KOMPAS.com - Air bersih merupakan salah satu kebutuhan fundamental bagi masyarakat untuk mewujudkan hidup yang sehat dan sejahtera. Namun, masih banyak daerah mengalami keterbatasan akses terhadap air bersih akibat infrastruktur yang kurang memadai dan pencemaran sumber air.
Data WaterAid Indonesia 2022 menyebutkan, sebanyak 35,3 juta masyarakat Indonesia tidak memiliki akses ke air bersih dan layak.
Menjawab persoalan tersebut, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom pun berkomitmen membangun sarana air bersih (SAB) untuk meningkatkan taraf kualitas hidup masyarakat Indonesia.
Senior General Manager Social Responsibility Telkom Hery Susanto mengatakan, pembangunan SAB merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh Telkom Indonesia untuk mendorong peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Akses air bersih yang lebih baik, lanjutnya, dapat membawa dampak positif bagi kesehatan, pendidikan, ekonomi, lingkungan, dan kesejahteraan sosial.
“Investasi di bidang infrastruktur air bersih harus menjadi prioritas dalam pembangunan berkelanjutan. Hal ini selaras dengan target Telkom dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-6, yaitu menjamin ketersediaan dan pengelolaan air bersih bagi masyarakat Indonesia,” ujar Hery dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Rabu (12/2/2025).
Program pembangunan fasilitas air bersih yang digagas Telkom merupakan bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perseroan dalam mendukung keberlanjutan. Aksi ini turut memperkuat implementasi aspek environmental, social, and governance (ESG) dalam operasional perusahaan.
Hery menjelaskan, sepanjang 2022 hingga 2024, Telkom telah menyalurkan bantuan SAB berupa penampungan air, pembangunan sumur bor, pipanisasi, fasilitas mandi cuci kakus (MCK), dan kelistrikan SAB.
Pembangunan SAB tersebut bertujuan untuk memfasilitasi kebutuhan air bersih masyarakat untuk keperluan sehari-hari.
“Telkom hingga saat ini telah menyalurkan bantuan ke 232 lokasi di seluruh Indonesia. Target penerima bantuan merupakan lingkungan sekolah dan wilayah daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), seperti Sumatera, DK Jakarta, Banten, Jawa Barat (Jabar), Jawa Tengah (Jateng), Jawa Timur (Jatim), Nusa Tenggara, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua,” terang Hery.
Hingga saat ini, fasilitas SAB yang dibangun Telkom telah menyasar lebih dari 80.000 penerima manfaat yang tersebar di sejumlah wilayah Tanah Air.
Lewat program tersebut, Telkom berharap dapat mendorong peningkatan kesejahteraan yang luas dan berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia.
Pada kesempatan sama, salah satu penerima bantuan yang juga local hero di wilayah Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel), Isman Gunandi, menyampaikan rasa syukur atas bantuan SAB dari Telkomsel.
“Terima kasih sebesar-besarnya kepada Telkom Indonesia atas bantuan pembangunan SAB. Bantuan ini sangat dinantikan masyarakat sekitar untuk memudahkan proses pengambilan air bersih, terlebih ketika kemarau,” kata Gunadi.
Gunadi menuturkan, masyarakat di daerahnya kesulitan mendapatkan air bersih untuk mendukung aktivitas sehari-hari karena sumber air bersih cenderung kering.
“Kami berharap, fasilitas ini dapat memenuhi kebutuhan air bersih untuk ibadah di mushala dan masyarakat sekitar,” imbuhnya.