KOMPAS.com - PT AXA Financial Indonesia (AFI) menunjukkan komitmen kuat terhadap nilai inklusi dengan memprioritaskan kesetaraan gender di lingkungan kerja. Perusahaan meyakini bahwa asuransi yang inovatif dibangun dari beragam perspektif dengan kesetaraan gender sebagai elemen kunci.
Menyambut Hari Perempuan Sedunia atau International Women's Day (IWD) 2025, AFI menegaskan kembali dedikasinya untuk “Accelerating Action” atau “Mempercepat Aksi”. Langkah cepat ini diwujudkan lewat penciptaan lingkungan yang memberi kesempatan setara bagi semua individu untuk berkembang.
AXA telah menerapkan berbagai kebijakan untuk mendukung kesetaraan gender, seperti keseimbangan gender dalam peran kepemimpinan, kebijakan upah setara untuk pekerjaan setara, dan program pengembangan karier untuk perempuan.
Penelitian menunjukkan, perusahaan dengan keragaman gender tidak hanya unggul dalam kinerja keuangan, tetapi juga dapat mendorong inovasi lebih baik serta meningkatkan keterlibatan karyawan.
"Sebagai bagian dari upaya dalam mencapai keunggulan di AXA, kami menyadari bahwa kesetaraan gender tidak hanya kewajiban moral, tapi juga kebutuhan bisnis," ujar Presiden Direktur AFI Niharika Yadav dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Kamis (6/3/2025).
Ia melanjutkan, AXA berkomitmen menciptakan lingkungan inklusif sehingga setiap individu memiliki kesempatan sama untuk berkembang dan berkontribusi tanpa memandang gender.
"Dengan memberdayakan perempuan dan mendorong keberagaman di seluruh tingkatan organisasi, kami tidak hanya memperkuat budaya kerja, tetapi juga mendorong inovasi dan kesuksesan," tambahnya.
Untuk menyebarluaskan filosofi tersebut, AXA memiliki kampanye brand global bertajuk "Being a Woman Shouldn't Be a Risk". Kampanye ini menyoroti berbagai tantangan yang masih dihadapi perempuan di sektor kesehatan, pendidikan, dan olahraga.
Melalui inisiatif ini, AXA menegaskan kembali perannya dalam menciptakan dunia yang lebih inklusif dan setara bagi semua. Perusahaan memastikan bahwa setiap individu yang bekerja di AXA menerima upah setara di seluruh organisasi dengan jaminan sistem penggajian yang adil dan bebas dari diskriminasi.
Keseimbangan Gender di AFI
Di AFI, keseimbangan gender menjadi bagian dari inisiatif utama perusahaan. Saat ini, komposisi karyawan terdiri dari 48 persen perempuan dan 52 persen laki-laki.
Dalam jajaran manajemen eksekutif, keseimbangan gender juga terus diperhatikan dengan komposisi perempuan 50 persen dan laki-laki 50 persen. Kemudian, 75 persen anggota dewan direksi adalah perempuan.
Pada 2024, dari seluruh karyawan yang direkognisi berdasarkan kinerja, 64 persen di antaranya adalah perempuan dan 36 persen laki-laki.
AFI juga menerapkan kebijakan "We CARE policy", inisiatif kesetaraan gender yang mencakup berbagai kebijakan.
Salah satu kebijakan ini adalah sistem Smart Working yang memungkinkan karyawan bekerja selama tiga hari di kantor dan dua hari dari rumah.
Selain itu, tersedia cuti melahirkan selama empat bulan bagi karyawan perempuan dan empat minggu bagi karyawan laki-laki serta kesempatan untuk mengambil Caregiver Leave guna mendampingi orangtua yang sakit.
AFI juga menyediakan program Mind Health yang mencakup pengembangan diri dan sesi coaching bagi karyawan. Perusahaan memperkenalkan program Employee Assistance yang dirancang untuk membantu karyawan yang menghadapi atau mengalami pelecehan dan kekerasan dengan akses ke bantuan profesional.
Program “Aman Untuk Semua”
Untuk mendukung komunitas perempuan, AFI meluncurkan program Aman Untuk Semua pada 2020. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran publik terkait kasus kekerasan di ranah privat yang tinggi.
Melalui program tersebut, AFI mengambil langkah proaktif dan praktis untuk melindungi serta memberdayakan perempuan. AFI berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, komunitas pemberdayaan perempuan, dan lembaga bantuan hukum.
Kolaborasi dilakukan dalam upaya menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung bagi perempuan.
Kampanye kesadaran kanker payudara
Inisiatif AFI dalam kesetaraan gender tidak berhenti di situ. Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Sedunia 2025, AFI akan mengadakan Kampanye Kesadaran Kanker Payudara dengan menyediakan pemeriksaan payudara gratis bagi karyawan perempuan serta nasabah untuk mendeteksi kanker payudara sejak dini.
Pemeriksaan yang diberikan mencakup mamografi serta konsultasi dengan dokter bedah onkologi jika terdapat indikasi berdasarkan hasil pemeriksaan. Kampanye ini akan berkolaborasi dengan beberapa rumah sakit mitra AFI.
Fakta bahwa kanker payudara menduduki peringkat tertinggi untuk penyakit kritis menunjukkan bahwa deteksi dini sangat diperlukan untuk mendukung pencegahan.
Menurut data statistik, deteksi dini mendukung kemungkinan kesembuhan sebesar 90 persen bagi penderita. Usia 30 tahun adalah usia yang ideal untuk melakukan pemeriksaan sedini mungkin terkait kemungkinan risiko penyakit kritis, termasuk kanker payudara.
"Fokus kami pada kesetaraan gender sejalan dengan tujuan kami untuk 'Act for Human Progress by Protecting What Matters'," kata Niharika.
Menurutnya, hal tersebut mencerminkan keyakinan bahwa kemajuan sejati dapat dicapai dengan memastikan setiap individu memiliki kesempatan setara untuk berkembang dan sukses.
"Kami membangun lingkungan yang inklusif dengan memberikan manfaat bagi individu, komunitas, dan masyarakat secara keseluruhan. Mendorong keberagaman, bukan hanya soal keadilan, melainkan juga tentang menciptakan hasil yang lebih baik bagi bisnis, ekonomi dan masyarakat," tutur Niharika.
Berbagai inisiatif yang telah diterapkan oleh AFI merupakan wujud komitmen perusahaan dalam mendukung kesetaraan gender, baik dalam kehidupan profesional maupun pribadi bagi karyawan, nasabah, dan masyarakat.