Advertorial

Andara Cantika, Bisnis Wewangian Lokal yang Sukses Tembus Pasar Dunia

Kompas.com - 04/02/2025, 15:12 WIB

TANGERANG, KOMPAS.com – "The only way to do great work is to love what you do." – Steve Jobs.

Mencintai apa yang dilakukan adalah kunci untuk menciptakan sesuatu yang luar biasa. Hal inilah yang dibuktikan oleh pendiri PT Andara Cantika Indonesia, Fanny Lia Sutanto. Dari kecintaannya terhadap dunia wewangian, ia membangun bisnis parfum yang kini sukses menembus pasar internasional.

Saat ini, produsen parfum asal Sidoarjo, Jawa Timur, itu telah mengirim produknya hingga ke Korea Selatan dan Chicago, Amerika Serikat, serta bersiap berekspansi ke Nigeria melalui BRI UMKM Expo(RT) 2025.

Saat dihubungi via sambungan telepon oleh tim Kompas.com, Jumat (1/1/2025), Fanny menceritakan bahwa sebelum mendirikan Andara Cantika, ia telah mengantongi diploma dari Comité International d'Esthétique et de Cosmétologie (Cidesco) di Swiss. Organisasi itu merupakan standar internasional tertinggi dalam bidang estetika dan kosmetik.

Namun, merasa masih perlu memperdalam pemahamannya tentang aroma, Fanny memutuskan terbang ke Grasse, Prancis—kota yang dikenal sebagai salah satu pusat parfum dunia–untuk belajar di Grasse Institute of Perfumery.

Di sana, ia tidak sekadar belajar mencampur aroma, tetapi juga mendalami struktur molekuler bahan baku, dari sandalwood hingga citrus.

"Di dalam sandalwood, ada Santalum album dengan persentase tertentu. Bahkan, untuk citrus yang familier bagi orang Indonesia, di dalamnya ada citral dan limonin. Semua komposisi harus tepat untuk menghasilkan notes sempurna," tutur Fanny.

Keilmuannya kemudian ia tuangkan dalam tesis S2 di Universitas Ciputra, Surabaya, yang akhirnya menjadi cikal bakal lahirnya Andara Cantika Indonesia pada 2022. Sejak awal, perusahaan ini mengedepankan standar tinggi sehingga mendapatkan sertifikasi Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik (CPKB) golongan A, serta izin ekspor ke berbagai negara.

Saat ini, Andara Cantika telah memasarkan produknya ke berbagai negara, termasuk Korea Selatan dan Amerika Serikat, serta dalam tahap perluasan ke Nigeria.

Meskipun baru berusia tiga tahun, Andara Cantika telah mencatat pencapaian luar biasa. Omzet bulanannya stabil di angka Rp 300 juta, dengan penjualan mencapai 37.000 unit untuk pasar lokal.

Sementara itu, di pasar internasional, produk yang terjual sudah menyentuh angka ribuan pieces, dan terus berkembang seiring dengan ekspansi global yang dilakukan.

Inovasi berkelanjutan dengan merambah bisnis skincare

Tak berhenti di parfum, Andara Cantika juga merambah bisnis skincare. Setelah sukses meluncurkan serum Le Louvre, kini Fanny menghadirkan inovasi baru berbasis sarang walet.

"Saya kurang puas dengan serum yang hanya memiliki tiga bahan aktif. Produk baru kami ini nantinya mengandung lima ekstrak natural aktif dan lima bahan aktif kimiawi yang diikat dengan sempurna," ujarnya.

Formula itu dikembangkan selama enam bulan dengan bantuan tiga apoteker, mengombinasikan ekstrak sarang walet, DNA salmon, niacinamide, dan tranexamic acid, serta bahan alami seperti chamomile, ginseng, dan aloe vera.

Bagi Fanny, produk skincare sarang walet tersebut tidak sekadar mengikuti tren, tetapi memanfaatkan potensi lokal yang telah diakui dunia.

"Sarang walet dari Indonesia sudah terkenal dan diekspor ke China. Kenapa kita tidak memanfaatkannya juga dalam industri kecantikan?" katanya.

BRI UMKM Expo(RT), jembatan UMKM menuju pasar internasional

BRI UMKM Expo(RT) merupakan ajang tahunan yang digelar BRI untuk membantu UMKM go global. Tahun ini, event tersebut berlangsung di ICE BSD City, Tangerang, Kamis (30/1/2025) hingga Minggu (2/2/2025), bersamaan dengan BRI Microfinance Outlook 2025.

Setiap tahunnya, acara itu terus berkembang. Pada 2023, acara diikuti oleh 500 UMKM showcase dan 700 UMKM bazar. Tahun ini, jumlah partisipan meningkat menjadi 1.000 UMKM, yang terbagi dalam lima kategori utama.

Kelima kategori itu adalah Home Decor & Craft (153 UMKM), Food & Beverage (358 UMKM), Accessories & Beauty (181 UMKM), Fashion & Wastra (273 UMKM), dan Healthcare & Wellness (35 UMKM).

Keikutsertaan Andara Cantika di BRI UMKM Expo(RT) 2025 diakui Fanny karena ingin memperluas pasar. Ia lantas mengajukan bisnisnya dalam proses kurasi ketat yang diikuti ribuan UMKM lain. Tak disangka, produk wewangian dan skincare miliknya berhasil lolos seleksi dan mendapat kesempatan tampil di pameran bergengsi ini dalam kategori Accessories & Beauty.

"Saya awalnya iseng mendaftar, ternyata lolos seleksi dan bisa ikut pameran ini. Ini jadi pengalaman luar biasa bagi kami," ujarnya.

Pada pembukaan acara, Direktur Utama BRI Sunarso melaporkan fokus dan konsistensi perusahaan dalam memberdayakan UMKM.

BRI, kata Sunarso, telah menyalurkan kredit kepada UMKM sebesar Rp 106 triliun, mencapai 82 persen dari total kredit yang disalurkan. Selain penyaluran kredit, BRI juga melayani lebih dari 18 juta rekening tabungan nasabah UMKM.

"Melalui holding ultramikro, kami telah melayani total 50 juta nasabah UMKM, termasuk 36 juta nasabah ultramikro. Riset BRI Institute menunjukkan bahwa pemberdayaan UMKM membutuhkan lebih dari sekadar penyaluran kredit. Mereka juga perlu pendampingan dan edukasi," jelas Sunarso.

Selama empat hari penyelenggaraan, BRI UMKM Expo(RT) 2025 mencatatkan total transaksi Rp 38,9 miliar, melampaui target awal, sebagaimana dilansir Kontan.id, Minggu. Transaksi ini mencakup pembelian langsung di lokasi melalui EDC dan QRIS, serta transaksi online melalui e-commerce yang bekerja sama dengan BRI.

Selain itu, program business matching dalam ajang tersebut menghasilkan total realisasi kesepakatan bisnis sebesar 90,6 juta dolar AS atau sekitar Rp 1,5 triliun, lebih tinggi dari target awal 89,4 juta dolar AS.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang hadir saat pembukaan menekankan peran vital UMKM dalam perekonomian nasional.

"UMKM menyerap 97 persen tenaga kerja dan menyumbang lebih dari 60 persen PDB Indonesia. Inisiatif BRI yang melibatkan 1.000 UMKM ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo untuk menciptakan lapangan kerja yang berkualitas," ucap Airlangga.

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengapresiasi peran BRI sebagai institusi BUMN dalam pemberdayaan UMKM. Ia menekankan pentingnya sinergi antara BUMN dan keuangan negara untuk memperkuat ekonomi nasional.

"Di tengah ketidakpastian global, ekonomi kita masih terjaga pertumbuhannya, stabil di level 5 persen. Penguatan kesejahteraan yang dilakukan BRI dengan fokus pada UMKM, bahkan di pedesaan, sangat kami hargai karena akan bersinergi dengan upaya pemerintah," ujarnya.

Dengan visi besar dan strategi matang, serta dukungan dari stakeholder terkait, Andara Cantika Indonesia membuktikan bahwa UMKM lokal mampu bersaing di pasar global.

"Saya ingin produk Indonesia tidak hanya dikenal di dalam negeri, tetapi juga menjadi bagian dari gaya hidup global. Kami ingin membawa aroma khas Indonesia ke dunia," kata Fanny.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau