2 Destinasi Wisata Unik di Arab Saudi, dari Benteng Bersejarah hingga Batu Berbentuk Gajah
KOMPAS.com – Jika hendak berlibur ke kawasan Timur Tengah, Arab Saudi wajib masuk ke dalam bucket list.
Tak kalah dengan negara Timur Tengah lain, seperti Uni Emirat Arab, Yordania, Mesir, dan Turki, negeri ini punya banyak hidden gems yang menunggu untuk dieksplorasi dan tidak terbatas pada wisata religi saja.
Negara bernama internasional Saudi Arabia ini menyimpan beragam tempat bersejarah dan keajaiban alam untuk dijelajahi wisatawan dari berbagai latar belakang. Salah satunya adalah Kota Khaybar.
Berjarak 177 km dari pusat Kota Madinah, Khaybar dapat ditempuh selama dua jam berkendara mobil.
Keagungan benteng-benteng kuno di Khaybar
Khaybar merupakan kota penting dalam sejarah Islam karena menjadi saksi bisu pertempuran yang berlangsung pada 628-629 Masehi.
Pada abad ke-7, seperti dikutip dari laman www.welcomesaudi.com, Kota Khaybar merupakan permukiman suku-suku Yahudi Arab sebelum dikuasai oleh komunitas muslim di bawah kepemimpinan Nabi Muhammad SAW melalui serangkaian pertempuran.
Wilayah ini memiliki tiga oasis penting, yakni al-Natat, al-Shikk, dan al-Katiba, yang dikelilingi pepohonan kurma. Dari oasis inilah, Khaybar berkembang sebagai tempat permukiman komunitas Yahudi Arab.
Dilansir dari madainproject.com, untuk melindungi permukiman, komunitas Yahudi Arab mendirikan benteng-benteng di atas perbukitan. Salah satu dari benteng yang terkenal adalah Qamus Fort. Benteng inilah yang kerap disebut Khaybar Fort.
Reruntuhan benteng dan permukiman sejak abad ke-7 tersebut masih bisa ditemukan di Khaybar dan menjadi daya tarik wisata kota ini.
Benteng-benteng di Khaybar, seperti Benteng Qamus, Benteng Na'em, Al-Sa'b Bin Muadh, Qulla, dan Al-Zubayr, dibangun dari perpaduan batu basal hitam dan tanah liat.
Meski tinggal reruntuhan, wisatawan masih dapat melihat kemegahan benteng-benteng Khaybar yang menjadi kejayaan arsitektur masa lalu. Desain arsitekturnya juga menarik perhatian karena punya arsitektur yang unik dan kemiripan dengan seni Tuareg.
Selain benteng-benteng kuno, Khaybar juga punya potensi lain. Dilansir Arab News, Senin (1/4/2024), Kota Khaybar sendiri menjadi destinasi wisata geologi vulkanik pertama di Arab Saudi.
Tak sedikit petualang dan wisatawan berdatangan karena penasaran ingin menyaksikan keindahan pola geometri sakral yang terukir di bebatuan alam setempat.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika hendak berkunjung ke Khaybar dan Qamus Fort. Salah satunya adalah menggunakan pakaian lengan panjang dan topi sebagai pelindung dari sinar matahari. Alas kaki nyaman juga diperlukan karena medan disana berbatu dan tidak rata.
Sebelum berangkat, periksa kondisi dan akses menuju benteng karena ada kemungkinan pekerjaan pemugaran. Jangan lupa membawa persediaan air minum untuk menghindari risiko dehidrasi akibat cuaca panas.
Jabal Al-Fil, keajaiban alam berbentuk gajah raksasa dengan belalai menyentuh tanah, terbentuk dari erosi angin dan air selama jutaan tahun, menjadi ikon wisata Al-Ula.
Batu Gajah, ikon wisata Al-Ula
Keunikan Arab Saudi tidak berhenti di Khaybar. Berjarak 233 km dari Khaybar ke arah utara, tepatnya di kawasan Al-Ula, Arab Saudi menyimpan keajaiban alam lain yang tak kalah memukau, yakni Jabal Al-Fil atau Batu Gajah.
Destinasi tersebut merupakan situs geologi yang tersusun dari batu merah dengan tinggi 171 kaki atau sekitar 52 meter. Disebut Batu Gajah karena bila dilihat dari jauh, Jabal Al-Fil tampak seperti gajah raksasa dengan belalai menyentuh tanah.
Formasi batu itu terbentuk secara alami oleh proses erosi air dan angin selama jutaan tahun. Berdiri kokoh di tengah hamparan pasir gurun keemasan, Jabal Al-Fil dikelilingi formasi bebatuan lain yang tak kalah megah ukurannya.
Dikutip dari www.welcomesaudi.com, keajaiban alam ini semakin memesona saat malam hari karena di sekitarnya terdapat instalasi pencahayaan yang artistik. Pengunjung bisa menikmati keindahan Jabal Al-Fil sambil beristirahat di area khusus yang dilengkapi sofa dan tempat api unggun.
Beberapa warung kopi dan kedai makanan tersedia di sekitar lokasi, tapi kebanyakan baru buka pukul 16.00 waktu setempat. Oleh karena itu, wisatawan disarankan membawa air minum jika berkunjung siang hari untuk menghindari dehidrasi akibat cuaca panas. Begitu pun dengan camilan.
Adapun kawasan Jabal Al-Fil berada di bawah pengelolaan Royal Commission for Al-Ula (RCU), sebuah komisi khusus yang bertanggung jawab atas pengembangan dan pelestarian situs-situs bersejarah, arkeologi, dan geografis di Al-Ula.
Bersama tim ahli lokal dan internasional, RCU membangun berbagai fasilitas, seperti area parkir, jalur pejalan kaki, dan tempat istirahat khusus untuk individu ataupun keluarga.
Komisi ini juga memiliki komitmen dalam melestarikan ekosistem dan keanekaragaman hayati kawasan tersebut.
Program dan acara rutin digelar untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang keberlanjutan lingkungan. RCU juga menerbitkan aturan untuk mengurangi penebangan liar dan perburuan.
Jelajah keindahan Arab Saudi bersama Golden Rama
Keindahan benteng kuno Khaybar dan Jabal Al-Fil hanya sebagian kecil dari pesona Arab Saudi yang menanti untuk dijelajahi.
Bagi wisatawan Indonesia yang ingin merasakan pengalaman perjalanan berkesan ke negeri gurun ini, Golden Rama Tours and Travel menawarkan solusi lengkap dengan paket wisata yang bisa dipersonalisasi.
Sebagai biro perjalanan berpengalaman, Golden Rama tidak hanya menghadirkan petualangan unik ke berbagai destinasi Timur Tengah, tetapi juga memastikan kenyamanan wisatawan sepanjang perjalanan.
Untuk mendapatkan informasi lengkap seputar paket perjalanan ke Arab Saudi, wisatawan bisa menghubungi layanan Golden Rama E-Travel Assistant (GRETA) melalui WhatsApp di 081511221133.
Detail paket wisata juga tersedia di www.goldenrama.com atau langsung akses https://www.goldenrama.com/packages/highlight-of-saudi-arabia.
Terpopuler
