KOMPAS.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI kembali menunjukkan perannya sebagai pilar utama perbankan nasional.
Hal tersebut diwujudkan BRI dengan mempertegas komitmennya dalam mendukung pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia.
Dalam kanal YouTube Hermanto Tanoko, Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan bahwa BRI yang memiliki jaringan luas dan inovasi berkelanjutan untuk menjadi mitra strategis UMKM serta memperkuat daya saing ekonomi Indonesia di kancah global sekaligus.
Untuk itu, BRI telah mengimplementasikan strategi pengelolaan segmen nasabah berbasis piramida. Pada dasar piramida, terdapat segmen mikro dan ultramikro yang mencakup mayoritas nasabah BRI.
Segmen tersebut menjadi fokus utama untuk program inklusif yang bertujuan meningkatkan kapasitas usaha, akses pembiayaan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat di tingkat akar rumput.
BRI mengarahkan sumber daya untuk mendukung segmen mikro dan ultramikro secara konsisten melalui inovasi layanan keuangan, pelatihan kewirausahaan, dan pendampingan usaha.
“Hal tersebut sejalan dengan misi BRI untuk memperkuat perekonomian masyarakat,” ujar Sunarso seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (6/2/2025).
Sunarso menjelaskan bahwa di lapisan tengah piramida, segmen menengah menawarkan potensi pertumbuhan yang lebih stabil. Segmen ini menjadi salah satu fokus utama BRI dalam menjaga keseimbangan portofolio kredit.
Sementara itu, pada puncak piramida, BRI melayani segmen korporasi besar yang memiliki nilai kredit dan signifikansi dalam mendukung pembangunan nasional, meski jumlah nasabahnya lebih kecil.
Sunarso menjelaskan, permintaan kredit di sektor UMKM sangat dipengaruhi konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat.
“Ketika daya beli melemah, permintaan kredit di sektor UMKM cenderung mengalami penurunan, terutama mikro,” paparnya.
Sebagai respons terhadap dinamika tersebut, laju Sunarso, BRI mengadopsi strategi slowing down untuk menurunkan laju pertumbuhan kredit di segmen mikro.
Langkah tersebut diselaraskan dengan penguatan penyaluran kredit pada segmen menengah dan consumer. Dengan demikian, ekosistem pembiayaan yang lebih seimbang dan berdaya tahan dapat tercipta.
Selain itu, BRI juga terus berinovasi menghadirkan layanan digital, seperti BRImo dan BRISPOT. Kedua layanan ini dapat memudahkan akses pembiayaan dan mempercepat proses kredit. Inovasi ini mendukung peningkatan inklusi keuangan, khususnya bagi pelaku UMKM di wilayah terpencil.
“Melalui transformasi digital dan pendekatan berbasis piramida, BRI optimistis dapat memberikan dampak positif yang signifikan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” papar Sunarso.