KOMPAS.com – Bermula dari keprihatinan terhadap limbah kayu yang terbuang percuma, Anita Egyanti, pemilik usaha Abe Kreasi dari Kota Semarang, berhasil mengubah bahan sisa menjadi produk kerajinan tangan yang memiliki nilai ekonomis dan multifungsi.
Didirikan sejak 2019, Abe Kreasi menjadi salah satu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang berhasil membuktikan bahwa inovasi dan kepedulian terhadap lingkungan dapat melahirkan peluang bisnis yang menjanjikan.
Ide usaha itu bermula saat Anita melihat limbah kayu jati yang sering kali hanya berakhir sebagai sampah atau dibakar. Dengan semangat ingin memberikan kehidupan kedua bagi limbah tersebut, ia mulai membuat berbagai produk, seperti pot dan kotak tisu.
Salah satu keunikan produk Abe Kreasi adalah bentuk geometris yang ditawarkan, seperti kotak, segi enam, atau segi delapan. Keunikan inilah yang membuat produk Abe Kreasi mudah diterima pasar.
“Desain geometris tidak hanya estetis, tetapi juga multifungsi. Contohnya, kotak perhiasan bisa juga digunakan untuk tempat alat tulis kecil,” ujar Anita dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Senin (17/2/2025).
Anita melanjutkan, seluruh produk Abe Kreasi menggunakan finishing water-based yang lebih ramah lingkungan dibandingkan bahan berbasis minyak. Meski bukan untuk makanan, produk-produk ini aman bagi pengguna dan turut menjaga ozon.
Menggunakan limbah kayu jati sebagai bahan baku membawa tantangan tersendiri, terutama soal ketersediaan material. Anita mengakui bahwa dirinya harus kreatif untuk memanfaatkan potongan kayu yang kecil-kecil menjadi desain yang menarik.
BRI berkomitmen untuk mendorong semakin banyak UMKM binaan yang naik kelas dan berhasil menjangkau pasar internasional, termasuk perajin limbah kayu, Abe Kreasi. “Ini bukan kayu utuh sehingga harus disambung-sambung. Kadang, orang tidak paham dan mengira kualitasnya buruk karena ada sambungan,” kata Anita.
“Ada yang meminta saya menggunakan kayu utuh untuk pesanan besar, tetapi saya tidak mau. Produk saya tetap harus berbahan limbah. Dengan memanfaatkan limbah, kita ikut menjaga kelestarian hutan,” sambungnya.
Sebagai bagian dari binaan Rumah BUMN yang dikelola BRI, Anita mendapat banyak manfaat, mulai dari pelatihan, pendampingan, hingga fasilitas peralatan.
“Saya pernah mendapat alat pemotong kayu dan finishing dari BRI pada 2023. Itu lebih berdampak daripada pinjaman uang,” ujarnya.
Perluas pemasaran produk lewat BRI UMKM EXPO(RT)
Tidak hanya menjadi bagian dari Rumah BUMN yang dikelola BRI, Abe Kreasi juga berkesempatan mengikuti kegiatan BRI UMKM EXPO(RT) 2025 yang berlangsung di Ice BSD Tangerang mulai Kamis (30/1/2025) hingga Minggu (2/2/2025).
Ajang tersebut bertujuan mendukung peningkatan kapasitas UMKM Indonesia sehingga bisa naik kelas dan berdaya saing hingga ke pasar global.
Melalui BRI UMKM EXPO(RT) 2025, Abe Kreasi mempersiapkan diri menghadapi pasar global melalui pelatihan, akses pasar, dan pendampingan intensif.
Anita berharap, BRI terus mendukung UMKM seperti Abe Kreasi, terutama untuk menembus pasar ekspor.
“Lewat BRI UMKM EXPO(RT), saya belajar banyak tentang standar kualitas produk ekspor dan strategi pemasaran internasional, sangat membuka wawasan. BRI sangat peduli terhadap UMKM, dan dampaknya luar biasa. Saya berharap UMKM bisa terus naik kelas,” ungkapnya.
Dedikasi Anita bersama Abe Kreasi membuktikan bahwa limbah dapat menjadi aset berharga bagi lingkungan dan masyarakat jika dikelola dengan baik.
"Membeli produk limbah kayu berarti ikut menjaga bumi kita," kata Anita.
Pada kesempatan sama, Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan bahwa perseroan menunjukkan keberpihakan terhadap UMKM dengan mendukung UMKM Indonesia mampu bersaing di pasar internasional dengan memberikan akses pasar melalui kegiatan business matching dan komitmen ekspor.
“Kami berharap, melalui inisiatif strategis ini, akan semakin banyak program untuk mendorong UMKM naik kelas dan berhasil menjangkau pasar internasional,” ujar Sunarso.
Melalui inisiatif strategis tersebut, BRI terus berkomitmen untuk mendorong semakin banyak UMKM binaan yang naik kelas dan berhasil menjangkau pasar internasional.
BRI UMKM EXPO(RT) 2025 dihadiri oleh lebih dari 69.000 pengunjung, mencatatkan transaksi lebih dari Rp 40 miliar, dan berhasil merealisasikan kontrak ekspor mencapai 90,6 juta dollar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 1,5 triliun.