Kabar pariwisata

Deretan Aksi InJourney Mentransformasi Sektor Aviasi dan Pariwisata Indonesia

Kompas.com - 20/03/2025, 08:00 WIB

KOMPAS.com – Holding badan usaha milik negara (BUMN) sektor aviasi dan pariwisata Indonesia, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney tengah mentransformasi sektor aviasi dan pariwisata di Tanah Air. 

Sebagai strategic holding and tourism orchestrator, InJourney mengambil sejumlah inisiatif untuk mendorong pariwisata berkelanjutan agar memberikan kontribusi pada pertumbuhan perekonomian Indonesia. 

Melalui strategi pariwisata berkelanjutan, keberadaan InJourney diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap perekonomian. 

Direktur Utama InJourney Maya Watono mengatakan, InJourney berkomitmen turut berperan serta mendorong kontribusi sektor pariwisata terhadap produk domestik bruto (PDB) dari 4,1 persen menjadi 6 persen pada 2029.

“Sejak didirikan InJourney telah melakukan berbagai inisiatif strategis untuk melakukan pengembangan aviasi dan pariwisata Indonesia,” ujar Maya dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Rabu (19/3/2025).

Inisiatif itu dijalankan bersama anak usaha yang terdiri dari InJourney Airports, InJourney Aviation Services, InJourney Destination Management, InJourney Tourism Development Corporation, InJourney Hospitality, dan InJourney Retail,”

Di sektor kebandarudaraan, InJourney melalui anak usahanya, InJourney Airports selaku pengelola 37 bandara di Indonesia, melakukan transformasi melalui langkah-langkah strategis yang dilakukan secara fundamental. 

Maya menjelaskan, transformasi tersebut dilakukan secara fundamental dengan prinsip premises, process, and people

Sebagai pilot project, transformasi dimulai dari dua bandara besar yang dikelola oleh InJourney Airports, yakni Bandara Internasional Soekarno Hatta dan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. 

“Transformasi ini menjadikan bandara-bandara di bawah pengelolaan InJourney Group jadi lebih sehat dan profitable dengan peningkatan pelayanan, transformasi bisnis, serta memperkuat kualitas operasional,” jelas Maya.

Di sektor kebandarudaraan, InJourney melalui anak usahanya, InJourney Airports selaku pengelola 37 bandara di Indonesia, melakukan transformasi melalui langkah-langkah strategis yang dilakukan secara fundamental. Dok. InJourney Di sektor kebandarudaraan, InJourney melalui anak usahanya, InJourney Airports selaku pengelola 37 bandara di Indonesia, melakukan transformasi melalui langkah-langkah strategis yang dilakukan secara fundamental.

Menjelang hari raya Idul Fitri, transformasi di Bandara Internasional Soekarno Hatta juga terus berlanjut. 

Sebelumnya, InJourney melakukan banyak perubahan di Terminal 3. Kini, Terminal 2F juga telah direvitalisasi dan mulai dioperasikan untuk melayani penerbangan bagi penumpang yang ingin melakukan ibadah umrah. 

Adapun Terminal 2F memiliki luas area 44.000 meter persegi dengan kapasitas 12 juta penumpang per tahun. 

Dengan kapasitas yang lebih luas diharapkan dapat memberikan kenyamanan bagi para pengantar jemaah umrah.

“Selain terminal 2F, optimalisasi kapasitas bandara juga dimaksimalkan di Terminal 1B yang sebelumnya memiliki kapasitas 3 juta penumpang per tahun. Terminal ini diproyeksikan melayani hingga 7,7 juta penumpang per tahun,” imbuh Maya.

Transformasi sektor destinasi

Di sektor destinasi, berbagai upaya dilakukan untuk melakukan transformasi, di antaranya dengan meningkatkan kualitas infrastruktur pariwisata, mempromosikan lima destinasi pariwisata super-prioritas (DPSP), serta memperbaiki dan berinovasi untuk memberikan pengalaman perjalanan yang mengesankan bagi wisatawan domestik dan mancanegara.

Maya melanjutkan, sejumlah project initiatives telah dilaksanakan, mulai dari pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika yang telah menghadirkan berbagai program, khususnya sport and entertainment.

“Pada 2024, tak kurang dari 250 hari Sirkuit Mandalika terisi dengan beragam event dan atraksi. Kawasan Mandalika juga menjadi lebih hidup dengan kehadiran Mandalika Beach Club dan sejumlah fasilitas lain, seperti hotel bintang 4 dan bintang 5, yang melengkapi pengalaman berwisata,” terang Maya.

Di sektor pariwisata lain, InJourney tengah melakukan pengembangan KEK Kesehatan Sanur yang merupakan langkah transformasi strategis untuk menciptakan berbagai nilai tambah untuk Indonesia. 

Program transformasi juga telah dilakukan di Sarinah pada 2022 dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada 2023. Usai direvitalisasi besar-besaran, Sarinah hadir kembali dengan mengusung konsep baru sebagai ?Panggung Karya Indonesia?. Dok. InJourney Program transformasi juga telah dilakukan di Sarinah pada 2022 dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada 2023. Usai direvitalisasi besar-besaran, Sarinah hadir kembali dengan mengusung konsep baru sebagai ?Panggung Karya Indonesia?.

Dengan kehadiran KEK Sanur, Indonesia akan memiliki pusat layanan kesehatan kelas dunia dan bakal menjadi magnet pariwisata baru melalui konsep medical and wellness tourism

Adapun KEK Sanur memiliki berbagai fasilitas, di antaranya hotel berbintang lima dan resor, yaitu The Meru Sanur dan Bali Beach Hotel serta Convention Center seluas 3.750 meter persegi dengan kapasitas 5.000 pax

Fasilitas tersebut tak hanya mencakup infrastruktur ekonomi saja, akan tetapi juga keberlanjutan dan inovasi dalam pengembangan ekosistem pariwisata kesehatan.

Program transformasi juga telah dilakukan di Sarinah pada 2022 dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada 2023. Usai direvitalisasi besar-besaran, Sarinah hadir kembali dengan mengusung konsep baru sebagai “Panggung Karya Indonesia”. 

Konsep tersebut menjadikan Sarinah tak hanya sekadar pusat perbelanjaan, tetapi juga menjadi wadah inovasi lintas komunitas, gelaran, dan penjualan produk lokal unggulan representasi karya dan budaya Indonesia. 

“Ke depan, Sarinah terus berinovasi untuk melakukan ekspansi ke beberapa negara untuk memperkenalkan produk lokal karya anak bangsa ke mata dunia,” kata Maya.

Transformasi empat pilar

Maya melanjutkan, transformasi TMII dilakukan InJourney dengan mengusung empat pilar utama, yakni inclusive, smart, green and culture

Setelah bertransformasi, TMII kini menjadi salah satu destinasi favorit keluarga, terutama pada saat musim libur. Tercatat pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024, jumlah kunjungan mencapai 300.000 atau naik 62,16 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya.

InJourney juga tengah melakukan penataan ulang atau remasterplan kawasan destinasi Candi Borobudur sebagai spiritual tourism destination. 

“Penataan ulang Candi Borobudur mengutamakan empat pilar utama, yakni pilar konservasi, penghijauan, spiritual, dan edukasi,” kata Maya.

Adapun remasterplan Borobudur mencakup sejumlah aspek utama. Diawali dengan pembenahan manajemen, penataan akses keluar masuk Candi Borobudur, membangun pusat meditasi spiritual di kompleks Candi Borobudur, serta mengembalikan angka Koefisien Dasar Bangunan (KDB) sekitar Candi Borobudur di bawah 4 persen sesuai rekomendasi UNESCO sehingga kawasan ini akan mengutamakan konsep hijau. 

Hal itu dilakukan guna meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara, terutama umat Buddha yang jumlahnya cukup besar di dunia. 

Kawasan Asia Tenggara tercatat memiliki populasi umat Buddha terbesar yang berada di Thailand dengan jumlah mencapai 64 juta orang.

Dalam rangka mewujudkan pariwisata berkelanjutan, InJourney turut mendorong pertumbuhan dan pengembangan melalui dampak ekonomi baik pada UMKM maupun pemberdayaan masyarakat. 

Terdapat 540 event dan program yang diselenggarakan oleh InJourney dengan dukungan diberikan kepada lebih dari 3.000 UMKM. 

InJourney juga senantiasa melibatkan tenaga kerja lokal untuk setiap kegiatan pariwisata yang diselenggarakannya sehingga memberikan dampak pada penyerapan tenaga kerja.

“Kehadiran event terbukti mampu menjadi key drivers bagi sektor pariwisata daerah yang pada akhirnya dapat mendorong perekonomian daerah,” jelasnya.

Wujudkan pariwisata berkelanjutan

Tak berhenti di situ, InJourney juga getol mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). 

Maya mengatakan, seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan environmental, social, and governance (ESG) di seluruh lini bisnis InJourney Group. 

“InJourney telah menginisiasi InJourney Green Initiatives yang dirancang bertujuan untuk menciptakan masa depan berkelanjutan. Melalui inisiatif ini, pariwisata dapat bersanding dan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar dan lingkungan,” paparnya.

Pada Sabtu (8/3/2024), InJourney menyelenggarakan Program InJourney Green yang diawali dengan penanaman 15.000 pohon uang secara serempak oleh seluruh InJourney Group di seluruh wilayah operasional di Indonesia dengan pusat kegiatan dilaksanakan di TMII. 

InJourney menerapkan hospitality training program melalui InJourney Hospitality House. Program ini merupakan perwujudan komitmen untuk meningkatkan kemahiran mengenai hospitality dan pelayanan bagi pelaku pariwisata, khususnya di kawasan DPSP, seperti Mandalika, Borobudur, Danau Toba, Labuan Bajo, dan Likupang.Dok. InJourney InJourney menerapkan hospitality training program melalui InJourney Hospitality House. Program ini merupakan perwujudan komitmen untuk meningkatkan kemahiran mengenai hospitality dan pelayanan bagi pelaku pariwisata, khususnya di kawasan DPSP, seperti Mandalika, Borobudur, Danau Toba, Labuan Bajo, dan Likupang.

“Penanaman pohon tersebut merupakan prakarsa untuk menegaskan komitmen InJourney dalam penyediaan ruang hijau dan pengurangan karbon untuk membantu mewujudkan tujuan net zero emission (NZE) 2060,” ujar Maya.

Pengelolaan sampah juga menjadi salah perhatian InJourney untuk mewujudkan pariwisata berkelanjutan. Pada destinasi pariwisata di Nusa Dua, Mandalika, dan Golo Mori NTT yang dikelola ITDC, dilakukan pengelolaan sampah terpadu mandiri dari pengelolaan air limbah dengan teknologi waste stabilization ponds.

Sementara, InJourney Retail melalui Sarinah menginisiasi program food waste management serta mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

Di sektor perhotelan, melalui InJourney Hospitality mengimplementasikan program food waste management di The Meru Sanur. 

Hal itu merupakan langkah awal dalam penerapan sistem pengelolaan sampah makanan di salah satu unit hotel InJourney Hospitality. 

Inisiatif tersebut diselenggarakan salah satu unit hotel di bawah The Meru Sanur dengan berkolaborasi bersama Magi Farm, perusahaan yang mengolah sampah makanan menggunakan teknologi biokonversi dengan maggotblack soldier fly”.

Dengan begitu, pengolahan sampah lebih cepat dan efisien, serta menghadirkan added value bagi lingkungan.

Inisiatif tersebut diharapkan dapat mengurangi volume sampah yang berakhir di tempat pengolahan akhir (TPA) dan menghasilkan produk bernilai guna mendukung keberlanjutan di sektor perhotelan dan pariwisata. 

Food waste management akan diimplementasikan di berbagai wilayah operasional unit hotel di bawah naungan InJourney Hospitality guna menciptakan ekosistem pariwisata ramah lingkungan,” terang Maya.

Pembangunan sumber daya manusia (SDM) pariwisata juga menjadi salah satu fokus dari InJourney. Sebagai BUMN di sektor pariwisata, hospitality atau keramahtamahan merupakan hal krusial. 

Untuk itu, InJourney menerapkan hospitality training program melalui InJourney Hospitality House. Program ini merupakan perwujudan komitmen untuk meningkatkan kemahiran mengenai hospitality dan pelayanan bagi pelaku pariwisata, khususnya di kawasan DPSP, seperti Mandalika, Borobudur, Danau Toba, Labuan Bajo, dan Likupang. 

Hingga tahun ini, InJourney Group telah melaksanakan program tersebut di 17 kota dalam 61 batch dengan total sekitar hampir 4.000 partisipan.

Sementara, InJourney Hospitality Training merupakan program pelatihan internal bagi SDM di jejaring InJourney Hospitality. 

InJourney Hospitality State of Training mencakup 37 hotel dengan jumlah staf yang dilatih mencapai 18.000 orang. Fokus pelatihan ini mencakup perilaku, kemampuan, dan pengetahuan tentang hospitality.

Maya mengatakan, pariwisata berkelanjutan hanya dapat lahir dari perusahaan yang sehat yang juga berkelanjutan.

“Dengan didukung oleh 49.045 karyawan, InJourney siap untuk mewujudkan visi untuk menjadi ekosistem aviasi dan pariwisata unggulan dengan mengedepankan prinsip berkelanjutan yang selalu memperhitungkan aspek dan dampak ekonomi, sosial budaya, lingkungan dan masa depan serta seluruh aktivitas yang dilakukan bertujuan untuk memaksimalkan dampak positif untuk masyarakat,” kata Maya.

Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau