KOMPAS.com - Merencanakan kehadiran buah hati menjadi momen yang penuh kebahagiaan sekaligus tantangan.
Selama masa kehamilan, calon orangtua perlu menjaga kesehatan, memperhatikan asupan gizi, serta rutin melakukan pemeriksaan untuk memastikan perkembangan janin yang sehat.
Salah satu pemeriksaan yang dapat membantu mendeteksi kondisi janin sejak dini adalah Non-Invasive Prenatal Testing (NIPT).
Pemeriksaan itu mampu mendeteksi kemungkinan kelainan genetik pada janin, seperti Down Syndrome, dengan cara yang aman dan akurat.
Skrining NIPT adalah metode pemeriksaan untuk mendeteksi kemungkinan kelainan genetik pada janin dengan menganalisis Deoxyribose Nucleic Acid (DNA), yang merupakan pembentuk kromosom.
Selama kehamilan, sebagian kecil DNA dari janin dan plasenta masuk ke dalam aliran darah ibu, mencapai 5–15 persen dari total DNA dalam darah ibu.
Pemeriksaan NIPT hanya memerlukan sampel darah ibu tanpa perlu mengambil darah atau jaringan langsung dari janin.
Karena bersifat non-invasif, metode tersebut dinilai lebih aman bagi janin dan kerap direkomendasikan dokter spesialis kandungan dan kebidanan.
Pemeriksaan NIPT dapat dilakukan sejak usia kehamilan 10 minggu. Pemeriksaan ini sangat dianjurkan untuk ibu hamil di atas usia 35 tahun atau pasangan yang memiliki riwayat kelainan bawaan dalam keluarga.
Hasil pemeriksaan NIPT biasanya menunjukkan kemungkinan risiko kelainan bawaan, baik berupa risiko rendah (low risk) maupun risiko tinggi (high risk).
Prodia menawarkan pemeriksaan ProSafe-NIPT sebagai bagian dari Trisomy Awareness Month sepanjang Maret 2025.
Setiap pemeriksaan ProSafe-NIPT, ProSafe C-NIPT, dan ProSafe Microdel-NIPT akan mendapatkan free Panel Kehamilan Trimester II.
ProSafe-NIPT menggunakan teknologi Next Generation Sequencing (NGS) yang mampu memberikan hasil lebih jelas dan dapat diandalkan dengan tingkat akurasi lebih dari 99 persen. Pemeriksaan ini dapat digunakan untuk kehamilan tunggal maupun ganda.
Berikut adalah beberapa kondisi genetik yang dapat terdeteksi melalui pemeriksaan NIPT dari Prodia.
Mendeteksi kelainan genetik, seperti trisomi 21 (Down Syndrome), trisomi 18 (Edwards Syndrome), dan trisomi 13 (Patau Syndrome) pada kehamilan tunggal ataupun ganda, serta kromosom seks (jenis kelamin) pada janin.
Mampu mendeteksi kelainan pada semua kromosom dari 1 hingga 22 dan kromosom seks.
Selain mendeteksi kelainan pada semua kromosom dan kromosom seks, juga dapat mengidentifikasi 40 jenis kelainan kromosom mikrodelesi pada janin.
Kelainan kromosom dapat menyebabkan pertumbuhan janin terhambat hingga risiko keguguran.
Sementara itu, kelainan pada kromosom seks dapat memengaruhi karakteristik gender dan menyebabkan beberapa kondisi, seperti Turner Syndrome, Triple X Syndrome, Jacobs Syndrome, atau Klinefelter Syndrome.
Pemeriksaan NIPT dapat dilakukan dengan datang langsung ke cabang Prodia terdekat atau menggunakan layanan Home Service melalui aplikasi U by Prodia.
Calon orangtua juga bisa menghubungi Prodia melalui WhatsApp di nomor 0855 1500 830 atau Call Center Prodia di 1500 830.
Selain itu, pelanggan yang masih ragu untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dapat berkonsultasi secara gratis dengan dokter melalui fitur chat di aplikasi U by Prodia.
Informasi lebih lanjut tersedia di laman resmi www.prodia.co.id atau akun media sosial @prodia_lab.
Dengan pemeriksaan ProSafe-NIPT dari Prodia, calon orangtua bisa lebih tenang dalam mempersiapkan kelahiran buah hati. Pastikan kehamilan tetap sehat dengan teknologi terbaik dari Prodia.