KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali mengadakan lelang jabatan bagi aparatur sipil negara (ASN) untuk mengisi posisi strategis.
Proses seleksi tersebut dimulai dengan pemaparan visi-misi peserta, Kamis (6/3/2025).
Wakil Ketua DPRD Surabaya Arif Fathoni mendukung langkah itu sebagai cara meningkatkan kualitas layanan publik.
Menurutnya, seleksi terbuka ini memastikan hanya ASN yang kompeten dan berdedikasi yang terpilih.
"Transparansi sangat penting, agar masyarakat tahu dan yakin bahwa semua proses dilakukan secara profesional dan adil," ujarnya melalui siaran pers, Minggu (16/3/2025).
Fathoni juga mengapresiasi keterlibatan para pakar dalam proses seleksi. Namun, ia mengingatkan agar tidak ada praktik yang mencederai transparansi, seperti pengangkatan pejabat tanpa melalui seleksi.
Selain itu, ia menekankan bahwa pejabat yang terpilih harus menjalankan kebijakan sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan mengikuti arahan Wali Kota Surabaya.
Ia juga menyarankan rotasi jabatan secara berkala agar pejabat tetap inovatif dan tidak mengalami stagnasi.
“Ada baiknya kepala organisasi perangkat daerah (OPD) yang sudah menjabat lebih dari tiga tahun dievaluasi untuk melihat apakah masih layak menduduki posisi tersebut atau perlu digantikan oleh pejabat baru yang lebih segar,” ujarnya.
Rotasi jabatan, kata Fathoni, menjadi kunci agar pelayanan publik tetap optimal. Ia tidak ingin ada pejabat yang menduduki suatu posisi terlalu lama, sehingga menyebabkan kurang inovatif dalam bekerja,
“Dengan sistem seleksi terbuka ini, diharapkan birokrasi di Surabaya menjadi lebih profesional dan berorientasi pada pelayanan masyarakat. Masyarakat juga diimbau untuk mengawal proses ini agar tetap adil dan transparan,” ucapnya.