KOMPAS.com - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom menghadirkan beragam layanan dan solusi digital untuk Bank Pembangunan Daerah (BPD) dalam upaya mendorong pembangunan perekonomian kerakyatan melalui pemanfaatan teknologi digital terkini.
Inisiatif itu diwujudkan melalui lokakarya produk dan layanan Telkom yang diselenggarakan oleh Telkom Regional IV Kalimantan dan Divisi State Owned Enterprise (SOE) Service di Hotel Ashley Wahid Hasyim, Jakarta, pada Kamis (6/2/2025) dan Jumat (7/2/2025).
BPD memiliki peran strategis dalam menggerakkan perekonomian kerakyatan di setiap daerah di Indonesia dan dituntut mampu menghadirkan layanan berbasis teknologi digital agar mudah diakses nasabah.
Dengan meningkatkan layanan teknologi, BPD diharapkan mampu bersaing dengan bank-bank nasional ataupun swasta, serta para pemain financial technology (fintech) yang layanannya semakin diminati oleh nasabah muda yang tech-savvy.
Employee Value Proposition (EVP) Divisi State Owned Enterprise (SOE) Service Telkom Dedy Mardhianto mengatakan, pihaknya menghadirkan tiga solusi utama untuk menjawab tantangan infrastruktur teknologi informasi BPD.
"Ketiga solusi digital tersebut adalah Digital Connectivity, Digital Platform, dan Digital Service," kata Dedy dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (6/3/2025).
Menurut Dedy, solusi tersebut dirancang khusus untuk membantu BPD menjalankan transformasi digital secara efisien dan terjangkau.
Lebih lanjut, Dedy mengatakan, transformasi digital merupakan sebuah keniscayaan, terutama bagi entitas bisnis pelat merah, seperti Telkom dan BPD.
"Sebagai entitas bisnis pelat merah, semangat Telkom dengan BPD selaras dengan Asta Cita pemerintah, khususnya yang berkaitan dengan kewirausahaan, pengembangan industri kreatif, meningkatkan lapangan kerja, dan ikut membangun pemerataan ekonomi dari desa," kata Dedy.
Ia menambahkan, semangat itu juga menjadi komitmen bersama untuk memberikan dampak ekonomi kerakyatan dari daerah.
Lokakarya yang berlangsung selama dua hari tersebut menghadirkan sejumlah narasumber. Mereka membahas beragam produk dan layanan digital Telkom untuk membantu BPD meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.
Acara juga dihadiri sejumlah perwakilan dari BPD se-Kalimantan, antara lain Bank Kalbar, Bank Kaltimtara, Bank Kalsel, dan Bank Kalteng, serta narasumber dari Bank DKI.
Dalam lokakarya tersebut, Telkom memperkenalkan produk dan layanan Telkom Group yang mampu menjawab kebutuhan BPD untuk mewujudkan layanan digital bagi nasabah ataupun untuk menunjang kegiatan operasional.
Layanan yang diperkenalkan meliputi komunikasi data, keamanan siber, SDWAN, M2M, VSAT, Astinet, omnichannel marketing, core banking, call center, data center, dan DRC.
Pemanfaatan produk dan layanan Telkom Group tersebut diharapkan dapat mendorong BPD di Kalimantan menjadi lebih kompetitif di industri perbankan nasional.
Tiga solusi komprehensif dari Telkom juga dirancang untuk menjawab tantangan BPD lainnya, di antaranya keterbatasan tenaga ahli di bidang teknologi digital, analisis data, artificial intelligence (AI), dan keamanan siber.
Solusi tersebut juga membantu BPD mengubah budaya kerja yang masih stagnan dari sistem konvensional menuju digital yang lebih efisien.
Dengan begitu, BPD Kalimantan dan seluruh BPD di Indonesia semakin mudah dalam menyediakan layanan perbankan digital yang memenuhi standar industri perbankan nasional dan internasional.
Direktur Operasional Bank Kalsel Abdurahim Fiqry memberikan apresiasi atas kolaborasi strategis antara Telkom dan BPD.
"Kami berharap, kolaborasi produktif antara entitas bisnis milik negara ini dapat menggeliatkan perekonomian kerakyatan dari daerah dan membawa dampak signifikan bagi pelaku usaha dan masyarakat Indonesia," tutur Fiqry.
Ia menambahkan, solusi digital yang komprehensif dari Telkom diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional BPD, memperluas jangkauan layanan, dan tetap relevan bagi nasabah muda yang lebih tech-savvy.
Dengan begitu, BPD di seluruh Indonesia tetap tumbuh dan semakin kompetitif di tengah persaingan industri perbankan yang semakin ketat.