Advertorial

Langkah Jernih Atasi Masalah Sampah Plastik, Kompas.com dan Bank Sampah Tri Alam Lestari Gelar Edukasi Ecobrick

Kompas.com - 18/03/2025, 15:14 WIB

KOMPAS.com – Kompas.com bersama Bank Sampah Tri Alam Lestari menggelar kegiatan edukasi pembuatan ecobrick untuk siswa SMP Lentera Indonesia di Layanan Pengelolaan Limbah Bank Sampah Tri Alam Lestari, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Rabu (13/3/2025).

Kegiatan itu merupakan program kolaborasi Kompas.com dengan komunitas peduli lingkungan yang memiliki gerakan untuk mengatasi masalah sampah plastik.

Bank Sampah Tri Alam Lestari telah berdiri selama 11 tahun sejak 2015. Lembaga ini melayani warga dengan menampung sampah plastik dan memberikan edukasi cara memilah serta mengolah sampah agar dapat digunakan kembali.

Baca juga: Kuliah Gratis Lulus Jadi CPNS, Cek 10 Sekolah Kedinasan Sepi Peminat

Bank sampah tersebut juga menerima kunjungan dari sekolah, yayasan, ataupun komunitas untuk mendapatkan edukasi seputar pengelolaan sampah.

Pendiri Bank Sampah Tri Alam Lestari Tri Sugiarti mengatakan, keberadaan bank sampah dapat mendorong masyarakat untuk melestarikan lingkungan dengan mengelola sampah dengan baik.

"Saya berharap, semoga makin banyak masyarakat yang paham (soal pengelolaan sampah yang baik) dan mau bergerak untuk memulai gaya hidup yang peduli terhadap lingkungan, mengelola sampahnya, memilah sampahnya dari rumah dan terus melestarikan lingkungan sekitarnya," tuturnya dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (18/3/2025).

Baca juga: 9 Buah Pelancar BAB yang Bantu Bersihkan Usus Kotor

Kelas edukasi yang digelar bersama Kompas.com berfokus pada edukasi dan pembuatan ecobrick. Kegiatan yang diikuti oleh 50 siswa SMP Lentera Indonesia tersebut bertujuan menyelamatkan sampah plastik agar tidak sampai ke selokan, sungai, laut, atau tempat pembuangan sampah.

Siswa terlihat sangat antusias membuat ecobrick dari potongan sampah plastik, membuat kegiatan berlangsung menyenangkan.

Salah satu peserta dari SMP Lentera Indonesia, Howard, mengaku mendapatkan pembelajaran berharga dari kegiatan edukasi ini. Ia telah mengikuti kelas edukasi sebanyak tiga kali sejak 2024. Sebelumnya, ia mengaku enggan berurusan dengan sampah.

Baca juga: Sambutan Shalat Idul Fitri, Dedi Mulyadi: Gubernur Gagal Jika Ada Warga Bunuh Diri karena Pinjol

Howard melanjutkan, melalui kunjungan sekolah ke Bank Sampah Tri Alam Lestari, ia memiliki kesempatan melayani dengan cara berarti, mulai dari memilah sampah, mempelajari proses daur ulang, hingga berkontribusi pada upaya masyarakat untuk menuai dampak lingkungan.

"Kami melihat secara langsung bagaimana hal kecil dapat menciptakan efek berantai mencapai hal yang sangat positif," tambahnya.

Sebelum mempelajari cara membuat ecobrick, peserta mengikuti sesi ice breaking dan kuis seputar pengelolaan sampah yang dipandu oleh Community Relations Kompas.com M Syifa Syarofi. Seluruh peserta antusias menjawab kuis untuk mendapatkan merchandise dari Kompas.com.

Baca juga: Didit Hediprasetyo, Anak Prabowo yang Luwes Rajut Komunikasi Politik

Pembuatan ecobrick dipandu oleh Kepala Bank Sampah Induk Jakarta Selatan Endarwati. Seluruh peserta mengamati dan mengikuti proses dari awal sampai akhir.

Kemudian, siswa dibagi dalam kelompok kecil beranggotakan 3-4 orang untuk bekerja sama memotong sampah plastik menjadi bagian kecil. Potongan sampah plastik kemudian dimasukkan ke dalam botol plastik 600 ml dengan bantuan stik kayu untuk memadatkannya hingga mencapai berat kurang lebih 200 gram.

Perwakilan kelas 9, Karenina, menjadi kapten dalam kegiatan kelas edukasi dari SMP Lentera Indonesia. Ia mempersiapkan acara dengan membuat jadwal kegiatan untuk hari itu.

Baca juga: Kades Minta THR Rp 165 Juta, Dedi Mulyadi: Sama Kaya Preman Harus Ditindak

"Saya berharap, sekolah kami tidak hanya berkunjung ke sini, tetapi juga bisa membantu membersihkan lingkungan. Terlebih, ada pemanasan global dan perubahan iklim. Saya pikir sangat penting untuk menjaga lingkungan," ucap Karenina.

Bank sampah menjadi sarana bagi masyarakat untuk memilah sampah, mengingat sampah telah menjadi permasalahan nasional yang harus diatasi dari hulu, termasuk sampah rumah tangga. Dengan adanya bank sampah, permasalahan sampah di lingkungan masyarakat dapat ditangani dengan lebih baik.

Sebagai penutup, seluruh peserta mengabadikan momen dengan foto bersama tim Kompas.com, tim Bank Sampah Tri Alam Lestari, dan guru-guru.

Kegiatan ini diharapkan dapat memotivasi generasi muda untuk melakukan langkah jernih peduli terhadap lingkungan. Meskipun dengan tindakan kecil, hal tersebut dapat memberikan dampak besar bagi kelestarian lingkungan sekitar.

Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau