KOMPAS.com - Jeddah dikenal sebagai gerbang utama menuju Makkah. Namun, kota ini bukan sekadar tempat transit bagi jemaah haji. Sejak berabad-abad lalu, Jeddah telah berkembang sebagai pusat perdagangan maritim yang menghubungkan Timur Tengah dengan Asia, Afrika, dan Eropa.
Kota pelabuhan tersebut menyimpan jejak kejayaan masa lalu yang masih bisa dilihat hingga kini. Mulai dari bangunan rumah saudagar yang mewah, masjid tua yang menjadi saksi ekspansi Islam, hingga kawasan tepi laut yang kini menjelma sebagai pusat wisata modern, bisa dilihat hingga kini.
Bagi pencinta sejarah dan budaya, Jeddah menawarkan pengalaman unik yang menghubungkan masa lalu dengan perkembangan masa kini.
Berikut Kompas.com rangkumkan tiga destinasi menarik yang bisa menjadi pintu masuk bagi wisatawan untuk menelusuri transformasi Jeddah dari kota dagang kuno menjadi destinasi wisata maritim kelas dunia.
Terletak di kawasan Al-Balad yang merupakan pusat kota tua Jeddah, Baghdadi House adalah salah satu contoh terbaik yang merepresentasikan rumah pedagang kaya di masa lalu. Dibangun pada awal abad ke-20, rumah ini mencerminkan gaya arsitektur Hejazi dengan rawashin, jendela kayu berukir yang menjadi ciri khas bangunan di kawasan ini.
Dahulu, rumah seperti itu hanya dimiliki oleh para saudagar yang memperoleh kekayaan dari perdagangan di pelabuhan Jeddah.
Baghdadi House bukan sekadar bangunan tua, melainkan representasi dari kejayaan perdagangan di Laut Merah. Interior rumah ini menunjukkan kemewahan khas pedagang kaya dengan ukiran kayu yang rumit, langit-langit tinggi, dan ruangan yang didesain untuk menampung tamu dari berbagai bangsa.
Saat berjalan di dalamnya, kamu bakal seolah dibawa ke masa lalu ketika para saudagar berdiskusi tentang harga rempah-rempah dan tekstil dari India di bawah lampu gantung khas Timur Tengah.
Kini, rumah tersebut menjadi salah satu daya tarik utama bagi wisatawan yang ingin melihat langsung bagaimana kehidupan kelas saudagar di Jeddah tempo dulu.
Jauh sebelum Jeddah berkembang sebagai kota dagang yang modern, perannya sebagai gerbang dunia Islam sudah terbentuk sejak abad ke-7. Salah satu peninggalan sejarah yang menghubungkan aspek perdagangan dan spiritualitas di kota ini adalah Masjid Ukash.
Konon, masjid tersebut telah berdiri selama lebih dari 1.300 tahun dan dikaitkan dengan Ukash bin Mihsan, seorang sahabat Nabi Muhammad yang dimakamkan di sana.
Masjid tersebut tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga menjadi saksi bisu ekspansi Islam yang turut berdampak pada jalur perdagangan di kawasan ini. Sebagai kota pelabuhan yang ramai, Jeddah menjadi titik temu bagi para pedagang Muslim dari berbagai penjuru dunia. Mereka tidak hanya membawa barang dagangan, tetapi juga memperkenalkan ajaran Islam ke wilayah lain.
Meski ukurannya tidak sebesar masjid-masjid modern di Jeddah, Masjid Ukash tetap menarik perhatian karena nilai sejarahnya yang tinggi. Banyak wisatawan yang datang ke sini untuk merasakan atmosfer spiritual sekaligus memahami bagaimana peran Islam dalam membentuk dinamika perdagangan di kawasan Laut Merah.
Jika dahulu perdagangan di Jeddah identik dengan kapal-kapal dagang dan pasar tradisional, kini wajah kota ini telah berkembang dengan pesat. Salah satu buktinya adalah Jeddah Waterfront, yakni kawasan wisata tepi laut yang menjadi simbol modernitas kota ini.
Berjalan di sepanjang Jeddah Waterfront, kamu dibuat terpukau bagaimana kota ini tetap mempertahankan perannya sebagai pusat perdagangan dan wisata. Dilengkapi dengan jalur pedestrian yang indah, taman-taman hijau, dan berbagai restoran kelas dunia, kawasan ini menjadi favorit bagi wisatawan maupun penduduk lokal untuk menikmati keindahan Laut Merah.
Salah satu daya tarik utama di kawasan ini adalah King Fahd’s Fountain, air mancur tertinggi di dunia yang menjadi ikon Jeddah. Di malam hari, air mancur ini tampak spektakuler dengan pencahayaan yang memantulkan warna-warni di permukaan laut.
Selain itu, kawasan tersebut juga memiliki berbagai fasilitas modern yang mencerminkan bagaimana Jeddah telah berkembang menjadi pusat wisata kelas dunia.
Itulah tiga destinasi wisata yang patut disambangi saat berlibur di Kota Jeddah. Tak sabar untuk plesiran menelusuri keindahan destinasi tersebut?
Kamu yang yang ingin mengeksplorasi bagaimana Jeddah menjadi kota yang penuh warna dan sejarah, tak ada salahnya merencanakan perjalanan bersama Golden Rama Tours & Travel agar dapat menikmati setiap destinasi wisata.
Untuk diketahui, Golden Rama Tour & Travel merupakan salah satu agen wisata terpercaya yang menyediakan paket wisata ke Arab Saudi.
Selain Hegra dan Winter Park, Golden Rama Tour & Travel juga dapat membawa wisatawan menjelajahi berbagai destinasi menarik lain di Arab Saudi, seperti Gunung Al Hada, Desa Ushaiger, Pasar lokal Almsukaf, Gunung Jebel Daka, Dirah Souq and Masmak Fort, Al ula Castle, Khaibar Fort, Jebel AL-Fil (batu gajah), Old Jeddah, serta Dadanite dan Lihyanite.
Bersama Golden Rama Tour & Travel, kamu juga dapat mengeksplorasi Jabal Ikmah, Al Balad, Baghdadi House, Masjid Ukash, Jeddah Corniche, air mancur Raja Fahd, House of Islamic Art Museum, dan Jeddah Waterfront.
Sebagai informasi, pada 2022, Golden Rama Tours & Travel hadir sebagai travel experience enabler yang berkomitmen memberikan layanan prima untuk kenyamanan para calon wisatawan.
Golden Rama Tours & Travel pun mendorong wisatawan untuk mengatur perjalanan dengan lebih terencana. Hal ini diwujudkan dengan menghadirkan program “Booking Jauh Hari, Bikin Tenang di Hati”. Tujuannya, untuk membantu pelancong mendapatkan kenyamanan saat melakukan perjalanan wisata.
Tak hanya itu, demi memberikan kemudahan dan kenyamanan wisatawan, Golden Rama Tours & Travel juga menghadirkan layanan Golden Rama E-Travel Assistant atau GRETA. Layanan ini dapat membantu wisatawan merencanakan perjalanan ke Arab Saudi dan banyak destinasi lain.
Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap tentang produk dan promo wisata Arab Saudi dari Golden Rama Tours & Travel, sila follow Instagram @goldenramatours. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan layanan GRETA di nomor WhatsApp 0815 1122 1133.