Advertorial

UPH Hadirkan Fakultas AI, Wapres Gibran: Bukti Kesiapan Hadapi Era Digital

Kompas.com - 08/04/2025, 13:52 WIB

TANGERANG, KOMPAS.com - Wakil Presiden Republik Indonesia Gibran Rakabuming Raka mengapresiasi langkah Universitas Pelita Harapan (UPH) membuka Fakultas Artificial Intelligence (AI) pertama di Indonesia pada awal Maret 2025.

Menurutnya, langkah tersebut merupakan wujud kesiapan dunia pendidikan dalam menghadapi era digital yang semakin maju.

Fakultas tersebut tengah membuka penerimaan mahasiswa baru dan akan mengadakan kegiatan perkuliahan pada Agustus 2025.

“Saya sangat mengapresiasi karena UPH yang pertama punya fakultas AI di Indonesia. Saya senang UPH bisa merangkul kemajuan teknologi, terutama AI dengan membuka fakultas AI,” ujar Gibran di talk show dan showcase inovasi AI “Artificial Intelligence: Shapping Indonesia’s Future” di Universitas Pelita Harapan (UPH) Kampus Lippo Village, Karawaci, Tangerang, Banten, Kamis (20/3/2025).

Gibran pun mengingatkan para mahasiswa dan mahasiswi UPH yang menjadi peserta talkshow untuk tak takut dengan keberadaan AI.

Sebaliknya, mantan Wali Kota Surakarta itu menginginkan generasi muda di Indonesia mau memanfaatkan keberadaan AI.

AI, menurutnya, bisa meningkatkan produktivitas dan kreativitas. AI tak akan menggantikan manusia karena pekerjaan apa pun tetap membutuhkan sentuhan manusia.

“Justru, manusia yang tidak menggunakan AI akan dikalahkan oleh manusia yang menggunakan AI,” kata Gibran.

Gibran menambahkan, perkembangan AI di negara-negara lain dalam beberapa tahun belakangan sangatlah cepat. Hal ini tak terlepas dari peran pemerintahnya yang gencar mendorong penggunaan AI, termasuk generasi muda.

“Dewasa ini, generasi muda di berbagai negara telah dibekali dengan keterampilan AI melalui kurikulum pendidikan formal. Makanya, kita enggak boleh ketinggalan,” ujar Gibran.

Gibran pun berharap, Indonesia segera mengadopsi langkah serupa. Ia juga menginginkan implementasi AI di Tanah Air bisa terus diperluas, tak hanya digunakan pada bidang kreatif, seperti foto, video, atau animasi.

Pemerintah sendiri, kata Gibran, berencana menerapkan AI pada pelayanan publik dan pembayaran pajak. Semisal, dalam hal lalu lintas mudik, implementasi AI bisa membantu mengurai kemacetan.

“Jadi, penumpukan di exit toll dan tempat-tempat lain itu bisa dipecahkan dengan AI. Tak hanya itu, belakangan banyak banjir juga dan ke depan saya yakin AI bisa membantu masalah ini," terangnya Gibran.

Usai menjadi pembicara, Gibran menyempatkan diri untuk meninjau pameran teknologi AI di UPH yang menampilkan berbagai inovasi berbasis kecerdasan buatan.

Beberapa stan yang dihampiri adalah Tennis Ball Distribution Robot, Virtual Reality Museum Catur Indonesia, Kimia Laboratorium Virtual, dan Flexible Piezoelectric Paper.

Siap penuhi kebutuhan industri

Dekan Fakultas AI UPH Dr Rizaldi Sistiabudi menjelaskan bahwa Fakultas AI UPH dirancang untuk melahirkan profesional AI yang tak hanya unggul secara teknis, tapi juga memiliki integritas dan tanggung jawab. Lulusan juga disiapkan untuk mampu membawa perubahan bagi masyarakat.

Rizaldi pun berharap, lulusan Fakultas AI UPH dapat menjadi talenta AI yang berkualitas dan siap memenuhi kebutuhan industri di masa depan.

Dekan Fakultas AI UPH Dr Rizaldi Sistiabudi. Dok. Kompas.com/Erlangga Satya Dekan Fakultas AI UPH Dr Rizaldi Sistiabudi.

“Selama studi, mahasiswa Fakultas AI UPH akan diajarkan untuk bertanggung jawab secara moral dalam penerapan AI, termasuk dalam menghadapi isu-isu, seperti bias algoritma dan keamanan data,” jelas Rizaldi.

Fakultas AI UPH, tambah Rizaldi, akan menggunakan kurikulum berstandar internasional dengan fokus kepada isu-isu terkini terkait kecerdasan buatan.

Isu tersebut meliputi machine learning, computer vision, natural language processing, dan ethical ai.

Adapun program pembelajaran di Fakultas AI UPH akan menerapkan pendekatan practice-centered learning (PCL). Pendekatan itu digunakan untuk memastikan agar mahasiswa tak hanya memahami teori, tapi juga mampu mengaplikasikan ilmunya dalam studi kasus dan proyek industri nyata.

“Fakultas AI UPH juga bekerja sama dengan Zhejiang University, China, untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa agar dapat mengikuti program pertukaran pelajar dan proyek riset internasional,” ucap Rizaldi.

Untuk diketahui, selain Gibran dan Rizaldi, talk show Artificial Intelligence: Shapping Indonesia’s Future juga menghadirkan pembicara penting lain.

Pembicara tersebut adalah Adrian Suherman selaku Deputy Group CEO Lippo Indonesia, Thomas Diong selaku Group Head of Technology Transformation Lippo Indonesia, dan Raditya Pramana selaku Managing Partner Venturra Capital Indonesia.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau