TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Universitas Terbuka (UT) Jakarta menggelar Orientasi Studi Mahasiswa Baru (OSMB) Semester Genap Tahun Ajaran 2024/2025 di UT Convention Center (UTCC), Pondok Cabe, Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, Sabtu (22/3/2025).
Seluruh mahasiswa baru mengikuti OSMB dalam tiga gelombang, yakni pada 8-9 Maret 2025, 15-16 Maret 2025, dan 22-23 Maret 2025. Selain di UTCC, OSMB juga diselenggarakan di Bekasi, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
UT Jakarta menerima 12.713 mahasiswa baru di Program Studi Pendidikan Dasar (Pendas) dan Non-Pendidikan Dasar (Non-Pendas) pada semester genap 2024/2025. Adapun jumlah mahasiswa aktif yang berkuliah di UT Jakarta mencapai 83.718 orang.
Direktur UT Jakarta Edward Zubir menjelaskan, OSMB berperan penting sebagai jembatan bagi mahasiswa baru untuk memahami ekosistem pembelajaran di UT.
Edward mengibaratkan OSMB sebagai kompas yang menuntun mahasiswa baru agar cepat beradaptasi dengan sistem pembelajaran di UT yang menerapkan pendidikan terbuka dan jarak jauh (PTJJ).
OSMB juga berfungsi sebagai fondasi utama dalam membangun kesiapan akademik dan mental mahasiswa.
Ia mengatakan, belajar di UT menuntut kedisiplinan dan strategi belajar yang baik. Program ini dapat membantu mahasiswa memahami tantangan dan menyiapkan mahasiswa baru agar lebih percaya diri dalam menjalani perkuliahan.
Melalui kegiatan tersebut, mahasiswa dapat mengenal lebih dalam sistem pembelajaran berbasis teknologi yang diterapkan UT.
“Mahasiswa yang mengikuti OSMB akan lebih mudah beradaptasi dan memahami layanan digital yang mendukung kesuksesan studi mereka,” ujar Edward di UTCC.
Untuk dapat menyelesaikan studi tepat waktu, lanjut Edward, mahasiswa baru dapat mengikuti program Pelatihan Keterampilan Belajar Jarak Jauh (PKBJJ) yang merupakan satu kegiatan Layanan Pendukung Kesuksesan Belajar Jarak Jauh (LPKBJJ).
Pada program tersebut, mahasiswa dapat mempelajari beragam keterampilan untuk memaksimalkan pembelajaran jarak jauh, seperti membaca cepat, merangkum hasil membaca, serta mengatur waktu belajar.
“Keterampilan tersebut wajib dimiliki mahasiswa UT supaya tak ada alasan tidak mampu mengikuti perkuliahan di UT,” terangnya.
Didominasi gen Z yang telah bekerja
Peserta OSMB semester genap 2024/2025 didominasi generasi Z yang telah bekerja. Sebanyak 75 persen mahasiswa UT berusia di bawah 25 tahun. Mereka memilih UT karena fleksibilitas waktu kuliah serta biaya yang lebih terjangkau ketimbang perguruan tinggi konvensional.
Hal tersebut semakin mengukuhkan bahwa pendidikan jarak jauh bukan lagi sekadar alternatif, melainkan solusi utama bagi mahasiswa yang ingin tetap berkuliah sambil bekerja.
Edward mengaku antusias dengan dominasi gen Z yang berkuliah di UT. Padahal, sebelumnya mayoritas mahasiswa UT merupakan generasi Y alias milenial.
Menurut pandangannya, gen Z lebih cepat beradaptasi dengan sistem PJJ ketimbang generasi sebelumnya. Hal ini membuat tim dosen dan staf UT harus beradaptasi dan meningkatkan layanan untuk bisa mengimbangi antusiasme mereka.
“Meski demikian, UT tetap melayani semua golongan. Kami memiliki misi untuk memberikan kesempatan dan mendekatkan pendidikan tinggi untuk seluruh warga, baik di kota maupun yang tinggal pelosok daerah,” katanya.
Makna universitas terbuka
Wakil Rektor Bidang Akademik Rahmat Budiman, SS, MHum PhD menjelaskan maksud dari universitas terbuka yang disandang UT Jakarta. Menurutnya, konsep universitas terbuka merujuk pada tiga konsep kunci, yakni open to people, open to place, dan methods.
Pada aspek people, UT Jakarta menyediakan akses seluas-luasnya bagi masyarakat untuk berkuliah di perguruan tinggi negeri. UT dapat menjadi tempat kuliah yang ideal bagi semua golongan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas.
Selanjutnya, pada aspek open to place, masyarakat yang tinggal di berbagai daerah bisa berkuliah di UT Jakarta secara daring tanpa terkendala lokasi. Bahkan, UT Jakarta memiliki mahasiswa dari Pulau Miangas yang berbatasan langsung dengan Filipina.
Terkait methods, Rahmat menjelaskan bahwa UT Jakarta memiliki beragam bahan ajar, mulai dari modul, video, hingga teks book.
“Mahasiswa dapat memilih bahan ajar sesuai kebutuhan dan cara belajar yang paling cocok,” kata Rahmat.
Dalam konsep universitas terbuka, Rahmat menilai kemandirian mahasiswa menjadi kunci untuk dapat menyelesaikan studi tepat waktu. Dengan sistem kuliah tanpa tatap muka, mahasiswa memiliki keleluasaan untuk belajar sesuai dengan kondisi dan kemampuan.
Meski demikian, Rahmat menilai bahwa perkuliahan di UT memberikan tantangan tersendiri bagi mahasiswa. Pasalnya, mahasiswa harus pandai mengatur waktu untuk belajar, keluarga, dan pekerjaan.
Dalam pendidikan jarak jauh, kata Rahmat, kegagalan mengikuti perkuliahan biasanya terjadi pada semester satu hingga semester tiga. Salah satu penyebabnya adalah mahasiswa gagal melewati tahap transisi saat mengikuti perkuliahan online.
“Oleh karena itu, saya mengimbau mahasiswa untuk membentuk kelompok belajar agar dapat mengatasi segala tantangan selama berkuliah di UT,” katanya.
UT Jakarta, kata Rahmat, terus berkomitmen dalam memberikan pendidikan berkualitas yang fleksibel dan terjangkau bagi masyarakat luas. UT memahami bahwa mahasiswanya berasal dari berbagai latar belakang, baik yang sudah bekerja maupun baru lulus sekolah.
Oleh karena itu, UT memastikan bahwa sistem pembelajaran yang ada dirancang untuk membantu mahasiswa sukses tanpa harus mengorbankan pekerjaan atau tanggung jawab lain.
Rahmat pun meminta mahasiswa untuk berkomitmen dalam mengatur waktu belajar secara mandiri.
Terlebih, UT sudah menawarkan fleksibilitas agar mahasiswa dapat mengikuti perkuliahan tanpa mengganggu urusan lain. Mahasiswa hanya perlu mengelola waktu dan tanggung jawab akademiknya.
“Mereka yang memiliki disiplin dan motivasi tinggi akan merasakan manfaat besar dari metode pembelajaran jarak jauh,” tambahnya.
Kunci pembelajaran jarak jauh
Pada kegiatan tersebut, salah satu agenda penting yang diadakan pihak universitas adalah pemaparan materi yang dibagi ke dalam tiga sesi.
Salah satu materi diisi oleh Guru Besar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UT Prof Dr Maximus Gorky Sembiring MSc.
Prof Gorky menjelaskan bahwa pembelajaran daring di UT menggunakan beberapa media, seperti digital cetak (modul atau buku), terekam (tayangan UT TV atau UT Radio), serta terhubung (tutorial dari website).
Prof Gorky melanjutkan, beban bacaan mahasiswa UT Jakarta terbilang cukup besar. Dalam satu mata kuliah, mahasiswa umumnya harus mempelajari sembilan modul.
Setiap modul berisi rata-rata 30 halaman. Untuk satu mata kuliah saja, mahasiswa perlu membaca sekitar 270 halaman. Jika mengambil lima mata kuliah dalam satu semester, total bacaan bisa mencapai 1.350 halaman.
Menjelang ujian tengah semester (UTS) pada 16 Juni 2025, Prof Gorky menyarankan mahasiswa baru untuk mulai mempersiapkan diri dengan strategi belajar yang efektif.
Salah satunya adalah dengan fokus pada capaian pembelajaran yang tercantum di setiap modul. Menurutnya, capaian pembelajaran merupakan rangkuman inti dari materi yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran.
“Dengan fokus pada capaian pembelajaran, mahasiswa dapat memahami poin-poin penting tanpa harus membaca seluruh isi modul,” kata Prof Gorky.
Prof Gorky melanjutkan bahwa proporsi nilao akhir berasal dari hasil penilaian tutor dan nilai ujian akhir semester (UAS). Mahasiswa yang taat asas atau mengikuti semua prosedur tugas di UT Jakarta jarang mendapatkan nilai 67 atau 69.
Meski demikian, ia tak menampik bahwa tiga semester pertama berkuliah di UT Jakarta merupakan momen yang berpotensi membuat mahasiswa baru stres. Jika mampu melewati periode itu dengan lancar, mahasiswa dapat mengikuti semester berikutnya dengan relatif lebih mudah.
Oleh karena itu, Prof Gorky mengimbau mahasiswa baru untuk mengenali sistem PTJJ agar dapat menyelesaikan kuliah di UT dengan lancar. Menurutnya, terdapat beberapa nilai yang tidak bisa dilepaskan dari PTJJ, yakni mandiri, disiplin, dan motivasi.
“Selain membaca, mahasiswa dapat menulis dan membagikan pengetahuannya kepada mahasiswa lain dalam kelompok belajar supaya pembelajaran menjadi lebih efektif,” katanya.
Sebagai informasi, selain Prof Gorky, terdapat dua materi lain yang dihadirkan pada kegiatan OSMB UT, yakni Ketua Program Studi Magister Hukum Sekolah Pascasarjana UT Dr M Jeffri Arlinandes Chandra SH, MH dan Lemdiklat Polri AKBP Gede Suardana Spd, MM.