KOMPAS.com - Xanh SM hadir sebagai layanan ride-hailing listrik pertama di Indonesia yang menawarkan solusi inovatif bagi perusahaan untuk menghemat biaya operasional sekaligus menekan penggunaan emisi karbon dalam perjalanan bisnis.
Inisiatif tersebut sejalan dengan upaya pemerintah Indonesia dalam mendorong transisi ke transportasi ramah lingkungan.
Dengan biaya operasional lebih rendah, layanan Xanh SM dapat membantu perusahaan mengelola pengeluaran secara lebih efektif. Perusahaan dapat mengalokasikan anggaran ke pos lain, termasuk investasi dalam inisiatif ramah lingkungan yang lebih luas.
Selain menghemat biaya, Xanh SM juga berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan sejak hadir di Indonesia.
Xanh SM dapat menjadi pilihan tepat bagi perusahaan yang ingin mengintegrasikan mobilitas ramah lingkungan ke dalam kegiatan operasional, selain melayani kebutuhan transportasi harian masyarakat.
Seperti diketahui, kendaraan listrik (EV) terbukti memberikan manfaat finansial yang besar. Studi Atlas Public Policy menunjukkan, penggunaan EV dapat mengurangi biaya perawatan hingga 40% dan menekan pengeluaran bahan bakar sebesar 40% sampai 65%.
Kendaraan berbahan bakar bensin atau solar terus mengonsumsi bahan bakar saat kondisi idle yang dapat meningkatkan biaya operasional.
Sebaliknya, biaya pengisian daya kendaraan listrik cenderung lebih stabil dan lebih hemat ketimbang bahan bakar konvensional. Pasalnya, EV memiliki lebih sedikit komponen mekanis sehingga lebih minim perawatan.
Xanh SM mengoptimalkan efisiensi operasional dengan menggunakan armada listrik secara keseluruhan. Selain kendaraan hemat daya, pengemudi Xanh SM juga terlatih untuk menavigasi jalan dengan baik. Hal ini membuat perjalanan lebih efisien karena waktu tempuh lebih singkat.
Dengan infrastruktur pengisian daya yang terus berkembang, Xanh SM memastikan perjalanan bisnis tetap nyaman dan bebas khawatir.
Tegaskan komitmen ESG
Mengadopsi transportasi ramah lingkungan tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga memperkuat citra perusahaan di mata pelanggan, investor, serta mitra bisnis. Inisiatif ini dapat memperkuat komitmen perusahaan terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).
Tren global menunjukkan bahwa konsumen lebih memilih merek yang berkomitmen pada keberlanjutan. Menurut PDI Business of Sustainability Index, 91 persen gen Z cenderung berbelanja dari merek ramah lingkungan.
Laporan Deloitte juga mencatat bahwa 64% gen Z dan 63% milenial bersedia membayar lebih untuk produk dan layanan berkelanjutan. Dengan demikian, adopsi transportasi hijau juga dapat meningkatkan daya saing perusahaan.
Perusahaan yang bermitra dengan layanan kendaraan listrik, seperti Xanh SM, dapat meningkatkan citra di mata investor dan pemangku kepentingan.
Integrasi mobilitas hijau dalam program corporate social responsibility (CSR) dapat membuka peluang kolaborasi untuk proyek kota rendah emisi atau pariwisata berkelanjutan. Hal ini dapat memperkuat budaya perusahaan yang berorientasi pada lingkungan.
Dari sisi internal, perusahaan dapat mendorong partisipasi karyawan melalui kompetisi ramah lingkungan, seperti memberi penghargaan bagi mereka yang aktif menggunakan transportasi ramah lingkungan. Selain menyenangkan, inisiatif ini dapat memperkuat nilai keberlanjutan dalam budaya perusahaan.
Strategi bisnis berkelanjutan
Layanan Xanh SM memiliki keunggulan dalam efisiensi operasional, peningkatan citra perusahaan, dan kontribusi terhadap keberlanjutan. Hal ini membuat layanan ini menjadi solusi strategis bagi perusahaan di Indonesia yang ingin mengambil langkah strategis dalam mengadopsi mobilitas hijau.
Seiring dengan pentingnya prinsip/semangat keberlanjutan dalam pengambilan keputusan bisnis, perusahaan yang mengadopsi transportasi ramah lingkungan lebih awal memiliki keunggulan dalam menarik pelanggan, investor, dan individu yang memiliki kepedulian tinggi terhadap isu lingkungan.
Mengadopsi layanan transportasi listrik, seperti Xanh SM, menunjukkan kesiapan perusahaan dalam menghadapi regulasi dan tren menuju ekonomi hijau. Selain meningkatkan efisiensi bisnis, langkah ini dapat memperkuat reputasi sebagai pemimpin yang mengutamakan lingkungan.