KOMPAS.com - Agrominafiber Handicraft adalah salah satu usaha mikro kecil menengah (UMKM) asal Kebumen, Jawa Tengah (Jateng) yang menjual kerajinan tangan dari serat pisang dan pandan.
Sang pemilik, Novita Hermawan, mengaku bahwa dirinya bertekad kuat membawa produk-produk Agrominafiber Handicraft menembus pasar global.
Novita memulai bisnisnya pada 2021 dengan modal nekat dan keyakinan bahwa serat alam bisa menjadi harta karun yang belum tergarap.
Awalnya, Agrominafiber Handicraft fokus pada produk-produk dekorasi, seperti wall decor, stool, karpet, dan lampshade.
Melihat potensi yang lebih luas, Novita pun mengolah serat pisang dan pandan menjadi karya seni indah yang ramah lingkungan.
“Kami mulai mengekspor produk ke Belgia, Chile, dan Argentina. Produk yang kami kirim, antara lain stool, wall decor, dan produk custom, seperti press made set dan lampshade,” cerita Novita melalui siaran persnya, Rabu (19/2/2025).
Adapun bahan baku utama produk Agrominafiber Handicraft adalah serat pisang dan pandan yang diproses secara tradisional dengan sentuhan modern.
Banyak produk dari UMKM ini yang memiliki nilai estetika tinggi dan mengisahkan cerita-cerita tentang kearifan lokal.
Perlu diketahui, Agrominafiber Handicraft merupakan salah satu UMKM yang tampil di BRI UMKM EXPO(RT) 2025.
Agenda yang berlangsung pada Kamis (30/1/2025) hingga Minggu (2/2/2025) di ICE BSD City itu menjadi inisiatif strategis BRI untuk mendorong UMKM-UMKM binaannya naik kelas dan menembus pasar global.
Terdapat sekitar 69.000 pengunjung yang menghadiri BRI UMKM EXPO(RT) 2025 dengan nilai transaksi mencapai lebih dari Rp 40 miliar.
Adapun total ekspor yang berhasil dicapai adalah 90,6 juta dollar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 1,5 triliun.
Hadirkan inovasi terbaru
Pada acara tahunan BRI tersebut, Agrominafiber Handicraft juga menghadirkan inovasi terbaru, yakni bio leather.
“Inovasi ini terbuat dari bahan serat pisang yang ramah lingkungan dan populer di pasar global,” tutur Novita.
Ia menjelaskan, partisipasi Agrominafiber Handicraft di BRI UMKM EXPO(RT) telah berjalan sejak 2023. Baginya, tampil di ajang ini merupakan titik balik yang baik bagi bisnisnya.
“BRI UMKM EXPO(RT) bukan hanya sekadar pameran, tetapi ajang untuk membangun jaringan dan kepercayaan di pasar internasional,” ucap Novita.
Pada 2023, sebut dia, Agrominafiber Handicraft mulai dikenal luas, sehingga branding dan jaringannya semakin kuat.
“Pemasaran produk dekorasi memang tidak bisa instan. Namun, setelah lolos seleksi dan mengikuti acara BRI, kepercayaan pasar internasional semakin meningkat,” ungkap Novita.
Berdayakan masyarakat lokal
Novita mengatakan bahwa bisnisnya ikut serta memberdayakan masyarakat lokal, mulai dari proses produksi, pengolahan bahan baku, bingga pembuatan produk akhir.
“Kami melatih masyarakat untuk mengolah serat pisang dan pandan. Ini menjadi bagian dari tanggung jawab sosial kami,” ujarnya.
Bagi Novita, memberdayakan masyarakat lokal bukan sekadar strategi bisnis, tetapi juga cara untuk menjaga kearifan lokal Kebumen.
“Saya ingin masyarakat Kebumen bisa merasakan manfaat dari usaha ini. Bukan hanya dari segi ekonomi, tetapi juga kebanggaan bahwa produk mereka bisa dinikmati oleh orang-orang di seluruh dunia,” ucapnya.
Ke depan, Novita berharap Agrominafiber Handicraft bisa terus berkembang dan memberikan dampak positif yang lebih besar.
Ia juga berencana untuk terus berinovasi serta menciptakan produk-produk baru yang tak hanya indah, tetapi juga ramah lingkungan.
“Harapan saya, kami bisa terus meningkatkan kualitas produk dan memperluas pasar. Selain itu, saya ingin terus memberdayakan masyarakat lokal melalui usaha ini. Kami sedang menyusun sustainability report untuk membangun kepercayaan pasar internasional. Ini penting agar bisnis kami bisa terus berkelanjutan,” kata Novita.
Terkait dengan hal tersebut, Direktur Commercial, Small, and Medium Business BRI Amam Sukriyanto mengungkapkan bahwa BRI terus menunjukkan konsistensi dalam melayani dan memberdayakan pelaku UMKM.
Hal itu sejalan dengan Asta Cita Pemerintah, terutama dalam meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, pemerataan ekonomi dan pengentasan kemiskinan
“Kisah sukses Agrominafiber Handicraft adalah bukti bahwa dari daerah, karya-karya luar biasa bisa lahir dan mendunia. Semoga kisah inspiratif ini bisa direplika oleh pelaku UMKM lainnya di berbagai daerah di Indonesia,” tegas Amam.