Advertorial

Kedubes Denmark Rayakan 75 Tahun Hubungan Diplomatik dengan Indonesia lewat Turnamen Bulu Tangkis

Kompas.com - 19/02/2025, 12:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Kedutaan Besar (Kedubes) Denmark di Indonesia mengadakan turnamen bulu tangkis di GBK Arena, Gelora Senayan, Jakarta, Sabtu (15/2/2025).

Kegiatan tersebut digelar dalam rangka memperingati 75 tahun hubungan diplomatik antara Denmark dan Indonesia yang telah berlangsung sejak 1950 hingga 2025.

Kegiatan itu diikuti oleh peserta dari berbagai sektor, termasuk pemerintahan, swasta, dan masyarakat sipil dari kedua negara. Para peserta akan bertanding dalam tiga kategori, yaitu Tunggal Putra, Tunggal Putri, dan Ganda Campuran.

Dalam sambutannya, Duta Besar Denmark untuk Indonesia HE Mr Sten Frimodt Nielsen mengatakan, pihaknya sengaja tidak mengadakan resepsi formal di hotel layaknya acara diplomatik pada umumnya.

Menurutnya, perayaan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara harus diisi dengan kegiatan yang unik dan berbeda.

"Kami tidak ingin sekadar mengadakan resepsi formal di hotel seperti biasanya. Kami ingin melakukan sesuatu yang unik," ujar Dubes Nielsen.

Dubes Nielsen menambahkan, pemilihan olahraga bulu tangkis sebagai media perayaan bukan tanpa alasan. Sebab, olahraga ini telah menjadi penghubung yang kuat antara Denmark dan Indonesia.

Apalagi, persaingan bulu tangkis antara kedua negara hingga saat ini masih sangat ketat. Maka dari itu, kompetisi bulu tangkis bagi kedua negara dirasa jadi ajang yang tepat sebagai simbol perayaan.

"Ketika saya berbicara dengan masyarakat Indonesia dan mengatakan bahwa saya dari Denmark, setidaknya satu dari sepuluh orang akan langsung menghubungkan Denmark dengan bulu tangkis. Di Denmark, ada pepatah tentang olahraga yang berbunyi bukan soal menang, tapi soal berpartisipasi. Prinsip ini menjadi semangat dalam perayaan hubungan diplomatik kedua negara" kata Dubes Nielsen.

Bulu tangkis, tambah Dubes Nielsen, juga jadi salah satu olahraga penting di Denmark karena mampu membawa banyak prestasi.

Seperti diketahui, meski populasinya tidak sebesar Indonesia, Denmark berhasil mempertahankan tradisi bulu tangkis selama beberapa dekade.

Setiap generasi selalu melahirkan pemain hebat yang dikenal oleh pecinta bulu tangkis Indonesia, mulai dari Sven Kreisk, Allan Kops, Flemming Delfs, Morten Frost, hingga Viktor Axelsen.

Dubes Nielsen memaparkan bahwa hubungan kedua negara telah mengalami transformasi signifikan sejak dimulai pada 1950.

Dubes Nielsen bersama Direktur Jenderal Hubungan Eropa dan Amerika Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Umar Hadi.Dok. Kedubes Denmark Dubes Nielsen bersama Direktur Jenderal Hubungan Eropa dan Amerika Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Umar Hadi.

Awalnya, hubungan tersebut lebih berfokus pada bantuan pembangunan dari Denmark ke Indonesia. Namun, hubungan itu kini mampu berkembang secara perlahan menjadi kerja sama yang lebih besar.

"Indonesia bukan lagi negara berkembang karena kini kuat secara ekonomi dan berada di ambang menjadi bagian dari kelompok negara maju. Sebagai anggota G20, Indonesia memiliki posisi yang semakin strategis di dunia," ucap Dubes Nielsen.

Dubes Denmark juga menjelaskan bahwa saat ini hubungan kedua negara telah berkembang menjadi kemitraan yang lebih menyeluruh dan setara.

Oleh karena itu, Denmark kini lebih fokus menawarkan berbagi pengalaman, keahlian teknologi, dan kerja sama langsung dengan mitra Indonesia.

Tawarkan berbagai hal

Dubes Nielsen mengibaratkan, hubungan antara Denmark dan Indonesia seperti pernikahan yang bisa bertahan selama 75 tahun. Hubungan kedua negara bisa langgeng karena adanya kemampuan untuk beradaptasi dan tumbuh bersama.

Meski secara geografis berjauhan dan berbeda ukuran, Dubes Nielsen menyebutkan kedua negara memiliki banyak kesamaan, terutama dalam sejarah maritim yang panjang.

Sebagai bangsa yang dikelilingi air, keduanya telah belajar hidup berdampingan dengan laut dan memanfaatkannya untuk perdagangan.

Duta Besar Denmark untuk Indonesia HE Mr Sten Frimodt Nielsen.Dok. Kompas.com/Erlangga Satya Duta Besar Denmark untuk Indonesia HE Mr Sten Frimodt Nielsen.

"Denmark adalah negara kecil dengan sumber daya terbatas, tetapi kami selalu mencari area tertentu di mana kami bisa memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi mitra kami di Indonesia," terang Dubes Nielsen.

Dubes Nielsen berharap, kerja sama kedua negara bisa diperluas di bidang-bidang yang menjadi kekuatan Denmark, seperti energi, lingkungan, pangan dan pertanian, serta kerja sama maritim.

Saat ini, selain kerja sama di sektor ekonomi dan lingkungan, Kedutaan Besar Denmark juga berencana untuk semakin mempererat kerja sama dalam bidang pendidikan dan pertukaran pelajar.

Bagi Dubes Nielsen, semakin banyak pelajar Indonesia yang belajar di Denmark dan sebaliknya, akan dapat mempererat pemahaman budaya kedua negara.

Maka dari itu, ia menilai bahwa masih banyak peluang untuk memperdalam kerja sama di sektor-sektor lainnya.

Terlebih, dalam 75 tahun hubungan diplomatik dengan Indonesia, beberapa kunjungan tingkat tinggi telah mewarnai hubungan kedua negara, seperti kunjungan oleh Ratu Denmark pada 2015 dan Perdana Menteri Denmark pada 2017.

"Jika kami bisa membantu mencapai prioritas pemerintahan baru di Indonesia, tentu kami akan berusaha melakukannya. Kami berharap, akan ada kunjungan tingkat tinggi lebih lanjut, baik dari Indonesia ke Denmark maupun sebaliknya, dalam waktu dekat," tuturnya.

Apresiasi untuk Kedubes Denmark

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Hubungan Eropa dan Amerika Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Umar Hadi mengapresiasi inisiatif Kedubes Denmark yang memilih bulu tangkis sebagai kegiatan utama dalam perayaan 75 tahun hubungan diplomatik antara kedua negara.

Bagi Umar, kegiatan itu bukan hanya sekadar kompetisi, tetapi juga simbol dari koneksi budaya dan semangat sportivitas yang telah lama menghubungkan Indonesia dan Denmark.

"Bulu tangkis bukan hanya tentang bertanding di lapangan, tetapi juga tentang bagaimana kita membangun hubungan yang lebih erat dengan semangat kebersamaan. Saya sangat mengapresiasi acara ini, yang menunjukkan bahwa hubungan kita tidak hanya formal, tetapi juga bisa dirayakan dengan cara yang menyenangkan," ujar Umar.

Pada kesempatan itu, Umar tak lupa menyoroti tentang hubungan antara Indonesia dan Denmark yang dinilainya telah berkembang selama tujuh dekade terakhir.

Direktur Jenderal Hubungan Eropa dan Amerika Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Umar Hadi.Dok. Kompas.com/Erlangga Satya Direktur Jenderal Hubungan Eropa dan Amerika Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Umar Hadi.

Ia menyebut bahwa kedua negara memiliki banyak kesamaan, terutama dalam nilai-nilai sosial, seperti pentingnya keluarga, semangat gotong royong, serta sejarah panjang sebagai bangsa maritim.

"Denmark dan Indonesia memiliki banyak persamaan meskipun secara geografis berjauhan. Kita sama-sama bangsa yang tumbuh dengan laut dan memahami pentingnya perdagangan, konektivitas, serta kerja sama global," jelasnya.

Selain kesamaan dalam budaya maritim, Umar juga menggarisbawahi bahwa Denmark sudah lama menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia melalui berbagai produk budaya dan ekonomi.

Maka dari itu, Umar ingin agar kerja sama antara Indonesia dengan Denmark bisa lebih erat, terutama dalam aspek perdagangan dan budaya.

Selain sektor perdagangan dan budaya, Umar juga menekankan bahwa kerja sama di bidang teknologi dan pendidikan harus menjadi prioritas dalam hubungan bilateral.

"Indonesia masih membutuhkan lebih banyak transfer teknologi dan peningkatan kapasitas tenaga kerja. Denmark dengan keunggulan di bidang inovasi dan energi terbarukan, dapat menjadi mitra strategis bagi Indonesia dalam mempersiapkan generasi muda yang lebih kompetitif di pasar global," katanya.

Adapun sebagai bagian dari rencana penguatan hubungan ke depan, Indonesia dan Denmark akan menggelar berbagai program sepanjang tahun 2025, baik di Jakarta maupun di Kopenhagen.

Dukungan untuk kedua negara

Adapun turnamen bulu tangkis peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Denmark mendapat dukungan dari berbagai perusahaan asal Denmark, di antaranya adalah ISS Indonesia dan Novonesis. Keduanya berkomitmen penuh untuk membantu mempererat hubungan bilateral antara kedua negara.

CEO ISS Indonesia Muhammad Sofyan mengaku bahwa dirinya mengapresiasi kerja sama panjang antara Indonesia dan Denmark.

Para peserta kompetisi bulu tangkis yang diadakan Kedubes Denmark.Dok. Kedubes Denmark Para peserta kompetisi bulu tangkis yang diadakan Kedubes Denmark.

Ia berharap, kolaborasi antara kedua negara bisa terus berkembang di masa depan.

“Kami ingin membantu meningkatkan profesionalitas dan produktivitas tenaga kerja Indonesia serta menjadi contoh dalam pengelolaan layanan yang sesuai dengan regulasi,” ucap Sofyan.

Sementara itu, Country Manager Novonesis Ang Yonny Setiady menyoroti kesamaan budaya dalam kecintaan terhadap bulu tangkis.

“Kami bangga bisa mendukung acara ini yang mencerminkan hubungan erat kedua negara. Novonesis juga berkomitmen menghadirkan inovasi untuk ketahanan pangan dan keberlanjutan bagi keduanya,” katanya.

Sebagai informasi, acara pembukaan kompetisi bulu tangkis dari Kedubes Denmark juga diisi oleh video sambutan dari tokoh penting di negara itu, yakni Viktor Axelsen selaku peraih medali emas Olimpiade dan para personel dari grup musik Michael Learns to Rock.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau