Advertorial

UPI Dorong Akses Gizi Terjangkau untuk Anak lewat Program Edukasi dan Pengabdian

Kompas.com - 25/03/2025, 13:58 WIB

KOMPAS.com - Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) melalui Program Studi Gizi Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) menyelenggarakan edukasi penanganan gizi masyarakat dan tumbuh kembang anak.

Kegiatan tersebut ditujukan bagi masyarakat dalam rangka mendukung pemerintah meningkatkan pemahaman, pengetahuan, serta penanganan terkait pentingnya gizi, kesehatan, dan tumbuh kembang anak dari perspektif gizi dan psikologi.

Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan UPI Didi Sukyadi mengatakan, program tersebut merupakan salah satu implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi.

“Kegiatan tersebut dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat melalui kuliah kerja nyata (KKN), program penguatan profesional kependidikan (P3K), seminar kebutuhan gizi dan tumbuh kembang anak, serta pelatihan penyusunan menu dan pengolahan makanan yang sehat bergizi tapi terjangkau secara ekonomi,” ujar Didi dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Selasa (25/3/2025).

Didi melanjutkan, guna mendukung keberhasilan edukasi gizi, kesehatan masyarakat, serta tumbuh kembang anak, UPI juga bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar).

Dalam kerja sama tersebut, UPI menerjunkan 2.046 mahasiswa untuk terlibat dalam Program Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan (P2MB) dan Penguatan Profesional Kependidikan (P3K). Rinciannya, P2MB diikuti 426 mahasiswa dan P3K 1.617 mahasiswa.

Program yang hadir di 207 yang tersebar di 15 kabupaten/kota, 71 kecamatan, dan 150 desa itu diikuti oleh mahasiswa dari 39 program studi di UPI. Mereka turut didampingi 335 dosen pembimbing dan 621 guru pamong.

“Melalui kolaborasi program pengabdian pada masyarakat dan praktik kerja lapangan tersebut, UPI turut membantu pemerintah daerah dan pemerintah pusat menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat, terutama dalam dua program, yaitu Zero New Stunting dan Zero Food Waste,” terangnya.

Edukasi kebutuhan gizi dan tumbuh kembang anak

Pada kesempatan sama, Ketua Program Studi (Kaprodi) Gizi Syifa F Syihab menjelaskan bahwa edukasi kebutuhan gizi bagi masyarakat serta optimalisasi tumbuh kembang anak dilakukan melalui pelatihan penyusunan menu dan pengolahan makanan yang terjangkau secara ekonomi.

Terselenggara di Laboratorium Kulinari dan Dietetik FPOK UPI, program tersebut dirancang untuk memberikan wawasan mendalam tentang pendekatan gizi dan psikologi dapat diterapkan secara mudah oleh masyarakat.

“Tujuannya, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam rangka mendukung kesehatan fisik dan psikologis secara holistik,” paparnya.

Syifa menambahkan, materi seminar dan pelatihan edukasi gizi membahas tentang asupan kebutuhan gizi pada anak serta jenis makanan yang sesuai dengan usia pertumbuhan dan perkembangan anak.

Selain itu, dibahas pula tahap perkembangan dan pertumbuhan anak, gangguan makan pada anak, cara mengelola katering sehat, serta penerapan kebiasaan konsumsi real food pada anak.

“Pengetahuan tentang psikologi anak dan gizi yang tepat memainkan peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memastikan perkembangan optimal anak-anak,” kata Syifa.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau