Advertorial

Dukung Swasembada Pangan, BPOM Apresiasi Industri Susu Tempo Scan Group

Kompas.com - 14/02/2025, 11:56 WIB

CIKARANG, KOMPAS.com – Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar melakukan kunjungan ke PT Kian Mulia Manunggal dan PT Polari Limunusainti di Kawasan Industri EJIP Cikarang, Jawa Barat (Jabar), Rabu (12/2/2025).

Adapun PT Kian Mulia Manunggal dan PT Polari Limunusainti merupakan anak perusahaan PT Tempo Scan Pacific atau Tempo Scan Group. Kedua perusahaan itu bergerak di bidang industri pangan olahan, khususnya produk susu bayi dan anak.

Produk tersebut mencakup infant formula and follow on (IFFO), growing up milk (GUM) dalam bentuk bubuk (powder), dan susu cair UHT.

Seperti diketahui, sebagai badan yang bertugas mengawasi dan mengatur obat, makanan, kosmetik, dan produk kesehatan lain, BPOM berwenang melakukan pengawasan secara menyeluruh, mulai dari sebelum produk diizinkan beredar hingga setelah beredar.

Pada kunjungan kerja tersebut, Taruna berkesempatan untuk melihat fasilitas pengolahan susu PT Kian Mulia Manunggal.

Dia juga memastikan bahwa proses produksi susu vidoran telah memenuhi standar untuk menjaga kualitas nutrisi dan gizi, mulai dari penerimaan bahan baku susu dan bahan-bahan lain hingga tahapan pemrosesan akhir.

“Kami memastikan bahwa semua tahap produksi yang dilakukan dan sertifikat yang dikeluarkan untuk PT Kian Mulia Manunggal sudah sesuai peraturan yang berlaku,” kata Taruna.

Kunjungan tersebut, lanjutnya, juga menjadi upaya BPOM untuk mendorong kesuksesan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Kepala BPOM Taruna Ikrar menilai, program MBG perlu berkolaborasi dengan pihak swasta, khususnya industri pangan, termasuk Tempo Scan Group.Dok. Tempo Scan Group Kepala BPOM Taruna Ikrar menilai, program MBG perlu berkolaborasi dengan pihak swasta, khususnya industri pangan, termasuk Tempo Scan Group.

Dia menjabarkan, 80 persen anak Indonesia mengalami masalah kesehatan, mulai dari stunting, defisiensi mikronutrien, hingga kelebihan gizi (overnutrition). Program MBG dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah tersebut.

“Oleh sebab itu, program MBG perlu berkolaborasi dengan pihak swasta, khususnya industri pangan, termasuk Tempo Scan Group. Dengan demikian, program ini tidak hanya berjalan lancar, tetapi juga berkelanjutan,” tutur Taruna.

Dorong swasembada pangan

Taruna menambahkan bahwa industri pangan memiliki peran penting dalam mencapai swasembada pangan, termasuk susu. Untuk itu, kemampuan industri secara holistik, mulai dari hulu sampai hilir, perlu ditingkatkan.

Pada bagian hulu, kata dia, peningkatan produksi susu segar dengan peningkatan jumlah populasi sapi perah di Indonesia perlu dilakukan.

“Sementara, pada bagian intermediary dan bagian hilir, kesiapan industri pengolahan susu juga perlu didukung agar (industri) semakin siap mengolah hasil produksi susu segar menjadi produk yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi anak dan konsumen Indonesia,” papar Taruna.

Menurutnya, kesiapan industri pengolahan susu juga dapat memberi nilai tambah bagi perekonomian Indonesia sekaligus mencapai swasembada pangan sesuai sasaran pemerintah.

“Untuk itu, upaya yang telah dijalankan oleh perusahaan dalam negeri, seperti Tempo Scan Group, guna membangun industri pengolahan susu patut didukung dan menjadi contoh bagi pengusaha lain dalam berkontribusi bagi upaya swasembada pangan, khususnya susu,” jelas dia.

Pada kesempatan itu, Taruna juga mengapresiasi komitmen Tempo Scan Group yang mempekerjakan 100 persen tenaga kerja lokal.

“Sebanyak 12.000 pekerja merupakan Warga Negara Indonesia (WNI). (Industri) ini menjadi aset bangsa yang harus didukung secara maksimal,” tegas Taruna.

Kepala BPOM Taruna Ikrar mengapresiasi komitmen Tempo Scan Group yang mempekerjakan 100 persen tenaga kerja lokal.Dok. Tempo Scan Group Kepala BPOM Taruna Ikrar mengapresiasi komitmen Tempo Scan Group yang mempekerjakan 100 persen tenaga kerja lokal.

Sebagai informasi, sejak akhir 2022, PT Kian Mulia Manunggal telah mengoperasikan fasilitas produksi bahan baku intermediary susu untuk mengurangi ketergantungan pada importasi bahan baku susu.

Presiden Komisaris dan Pendiri Tempo Scan Group Handojo S Muljadi mengatakan bahwa hal itu dilakukan untuk berkontribusi dalam upaya peningkatan kemandirian industri dalam negeri, pertumbuhan produk dalam negeri, dan pemakaian komponen dalam negeri (TKDN).

Lebih dari itu, fasilitas produksi pengolahan susu tersebut juga menjadi wujud nyata dari salah satu Nilai Inti Tempo Scan Group, yaitu bertanggung jawab menghasilkan produk nutrisi yang berkualitas.

Menurutnya, susu menjadi salah satu sumber protein berkualitas yang berperan penting dalam pemenuhan nutrisi anak, terlebih pada 1.000 hari pertama kehidupan.

Di sisi lain, tingkat konsumsi susu per kapita hanya sekitar 16 kg per kapita per tahun. Angka ini tergolong rendah berdasarkan standar dari Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO). FAO memberi batas rendah untuk konsumsi susu di bawah 30 kg per kapita per tahun.

“Oleh sebab itu, kami mendukung Program MBG lewat produk susu berkualitas. Upaya itu kami lakukan untuk mendukung pemenuhan nutrisi dan gizi anak Indonesia agar mereka tumbuh sehat serta siap jadi kuat dan cerdas untuk menyongsong Generasi Emas,” imbuh Handojo.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau