Advertorial

Danantara Diluncurkan Presiden Prabowo, Pengamat: Berpotensi Beri Dampak Positif pada Perbankan

Kompas.com - 24/02/2025, 20:21 WIB

KOMPAS.com – Presiden Prabowo Subianto resmi meluncurkan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/2/2025).

Peresmian ditandai melalui penandatanganan Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Perubahan Ketiga atas UU Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 10 Tahun 2025 tentang Organisasi dan Tata Kelola Badan Pengelola Daya Anagata Nusantara.

Pada kesempatan itu, Presiden juga mengangkat Dewan Pengawas (Dewas) dan Badan Pelaksana Danantara melalui penandatangan Keppres Nomor 30 Tahun 2025.

Pengamat perbankan dan praktisi sistem pembayaran Arianto Muditomo mengatakan, pembentukan Danantara berpotensi memberikan dampak positif pada perbankan, khususnya stabilitas permodalan, ekspansi investasi, dan penguatan sinergi badan usaha milik negara (BUMN).

Dengan pengelolaan aset yang lebih terkoordinasi, bank-bank BUMN, seperti BRI, BNI, dan Bank Mandiri, dapat memperoleh akses lebih besar ke proyek investasi strategis.

“Ini juga akan meningkatkan efisiensi alokasi dana serta memperluas peluang pembiayaan bagi sektor produktif," ujar Arianto dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin.

Jika Danantara berhasil menarik investasi asing dan domestik dalam jumlah besar, lanjutnya, hal ini akan menambah likuiditas dalam sistem keuangan yang pada akhirnya dapat menurunkan biaya pendanaan serta mendorong ekspansi kredit.

Seperti diketahui, Danantara dibentuk untuk memastikan agar Indonesia dapat mandiri dan berdiri di atas kaki sendiri.

Hal tersebut sejalan dengan cita-cita dari Presiden pertama Indonesia Soekarno. Ia pernah berkata bahwa hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam tangan sendiri yang akan dapat berdiri dengan kuat.

Danantara sendiri diambil dari gabungan tiga kata, yaitu Daya, Anagata, dan Nusantara yang berarti kekuatan masa depan Indonesia.

Danantara didirikan untuk menjadi katalisator utama untuk mewujudkan masa depan generasi muda dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.

Wadah konsolidasi ekonomi BUMN

Presiden Prabowo sebagai inisiator strategi besar itu menegaskan bahwa pembentukan Danantara bertujuan untuk mengonsolidasikan seluruh kekuatan ekonomi yang dimiliki oleh BUMN.

Langkah tersebut diharapkan dapat mengoptimalkan pengelolaan aset negara dan mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.

Dengan mengonsolidasikan sumber daya strategis nasional dan mengoptimalkan pengelolaan aset BUMN, Danantara akan menjadi katalis bagi industrialisasi berbasis nilai tambah.

Dengan demikian, kekayaan alam Indonesia tidak lagi diekspor secara mentah, tetapi dapat diolah dan dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.

Adapun salah satu fokus utama Danantara adalah untuk memastikan hilirisasi sumber daya alam (SDA) berjalan efektif.

Sebelumnya, Presiden ketujuh Indonesia Joko Widodo pernah menyatakan bahwa negara-negara maju telah lama bergantung pada impor bahan mentah dari Indonesia. Menurutnya, hal ini menandakan pentingnya pengolahan SDA di dalam negeri.

Selain hilirisasi SDA, penguatan sektor pangan juga menjadi hal penting yang perlu dilakukan. Hal ini mengingat pertumbuhan penduduk yang sangat pesat.

Terkait hal tersebut, pemerintah melakukan berbagai upaya, seperti swasembada beras dan gula serta produksi biofuel, untuk memastikan ketahanan pangan nasional.

Melihat tujuan tersebut, Danantara sudah selayaknya tidak sekadar menjadi entitas bisnis, tetapi pilar utama dalam membangun ekosistem ekonomi yang tangguh dan berkelanjutan.

Danantara harus hadir untuk membebaskan Indonesia dari ketergantungan asing dan memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional.

Danantara juga diharapkan mampu mengakselerasi transformasi Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045, sebuah era kejayaan ketika Indonesia berdiri sebagai kekuatan ekonomi global yang mandiri, berdaulat, dan disegani.

Sejalan dengan semangat Trisakti yang digaungkan Bung Karno, yakni berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan, Danantara juga diharapkan menjadi manifestasi nyata dari tekad bangsa untuk berdiri di atas kaki sendiri.

Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo dengan visi strategis dan komitmennya terhadap kedaulatan nasional, Danantara bukan hanya mimpi, melainkan langkah konkret menuju Indonesia yang maju, sejahtera, dan dihormati dunia.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau