KOMPAS.com – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) meresmikan Kampung Madani PNM dengan klasterisasi daun nanas di Desa Tanjung Bunut, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.
Kampung binaan itu didirikan dalam rangka pemberdayaan berbasis lokasi, wilayah, dan daerah dengan memperhatikan ragam kondisi lokal.
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan pemberdayaan, nasabah di wilayah Kampung Madani PNM diberikan pelatihan menenun menggunakan serat daun nanas untuk menghasilkan produk bernilai ekonomi.
Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan Elen Setiadi bersama Asisten Deputi Pengembangan Hilirisasi Industri Pertambangan Kementerian Ekonomi Agus Wibowo dan Bupati Muara Enim Liono Basuki hadir memberikan dukungan dalam peresmian kampung tersebut.
Peresmian itu juga disaksikan 55 nasabah PNM Mekaar dan didampingi oleh Direktur Bisnis PNM Prasetya Sayekti.
Prasetya menilai Kampung Madani PNM dengan Klasterisasi Pengolahan Serat Daun Nanas dapat memberikan nilai tambah bagi warga desa yang belum memiliki penghasilan.
Pada kesempatan itu, PNM bukan hanya memberikan pelatihan, melainkan juga menyumbangkan alat pencacah yang dapat mendukung kemudahan masyarakat.
“Pelatihan tersebut bertujuan untuk mengubah limbah daun nanas menjadi serat nanas yang dapat digunakan menjadi kain, busana, serta kerajinan tangan,” jelas Prasetya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (11/2/2025)..
Bahan ramah lingkungan itu, katanya, mudah terurai oleh bakteri dan bisa menjadi produk dengan nilai ekonomi tinggi ketika dikreasikan lagi
Selain bantuan alat pencacah daun nanas, PNM turut membangun MCK serta sumur bor yang bisa dinikmati oleh masyarakat desa secara umum.
Dia menilai, sebelum ada program Kampung Madani PNM, warga belum memiliki kegiatan ekonomi tetap.
“Pelatihan yang diberikan juga membuka wawasan baru dalam pengolahan daun nanas yang berpotensi menciptakan peluang bisnis lebih luas,” imbuh Prasetya.