KOMPAS.com – Nama Desa Wunut mungkin tidak begitu familiar bagi sebagian masyarakat Indonesia.
Namun, desa yang berada di Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten itu menyimpan potensi luar biasa yang dikelola dengan baik pemerintah desa setempat dan badan usaha milik desa (BUMDes) sehingga memberikan dampak bagi kesejahteraan warga.
Di area seluas 110,5 hektar (ha), Desa Wunut dikenal dengan sumber mata air yang begitu luar biasa.
Potensi tersebut kemudian dimanfaatkan warga untuk membangun wisata air yang kemudian berkontribusi pada roda ekonomi masyarakat, yaitu Umbul Pelem.
Kepala Desa Wunut Iwan Sulistya Setiawan mengatakan, pembangunan Umbul Pelem dimulai sejak 2016 dengan memanfaatkan dana desa.
“Di daerah tersebut dulu hanya ada hamparan air. Lalu, setelah ada dana desa, kami mulai berpikir untuk merancang digunakan untuk apa,” ujarnya dalam siaran pers, Sabtu 95/4/2025).
Iwan menyebutkan, jika desa lain biasanya membuat jalan, pihaknya memilih fokus membangun wisata air Umbul Pelem.
Adapun Umbul Pelem berada di bawah pengelolaan BUMDes Sumberkamulyan yang berdiri pada 2023.
Ketua BUMDes Sumberkamulyan, Sariyanto mengatakan, Umbul Pelem merupakan satu-satunya unit usaha yang digeluti hingga sekarang.
Menurutnya, potensi Desa Wunut yang terbesar adalah mata air sehingga dikembangkan menjadi wisata air.
“Jadi, kami fokus di situ. Kalau sisi peternakan, kami masih merintis dan mencoba untuk ketahanan pangan,” kata pria yang biasa disapa Ari tersebut.
Ari mengatakan, dengan prinsip BUMDes, pihaknya fokus menyempurnakan wisata yang sudah ada dan membuat terobosan baru.
Untuk diketahui, Desa Wunut merupakan salah satu peserta yang pernah ikut berkompetisi dalam program Desa BRILiaN BRI 2023 yang digelar Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Desa BRILiaN merupakan program pemberdayaan desa yang bertujuan menghasilkan role model dalam pengembangan desa.
Program itu dilakukan melalui implementasi praktik kepemimpinan desa yang unggul dengan semangat kolaborasi demi mengoptimalkan potensi desa berbasis Sustainable Development Goals (SDGs).
Ari mengatakan, banyak pelajaran berharga yang sangat bermanfaat dari program Desa BRILiaN untuk mengelola dan mengembangkan desanya.
“Semua program Desa BRILiaN sangat baik dan mengedukasi. Manfaatnya tetap dirasakan hingga saat ini oleh pengurus desa, terutama dalam hal membangun dan menata ekonomi desa,” jelasnya.
Kolaborasi dengan BRI juga terus berlanjut dalam mendorong kemajuan pariwisata di Desa Wunut.
Iwan menambahkan, pihak desa mendapatkan bantuan branding loket tiket Umbul Pelem dari BRI, termasuk fasilitas pembayaran, seperti mesin electronic data capture (EDC) dan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS).
“Selain itu, jika nanti kolam renang syari Umbul Gedhe sudah mulai beroperasi, rencananya penghasilan dari kolam tersebut akan kami sisihkan 30 persen untuk tabungan masyarakat,” katanya.
Tabungan tersebut akan menggunakan rekening BRI karena pengurus desa melihat ada banyak potensi desa yang bisa dikembangkan.
Bagi-bagi THR untuk warga dan program jaminan sosial
Dalam beberapa hari terakhir, Desa Wunut mencuri perhatian berbagai media di Tanah Air karena berita viral terkait pembagian tunjangan hari raya (THR) kepada warga.
Iwan mengatakan, pembagian THR itu sudah menjadi tradisi sejak 2023. Semua dana yang digunakan untuk program tersebut diambil dari penghasilan objek wisata Umbul Pelem yang pada 2024 mencatatkan omset sebesar Rp 6 miliar.
Adapun besaran THR yang diberikan kepada warga sebanyak Rp 200.000 per orang.
Tidak hanya membagikan THR, Desa Wunut juga mendaftarkan warganya mengikuti program jaminan sosial.
Iwan mengatakan, pendaftaran program jaminan sosial untuk warga adalah upaya pemerintah desa agar bisa hadir untuk warganya, baik itu ketika ada yang sakit, meninggal, atau di momen penuh suka cita, seperti Idul Fitri.
Awalnya, pengurus desa hanya mendaftarkan perangkat desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), ketua RT/RW ke program BPJS Ketenagakerjaan untuk program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Jaminan Hari Tua (JHT) pada 2018.
Lalu, seiring berjalannya waktu dan pendapatan usaha bertambah, pada 2020 pihak desa mendaftarkan semua kepala keluarga di program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.
Iwan mengatakan, pada 2021, pihaknya mendaftarkan semua pekerja perempuan untuk BPJS Ketenagakerjaan.
Pada 2022, warga Desa Wunut yang belum mempunyai BPJS Kesehatan juga didaftarkan.
“Karena perlindungan diri sudah tercapai, akhirnya pada 2023 kami mulai memberikan bantuan tunai langsung berupa THR itu pada momen Ramadhan,” jelas Iwan.
Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengungkapkan, program Desa BRILiaN merupakan program pemberdayaan desa yang dilakukan oleh BRI sejak 2020.
Hingga akhir 2024, program Desa BRILiaN diikuti 4.327 desa yang aktif bergerak, berinisiatif, dan berkomitmen untuk maju melalui program-program yang telah direncanakan.
“Desa BRILiaN merupakan program pemberdayaan desa yang bertujuan untuk menghasilkan role model dalam pengembangan desa melalui implementasi praktik kepemimpinan desa yang unggul serta semangat kolaborasi untuk mengoptimalkan potensi desa berbasis SDGs ,” jelas Hendy.