Advertorial

Detoksifikasi Tubuh dengan Air Murni yang Dimasak Jadi Cara Praktis Jaga Kesehatan Keluarga

Kompas.com - 13/02/2025, 10:07 WIB

KOMPAS.com – Menunjukkan kasih sayang untuk orang terkasih, baik keluarga maupun sahabat, bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya dengan memberi perhatian terhadap kesehatan mereka.

Seiring bertambahnya usia, kebutuhan tubuh terhadap kesehatan juga mengalami perubahan. Detoksifikasi menjadi salah satu cara untuk membantu membersihkan tubuh dari zat-zat berbahaya yang berasal dari makanan, polutan, dan logam berat lain.

Saat beraktivitas, tubuh membutuhkan hidrasi yang optimal agar tetap bugar. Begitu juga anak-anak, mereka membutuhkan perlindungan lebih karena rentan terhadap virus dan penyakit.

Belakangan, kampanye detoksifikasi semakin gencar disosialisasikan untuk membantu membersihkan tubuh dari racun berbahaya.

Terlebih, gaya hidup modern sering kali memperkenalkan masyarakat pada makanan dan minuman dengan kandungan gula tinggi, pewarna, perasa, serta pengawet yang berisiko mengganggu kesehatan.

Sebagai organ utama detoksifikasi lewat ekskresi, ginjal memerlukan air dalam jumlah cukup untuk mempercepat pembuangan zat berbahaya dari tubuh.

Di sisi lain, menurut jurnal internasional National Institute of Environmental Health Sciences, sumber air yang digunakan masyarakat umumnya telah terkontaminasi zat berbahaya dari pipa berkarat atau limbah industri.

Untuk itu, air murni yang dimasak dapat menjadi solusi yang efektif. Air ini mudah diserap tubuh, membantu ginjal bekerja optimal dalam membuang racun serta mengurangi dampak negatif konsumsi makanan dan minuman tidak sehat.

Di Indonesia, Amidis hadir sebagai satu-satunya produk air murni yang diproses melalui metode pemasakan dengan proses multifiltrasi dan pemurnian sehingga aman dikonsumsi oleh seluruh anggota keluarga.

Air murni dan matang untuk semua anggota keluarga

Air murni Amidis memiliki kandungan Total Dissolved Solids (TDS) 0 ppm. Artinya, air ini bebas dari mineral, bakteri, dan virus berbahaya. Pemasakan pada suhu tinggi di atas 100 derajat Celcius menjamin kebersihan dan keamanan Amidis.

Amidis juga memiliki tingkat keasaman (pH) seimbang yang aman untuk lambung, termasuk bagi penderita maag. Dengan konsumsi rutin, Amidis membantu menjaga hidrasi tubuh, mendukung aktivitas harian, dan mendetoksifikasi racun.

Konsumsi air murni, seperti Amidis, juga berkontribusi pada kesehatan emosional. Pasalnya, asupan cairan yang cukup dapat membantu mengurangi stres, menjaga vitalitas tubuh, dan meningkatkan suasana hati.

Air murni Amidis juga mendukung tumbuh kembang anak karena aman dikonsumsi oleh berbagai usia. Pemurnian yang dilakukan Amidis memastikan bahwa produk ini benar-benar bersih dari partikel yang berisiko membahayakan kesehatan.

Commercial Director PT Amidis Tirta Mulia Susilo Gunadi mengatakan, dengan berbagai keunggulan itu, Amidis dapat menjadi pilihan tepat untuk mendukung kesehatan keluarga.

"Memberi dan menerima kasih sayang sama pentingnya seperti tubuh yang membutuhkan air. Kita bisa menunjukkan kasih sayang melalui perhatian terhadap kesehatan. Salah satunya dengan memberikan asupan air murni dan matang/sudah dimasak, seperti Amidis," ujar Susilo dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (11/2/2025).

Menurutnya, setiap momen bersama keluarga sangat berharga. Oleh sebab itu, menjaga kesehatan dapat menjadi bentuk perhatian jangka panjang yang bisa dimulai dari hal kecil, seperti kebiasaan minum air murni setiap hari.

Amidis dapat dibeli di Alfamidi di berbagai kota. Informasi lebih lanjut terkait produk ini juga dapat diakses melalui akun Instagram @amidisIndonesia.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau