menyediakan 126 jenis layanan sebagai bentuk kolaborasi antarinstansi.
Di bidang lingkungan dan pengolahan sampah, Kota Cilegon tercatat menjadi daerah pertama di Indonesia yang memiliki pabrik pengolahan sampah bahan bakar jumputan padat (BBJP) hibah dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) senilai Rp 10 miliar.
“Selain itu, rencana bantuan dari Bank Dunia sebesar Rp 102 miliar untuk perluasan pengolahan sampah sedang dalam proses,” terang Helldy.
Peningkatan kualitas SDM
Pembangunan sumber daya manusia (SDM) juga menjadi prioritas utama Walkot Helldy selama memimpin Kota Cilegon.
Beberapa program yang telah dilaksanakan di antaranya adalah beasiswa penuh sarjana untuk 4.000 penerima yang tersebar di berbagai universitas negeri di Indonesia, 24 universitas swasta di Banten, serta di Yaman dan Mesir.
“Pelatihan keterampilan dan pelatihan vokasional juga diwujudkan Pemkot Cilegon untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan masa depan,” imbuh Helldy.
Kemudian, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Cilegon pada 2024 berhasil merangkak naik menjadi 78,83.
Angkat tersebut menempatkan Kota Cilegon sebagai peringkat ketiga tertinggi setelah Kota Tangerang Selatan dan Kota Tangerang.
Angka pengangguran terbuka di Kota Cilegon juga menunjukkan tren penurunan dari 12,69 persen pada 2020 menjadi 6,08 persen pada 2024.
“Kota Cilegon juga berhasil mencapai cakupan Universal Health Coverage (UHC) sebesar 99,71 persen. Hal ini memastikan seluruh warga memiliki akses penuh terhadap layanan kesehatan berkualitas,” papar Helldy.
Peran Cilegon di tingkat nasional dan regional
Kota Cilegon pun semakin dikenal di tingkat nasional dan regional berkat berbagai program dan inovasi yang diwujudkan di era kepemimpinan Walkot Helldy.
Daerah yang dikenal dengan julukan Kota Baja itu pun dipercaya sebagai Ketua Komisariat Wilayah 3 Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) yang mencakup DKI Jakarta, Jawa Barat (Jabar), Jawa Tengah (Jateng), dan DI Yogyakarta.
Kota Cilegon juga didapuk sebagai Sekretaris Umum Nasional Aliansi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI) yang beranggotakan 362 kabupaten/kota di Indonesia.
Nama Kota Cilegon pun makin melambung setelah berhasil meraih Juara 1 dalam kompetisi inovasi di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Juara 2 di Provinsi Lampung.
Helldy pun mengakui bahwa Kota Cilegon saat ini menghadapi defisit anggaran akibat penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serta program-program yang telah berjalan.
Namun, pihaknya berupaya mencari solusi untuk memastikan kesejahteraan masyarakat, termasuk honor daerah untuk guru agama.
Helldy pun memohon maaf atas segala kekurangan selama masa jabatannya serta berharap pemerintah selanjutnya dapat melanjutkan pembangunan serta meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
“Life is more than just a game—it’s a challenge that demands resilience, fairness, joy, and friendship. Kita semua adalah mitra dalam pertumbuhan dan perkembangan Kota Cilegon. Semoga apa yang telah kita lakukan menjadi amal jariyah dan membawa manfaat yang berkelanjutan bagi kita semua,” kata Helldy. (ADV)