Advertorial

Kisah Batik Tulis Soedjono Angkat Eksistensi Batik Kontemporer dari Lamongan ke Pentas Nasional

Kompas.com - 03/02/2025, 18:49 WIB

TANGERANG, KOMPAS.com –  Berbicara tentang batik, Lamongan mungkin bukan nama pertama yang terlintas di benak. Namun, dari kabupaten di Jawa Timur ini, seorang anak muda bernama Umbar Basuki berhasil membawa warna baru dalam dunia batik tulis melalui Batik Tulis Soedjono.

Tidak hanya memproduksi kain batik, usaha tersebut juga membawa misi besar untuk mengedukasi masyarakat, khususnya anak muda, terkait batik tulis dan memberdayakan warga lokal.

“Di Lamongan, pengetahuan masyarakat tentang batik sangat minim,” ungkap Umbar saat diwawancarai di sela-sela perhelatan BRI UMKM EXPO(RT) 2025 di ICE BSD, Banten, Kamis (30/1/2025).

Meski demikian, pada 2019, Umbar mantap mengembangkan usaha batik tulis custom yang terbilang antimainstream. Di sini, pelanggan dapat memesan motif batik yang sepenuhnya sesuai imajinasi mereka.

Konsep tersebut pun mendapat sambutan hangat dari pencinta batik. Umbar mengaku, banyak orang yang punya ide tentang motif batik, tapi sulit menemukan produsen yang mau membuatnya.

“Di Batik Tulis Soedjono, kami memastikan setiap motif hanya dibuat satu kali. Tidak ada duplikat sehingga benar-benar eksklusif,” jelas Umbar.

Lewat usaha batik tulis custom, Umbar juga ingin mengubah stigma bahwa batik tulis mahal dan kaku dengan pakem tradisional. Untuk itu, Umbar menawarkan desain kontemporer yang fleksibel sehingga anak muda dapat menciptakan batik sesuai kreasi mereka.

“Kami ingin menyampaikan bahwa batik tidak harus penuh motif atau mengikuti aturan tertentu. Pelanggan bisa membuat batik sesuai bujet mereka mulai dari Rp 250.000 per potong,” kata Umbar.

Perjuangan dari nol

Perjalanan Umbar membangun Batik Tulis Soedjono tidaklah mudah. Karena Lamongan bukan daerah penghasil batik, Umbar harus membangun jaringan baru produksi batik mulai dari nol.

“Dulu, saya seorang diri melakukan semua proses, mulai dari desain, membuat pola, pewarnaan, mencanting, hingga finishing. Seiring pertambahan permintaan, saya pun mengajak warga lokal untuk bergabung. Saya juga turun langsung mengajarkan ibu-ibu di sekitar cara mencanting,” kenangnya.

Kini, setelah lima tahun berjalan, Batik Tulis Soedjono telah memiliki sembilan karyawan tetap dan lima tenaga penjahit paruh waktu. Semuanya adalah warga lokal.

“Batik ini bukan hanya soal kain, melainkan juga tentang memberdayakan masyarakat,” ujar Umbar dengan bangga.

Sebagai usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) binaan BRI Unit Kecamatan Sugio, Lamongan, Batik Tulis Soedjono mendapat dukungan penuh dalam pengembangan bisnisnya.

Tahun ini, Batik Tulis Soedjono kembali mengikuti gelaran BRI UMKM EXPO(RT) 2025, setelah sebelumnya berpartisipasi pada BRI UMKM EXPO(RT) 2023 di JCC Jakarta.

“Semula saya hanya fokus produksi tanpa tahu cara menjual. Bahkan, enam bulan pertama, saya tidak bisa menjual satu produk pun. Dengan mentoring dari BRI, termasuk soal strategi pemasaran, serta dukungan istri, usaha ini akhirnya mulai menjangkau pasar yang lebih luas,” jelas Umbar.

BRI, lanjutnya, juga mempertemukan Umbar dengan penjahit-penjahit berkualitas yang merupakan UMKM binaan BRI lainnya.

BRI UMKM EXPO(RT) 2025 yang berlangsung pada 30 Januari hingga 2 Februari 2025 di ICE BSD City sukses dihadiri lebih dari 63.000 pengunjung. Dok. KOMPAS.com/Aningtias Jatmika BRI UMKM EXPO(RT) 2025 yang berlangsung pada 30 Januari hingga 2 Februari 2025 di ICE BSD City sukses dihadiri lebih dari 63.000 pengunjung.

Kesuksesan Batik Tulis Soedjono tidak hanya berhenti di pasar lokal. Pada 2022, Batik Tulis Soedjono menerima pesanan custom dari Singapura yang menginginkan motif khas Lamongan.

Kala itu, Umbar menawarkan motif “Daliwangun”, yakni kombinasi burung dali (sejenis walet) dan pohon wangun yang menjadi ciri khas daerah tersebut. Pesanan ini menjadi bukti bahwa produk lokal Lamongan mampu bersaing di kancah internasional.

Selain itu, pesanan dalam negeri juga mengalir dari berbagai kota besar, seperti Medan, Samarinda, Batam, dan Ternate.

Melihat potensi besar dari acara seperti BRI UMKM EXPO(RT), Umbar berharap kegiatan serupa dapat lebih sering diadakan dan tidak hanya di kota-kota besar.

“UMKM seperti kami butuh akses pasar yang lebih luas. Jadi, akan sangat membantu jika acara seperti ini juga digelar di kabupaten dan kota kecil,” ucapnya.

Sebagai informasi, BRI UMKM EXPO(RT) 2025 yang telah memasuki tahun keenam merupakan bagian dari strategi BRI dalam memperkuat peran UMKM sebagai motor penggerak perekonomian nasional.

"Sejalan dengan semangat penguatan peranan UMKM, BRI UMKM Expo(RT) 2025 bertujuan membuka akses UMKM ke pasar global, dengan misi utama meningkatkan kontribusi UMKM terhadap neraca perdagangan dan penyerapan tenaga kerja," ujar Direktur Utama BRI Sunarso dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (1/2/2025).

Direktur Utama BRI Sunarso. Dok. BRI Direktur Utama BRI Sunarso.

Rangkaian kegiatan BRI UMKM EXPO(RT) 2025 mencakup expo, showcase UMKM terkurasi, business matching, UMKM Award, entertainment, dan art installation.

Antusiasme peserta dari tahun ke tahun juga terus meningkat. Hal ini terlihat dari jumlah UMKM yang lolos kurasi dalam tahun terakhir, yakni 502 UMKM pada 2022 dan 700 UMKM pada 2023. Angka ini meningkat dari 155 UMKM terlibat pada awal penyelenggaraannya, yakni 2019.

Tahun ini, sebanyak 1.000 UMKM terbaik berhasil lolos seleksi ketat selama sekitar satu bulan. UMKM ini dipamerkan dalam lima kategori utama, yaitu Home Decor and Craft (153 UMKM), Food and Beverage (358 UMKM), Accessories and Beauty (181 UMKM), Fashion and Wastra (273 UMKM), serta Healthcare and Wellness (35 UMKM).

Acara yang berlangsung pada 30 Januari hingga 2 Februari 2025 di ICE BSD City tersebut sukses dihadiri lebih dari 63.000 pengunjung.

“Pencapaian tersebut melampaui target sebanyak 50.000 pengunjung dalam empat hari,” ucap Sunarso.

Sementara itu, total transaksi hingga 1 Februari 2025 (3 hari pelaksanaan) mencapai Rp 38,9 miliar, melampaui target Rp 38 miliar selama 4 hari pelaksanaan BRI UMKM EXPO(RT) 2025.

Transaksi itu mencakup pembelian langsung di lokasi melalui electronic data capture (EDC) dan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS), serta transaksi online yang dilakukan melalui e-commerce yang telah bekerja sama dengan BRI.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai BRI UMKM EXPO(RT) 2025, kunjungi https://briumkmexport.com.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau