Advertorial

Temukan BPJS PBI Tidak Tepat Sasaran, Wali Kota Tegur Seluruh Camat dan Lurah

Kompas.com - 13/04/2025, 11:33 WIB

KOMPAS.com – Wali Kota Serang Budi Rustandi menegur seluruh camat dan lurah setelah menemukan penerima manfaat program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Penerima Bantuan Iuran (PBI) tidak tepat sasaran. Ia juga meminta pemutakhiran data dilakukan ulang.

Hal itu disampaikan langsung dalam rapat koordinasi pemutakhiran serta sinkronisasi data BPJS PBI dan bantuan sosial bersama para pemangku kepentingan, mulai dari camat, lurah, ketua forum RT, kader, hingga koordinator Program Keluarga Harapan (PKH).

“Penambahan (bantuan program BPJS PBI) ini (mencapai) Rp 4,2 miliar. Bayangin (jika angka itu) sia-sia cuma (tertera) di komputer aja, buat apa? Ke depan, kita pake manajemen saya. Tiga bulan ganti (ke manajemen baru) karena saya pengen kerja. Saya mau warga tidak mampu (bisa mendapatkan layanan program BPJS PBI) tepat sasaran,” kata Budi dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (11/4/2025).

Budi merinci, pada 2025, terdapat peningkatan kuota BPJS PBI dari 40.000 menjadi 50.000 penerima manfaat.

”Akan (ada) penambahan 10.000 penerima manfaat. (Oleh sebab itu,) pelaksanaannya (penyaluran bantuan) harus tepat sasaran. Tolong camat dan lurah pahami hal ini,” tegas dia.

Sebelumnya, Budi mendapat laporan dari masyarakat tidak mampu yang mengalami kesulitan saat ke rumah sakit karena tidak memiliki BPJS PBI.

“Jangan sampai lagi-lagi ada (yang) telepon saya (bilang) ‘Anak saya masuk rumah sakit’. Saya tanya, ‘Ada BPJS?’, jawabnya ‘Tidak ada.’ Bahkan, (mereka) sampai disuruh pulang. Itulah (yang membuat) kami malu sebagai warga Kota Serang. Sekarang, kami punya penambahan 10.000 kuota. Tolong data sebelumnya dimutakhirkan,” papar Budi.

Pada kesempatan itu, Budi juga menegaskan kepada camat dan lurah untuk mendata sesuai nama dan alamat penerima manfaat.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau