Advertorial

Vietnam Airlines Buka Rute Penerbangan Baru Ho Chi Minh-Denpasar mulai Juni 2025

Kompas.com - 12/03/2025, 09:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Vietnam Airlines mengumumkan pembukaan rute penerbangan baru yang menghubungkan Kota Ho Chi Minh, Vietnam, dengan Denpasar, Bali, mulai Juni 2025.

Langkah tersebut akan menambah jumlah penerbangan langsung dari Vietnam ke Indonesia menjadi 14 penerbangan per minggu, sehingga menjadikan Indonesia sebagai salah satu dari sedikit negara di Asia Tenggara yang dilayani Vietnam Airlines di dua destinasi sekaligus, yaitu Jakarta dan Bali.

General Manager Vietnam Airlines Indonesia Tran Tuan Nghia mengatakan, pembukaan rute anyar tersebut merupakan salah satu strategi maskapai yang dinaunginya untuk memperluas jaringan penerbangan internasional pada 2025.

“Di pasar Indonesia, mulai Juni 2025, kami akan membuka penerbangan langsung dari Kota Ho Chi Minh ke Denpasar, ibu kota penuh warna dari surga wisata terkenal Bali,” ujar Tran Tuan Nghia kepada Kompas.com dalam upacara pengumuman rute baru di Mandarin Oriental Hotel, Jakarta, Minggu (9/3/2025).

Dioperasikan dengan pesawat Airbus A321, rute tersebut menawarkan pengalaman perjalanan yang nyaman dan praktis bagi penumpang.

Tran Tuan Nghia melanjutkan, pembukaan rute penerbangan ini diharapkan dapat berkontribusi pada perluasan perbatasan laut Vietnam melalui peningkatan hubungan perdagangan, serta mempromosikan budaya dan masyarakat Vietnam di pasar internasional.

Upaya tersebut juga merupakan misi yang telah dijalankan perusahaan selama 30 tahun pembentukan dan pengembangan sejak 1995.

“Pembukaan rute baru ini tidak hanya memberikan pilihan baru bagi wisatawan, tetapi juga memfasilitasi penguatan hubungan ekonomi, budaya, dan sosial antara kedua negara. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan posisi Vietnam Airlines dalam jaringan penerbangan yang menghubungkan destinasi-destinasi terkenal di kawasan Asia Tenggara,” kata Tran Tuan Nghia.

Potensi pasar Indonesia

Sebagai bagian dari pembukaan rute baru ini, Vietnam Airlines turut menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan astindo.

Kesepakatan tersebut mencakup kerja sama dalam pengembangan pariwisata antara Vietnam dan Indonesia, serta menjadi dasar bagi maskapai untuk berkoordinasi dengan mitra dalam rangka mempromosikan pariwisata dua arah.

"Kerja sama ini mencakup kegiatan promosi, pemasaran, dan pengembangan produk serta layanan penerbangan," jelas Tran Tuan Nghia.

Maskapai penerbangan milik Vietnam itu juga berkomitmen untuk mengoperasikan penerbangan ke Indonesia secara aman dan efisien, serta terus memperluas jaringan penerbangan, memperkuat kerja sama, meningkatkan daya saing, dan kualitas layanan.

Pada saat yang sama, lanjut Tran Tuan Nghia , pihaknya memperluas jaringan penerbangan, memperkuat kerja sama, serta meningkatkan daya saing dan kualitas layanan.

Indonesia, dengan populasi terbesar ke-4 di dunia, dianggap sebagai salah satu pasar pariwisata terbesar di Asia Tenggara.

Vietnam Airlines menandatangani Nota Kesepahaman dengan Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) mengenai kerja sama dalam pengembangan pariwisata antara kedua negara. Kesepakatan ini menjadi dasar bagi kegiatan promosi bersama, inisiatif pemasaran, dan kolaborasi dalam pengembangan produk dan layanan penerbangan.Dok. KOMPAS.com/ Yakob Arfin T Sasongko Vietnam Airlines menandatangani Nota Kesepahaman dengan Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) mengenai kerja sama dalam pengembangan pariwisata antara kedua negara. Kesepakatan ini menjadi dasar bagi kegiatan promosi bersama, inisiatif pemasaran, dan kolaborasi dalam pengembangan produk dan layanan penerbangan.

Total kapasitas penumpang udara antara Vietnam dan Indonesia diproyeksikan mencapai lebih dari 800.000 pada 2024. Jumlah ini meningkat 61 persen dibandingkan pada 2019.

"Pasar Indonesia selalu dianggap yang terbesar di Asia Tenggara dengan populasi terbesar ke-4 di dunia. Dengan banyak kesamaan seperti potensi besar dalam mengembangkan ekonomi maritim, kekayaan kuliner, dan keramahtamahan, Vietnam dan Indonesia memiliki banyak peluang untuk memperkuat kerja sama dan mengembangkan pariwisata maritim," ujar Tran Tuan Nghia.

Belakangan ini, jumlah wisatawan Indonesia ke Vietnam meningkat pesat dan begitu pula sebaliknya, Vietnam juga menjadi pasar potensial untuk wisatawan yang berkunjung ke Indonesia.

Pembukaan rute baru tersebut diharapkan dapat meningkatkan arus wisatawan antara kedua negara serta memberikan kontribusi positif bagi pengembangan pariwisata dan perdagangan bilateral antara Vietnam dan Indonesia.

Dengan banyaknya kesamaan dalam potensi ekonomi maritim dan budaya yang kaya, Vietnam dan Indonesia memiliki peluang besar untuk memperkuat kerja sama di sektor pariwisata maritim.

Tujuannya, untuk menarik lebih banyak wisatawan internasional, mempromosikan pertukaran antarmasyarakat, mempererat hubungan bilateral, dan membangun kerja sama yang berkelanjutan.

Dengan dibukanya rute baru ini, Vietnam Airlines optimistis dapat meningkatkan daya saingnya di kawasan Asia Tenggara, serta turut berkontribusi dalam pengembangan industri penerbangan dan memperkuat hubungan ekonomi serta budaya antara kedua negara.

“Pengoperasian Vietnam Airlines ke Denpasar, tujuan kedua di Indonesia, dalam rangka peringatan 70 tahun terjalinnya hubungan diplomatik antara Vietnam dan Indonesia, diharapkan membawa banyak prospek kerja sama di masa mendatang, terutama di sektor pariwisata,” kata Tran Tuan Nghia.

Chairman Vietnam Airlines Mr Dang Ngoc Hoa bertemu dengan Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia Wamildan Tsani Panjaitan di sela-sela peluncuran rute baru Vietnam Airlines Ho Chi Minh-Denpasar di Mandarin Oriental Hotel, Jakarta, Minggu (9/3/2025).Dok. KOMPAS.com/ Yakob Arfin T Sasongko Chairman Vietnam Airlines Mr Dang Ngoc Hoa bertemu dengan Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia Wamildan Tsani Panjaitan di sela-sela peluncuran rute baru Vietnam Airlines Ho Chi Minh-Denpasar di Mandarin Oriental Hotel, Jakarta, Minggu (9/3/2025).

Vietnam destinasi pilihan

Pembukaan rute penerbangan baru Vietnam Airlines dari Ho Chi Minh ke Denpasar, Bali, membawa angin segar bagi industri pariwisata Indonesia.

Wakil Ketua Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Anton Sumarli menyambut baik langkah ini sebagai peluang untuk meningkatkan arus wisatawan dari Vietnam ke Indonesia.

Menurut Anton, animo masyarakat Indonesia untuk berkunjung ke Vietnam memang sedang tinggi, sehingga pembukaan rute ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan.

“Banyak masyarakat Bali yang memiliki minat tinggi untuk bepergian ke Vietnam, khususnya Ho Chi Minh,” ungkapnya.

Anton mengakui bahwa minat masyarakat Indonesia yang tinggi terhadap destinasi Vietnam sudah lama terpantau oleh para pelaku industri pariwisata.

Dengan adanya rute baru ini, diharapkan tidak hanya mempermudah wisatawan Indonesia untuk ke Vietnam, tetapi juga menarik wisatawan Vietnam untuk datang ke Bali.

"Kami di Astindo tidak hanya fokus pada outbound tourism, tetapi juga inbound tourism. Kami berharap, rute baru ini dapat menjadi jalan bagi wisatawan Vietnam untuk menikmati keindahan Bali," jelas Anton.

Ia menambahkan, Bali saat ini telah kembali menjadi destinasi wisata unggulan dunia, bahkan mengalahkan Maladewa (Maldives). Dengan dibukanya rute Ho Chi Minh-Denpasar, peningkatan frekuensi penerbangan diharapkan akan meningkatkan kapasitas wisatawan yang datang ke Bali.

Hal ini dinilai pihaknya dapat memberikan dampak positif yang luas, tidak hanya pada sektor penerbangan tetapi juga hotel, tempat wisata, UMKM, restoran, dan seluruh sektor terkait pariwisata di Bali.

"Semua sektor pariwisata pasti akan terbantu dengan bertambahnya wisatawan dari Vietnam ini," tambahnya.

Menariknya, Vietnam kini telah masuk dalam 10 besar destinasi wisata pilihan wisatawan Indonesia.

Anton mengungkapkan, perubahan ini tidak lepas dari kekuatan media sosial, khususnya platform seperti TikTok. Banyak konten viral mengenai destinasi wisata di Vietnam, seperti Danang dan Ho Chi Minh, yang berhasil menarik minat wisatawan Indonesia.

"Melalui kekuatan media sosial (medsos), Vietnam bisa mempromosikan destinasinya dan menaikkan jumlah turisnya. Kami juga perlu belajar dari strategi ini untuk membuat destinasi kita lebih menarik di mata wisatawan," ujarnya.

Berdasarkan catatan Astindo, Anton menyebutkan bahwa ada peningkatan jumlah wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Vietnam sekitar 20 hingga 30 persen dibandingkan sebelumnya. Angka ini menunjukkan pertumbuhan yang cukup signifikan dan memberikan harapan cerah bagi industri pariwisata di kedua negara.

Dengan dibukanya rute baru ini, diharapkan semakin banyak kolaborasi yang terjalin antara Indonesia dan Vietnam dalam sektor pariwisata.

“Selain memperkuat hubungan kedua negara, ini juga menjadi kesempatan untuk meningkatkan perekonomian lokal melalui sektor-sektor pendukung pariwisata di Bali dan sekitarnya,” kata Anton.

Peluang bagi pelaku industri pariwisata

Pada kesempatan sama, Assistant Vice President Flight International Tiket.com, Eko Dharmawan, menambahkan, rute anyar Vietnam Airlines memberikan peluang baru bagi para pelaku usaha, khususnya di sektor travel dan pariwisata.

Menurutnya, pembukaan rute Denpasar-Ho Chi Minh menandakan adanya potensi bisnis yang baik di antara kedua negara. Sebelumnya, penerbangan langsung dari Jakarta ke Ho Chi Minh sudah tersedia, dan kini rute dari Denpasar semakin memperluas akses wisatawan dari dan ke Vietnam.

General Manager Vietnam Airlines Indonesia Mr Tran Tuan Nghia dalam peluncuran rute baru Vietnam Airlines Ho Chi Minh-Denpasar di Mandarin Oriental Hotel, Jakarta, Minggu (9/3/2025).Dok. KOMPAS.com/ Yakob Arfin T Sasongko General Manager Vietnam Airlines Indonesia Mr Tran Tuan Nghia dalam peluncuran rute baru Vietnam Airlines Ho Chi Minh-Denpasar di Mandarin Oriental Hotel, Jakarta, Minggu (9/3/2025).

"Ini sangat positif, baik bagi pengusaha maupun agen travel. Dengan adanya rute baru ini, kami bisa lebih mengeksplorasi peluang bisnis serta meningkatkan perekonomian, baik di Indonesia maupun di Vietnam," ujar Eko.

Menanggapi antusiasme wisatawan, pihaknya memastikan bahwa para pelaku usaha travel sudah mempersiapkan paket-paket wisata khusus, baik untuk wisatawan Indonesia yang ingin ke Vietnam maupun sebaliknya.

"Paket wisata tentu sudah disiapkan oleh rekan-rekan agen travel. Vietnam kini masuk dalam 10 besar destinasi pilihan wisatawan Indonesia. Beberapa kota di Vietnam memiliki daya tarik tersendiri, dan orang Indonesia memang gemar traveling, terutama ke negara-negara ASEAN yang aksesnya mudah," jelas Teguh.

President Director of Samasta Group Teguh Heri Basuki turut menyambut baik pembukaan rute penerbangan Vietnam Airlines dari Ho Chi Minh ke Denpasar.

Ia menyoroti bahwa baik Indonesia maupun Vietnam sama-sama memiliki keindahan alam yang luar biasa.

“Pembukaan rute langsung dari Denpasar menuju Ho Chi Minh memberikan alternatif bagi wisatawan yang biasanya harus transit melalui Jakarta. Kebanyakan perjalanan outbound memang berasal dari Jakarta dan sekitarnya, seperti Surabaya, Yogyakarta, dan Semarang yang biasanya transit di Jakarta. Rute Denpasar-Ho Chi Minh bakal memberikan opsi yang lebih fleksibel bagi wisatawan," kata Teguh.

Teguh melihat peluang besar dalam meningkatkan kunjungan wisatawan Vietnam ke Bali dan sekitarnya.

Menurutnya, Bali tidak memerlukan promosi yang berlebihan karena sudah sangat dikenal. Namun, daerah-daerah di sekitar Bali juga perlu mendapatkan perhatian lebih.

Pihaknya optimistis, pembukaan rute baru ini dapat memberikan dampak positif tidak hanya bagi Bali tetapi juga untuk destinasi wisata lainnya di Indonesia.

“Dengan strategi promosi yang tepat dan pemanfaatan medsos secara optimal, kunjungan wisatawan Vietnam akan meningkat secara signifikan,” jelasnya.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai rute penerbangan baru Vietnam Airlines Ho Chi Minh-Denpasar, klik tautan berikut.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau