KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono menegaskan komitmen pemerintah dalam mendukung PT Garam untuk mewujudkan swasembada garam nasional dalam beberapa tahun ke depan.
Hal tersebut disampaikan Trenggono dalam acara pisah sambut Komisaris dan Direksi PT Garam di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (6/2/2025).
Pada kesempatan tersebut, Trenggono pun menekankan signifikansi penerapan strategi terintegrasi dalam pengelolaan industri garam nasional.
Oleh karena itu, ia memberikan arahan kepada manajemen PT Garam untuk memperkuat sektor pegaraman nasional sebagai fokus utama. Terlebih, ketergantungan sektor ini terhadap impor masih cukup tinggi.
Sebagai badan usaha milik negara (BUMN), PT Garam memiliki peran strategis dalam memastikan ketersediaan garam nasional untuk mendukung berbagai sektor industri.
"PT Garam harus mampu memenuhi kebutuhan garam nasional di tengah momentum pemerintahan Presiden Prabowo yang ingin mencapai swasembada pangan nasional," ujar Trenggono dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.
Pemerintah, lanjut Trenggono, menargetkan produksi garam nasional dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri di berbagai sektor industri pada 2027.
Terkait penugasan impor garam oleh PT Garam pada 2025, pemerintah masih melakukan kajian. Trenggono telah menugaskan Komisaris PT Garam yang juga menjabat sebagai Direktur Jasa Kelautan di Kementerian KP untuk mengkaji kebutuhan industri, khususnya sektor makanan dan minuman.
“Berdasarkan informasi terkini, kebutuhan garam di sektor makanan dan minuman mencapai 500.000 ton dan seharusnya tidak perlu impor. Kami akan melakukan perhitungan dan kajian lebih lanjut bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian," tuturnya.
Selain itu, Kementerian KP juga telah mengajukan pembiayaan model pengembangan garam nasional dengan skala 2.000 ha di Nusa Tenggara Timur (NTT) kepada Presiden Prabowo.
Model tersebut masih dalam tahap kajian dan akan difokuskan untuk memenuhi kebutuhan industri pangan.
Menteri Trenggono juga menekankan signifikansi inovasi dan pemanfaatan teknologi modern dalam meningkatkan produksi dan kualitas garam lokal.
Pemerintah sendiri berkomitmen untuk terus mendorong investasi di sektor garam guna mempercepat pencapaian target swasembada garam nasional.
PT Garam sebagai BUMN yang bertanggung jawab dalam industri garam nasional diharapkan dapat meningkatkan produktivitasnya guna memenuhi kebutuhan domestik.
Acara pisah sambut tersebut juga menjadi momentum bagi jajaran komisaris dan direksi PT Garam yang baru untuk berkomitmen membawa perusahaan ke arah yang lebih baik.
Dengan langkah strategis yang terarah serta dukungan dari Kementerian KP, PT Garam diharapkan dapat membuat Indonesia swasembada garam nasional dalam beberapa tahun ke depan.