Advertorial

Terpilih Jadi Ketua Umum Perbanas 2024–2028, Hery Gunardi Siap Perkuat Industri Perbankan Nasional

Kompas.com - 14/04/2025, 20:34 WIB

KOMPAS.com Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI Hery Gunardi resmi terpilih sebagai Ketua Umum Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) untuk periode 2024–2028. Penetapan dilakukan dalam Rapat Umum Anggota Perbanas yang digelar di Jakarta, Senin (14/4/2025).

Acara tersebut dihadiri oleh jajaran pengurus dan tokoh perbankan nasional, di antaranya Dewan Kehormatan Perbanas Agus DW Martowardojo dan Gunarni Soeworo, Badan Pengawas Perbanas Chatib Basri, Edwin Gerungan, dan Nelson Tampubolon, serta Ketua Umum Perbanas periode sebelumnya Kartika Wirjoatmodjo.

Dalam sambutannya, Hery menegaskan bahwa Perbanas akan terus berperan aktif sebagai wadah strategis bagi industri perbankan nasional. Menurutnya, organisasi ini bukan sekadar asosiasi profesi, melainkan juga menjadi jembatan komunikasi antara industri, pemerintah, dan regulator.

“Saya berkomitmen untuk memastikan Perbanas terus berperan aktif dalam membangun industri perbankan yang profesional, memberikan nilai tambah pada pembangunan ekonomi nasional, serta memberikan kontribusi bagi para stakeholder, baik anggota, pemerintah, maupun masyarakat dan lingkungan,” ujar Hery dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Senin (14/4/2025).

Hery melanjutkan, fondasi kuat yang telah dibangun oleh kepengurusan sebelumnya akan menjadi landasan kokoh bagi Perbanas dalam menjalankan fungsinya sebagai katalis pertumbuhan ekonomi.

Rekam jejak 34 tahun di dunia perbankan

Hery Gunardi dikenal sebagai bankir multidimensi dengan pengalaman 34 tahun di industri perbankan nasional. Kariernya dimulai di Bank Bapindo pada 1991. Ia kemudian menjadi bagian dari tim merger pembentukan Bank Mandiri pada 1998–1999.

Ia juga terlibat dalam pendirian perusahaan asuransi hasil joint venture antara Bank Mandiri dan AXA Group dari Prancis PT AXA Mandiri Financial Services (AMFS).

Di AMFS, Hery menjabat sebagai Direktur Program Management Office (PMO). Kemudian, menjabat sebagai direktur sambil merangkap Komisaris Utama ketika kembali ke Bank Mandiri pada periode 2003–2006.

Di Bank Mandiri, Hery memegang berbagai jabatan strategis, salah satunya Direktur Micro & Retail Banking. Ia kemudian dipercaya menjadi Wakil Direktur Utama dan Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama pada 2020.

Pada Maret 2020, Hery ditugaskan untuk mengawal proses merger tiga bank syariah milik Himpunan Bank Negara (Himbara), yakni BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri, dan BNI Syariah, menjadi satu entitas baru PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI).

Merger yang merupakan amanat dari Masterplan Arsitektur Keuangan Syariah Indonesia 2015 resmi terealisasi pada 1 Februari 2021.

Di bawah kepemimpinan Hery, BSI mencatatkan kinerja gemilang hingga menjadi bank syariah ke-9 terbesar di dunia dari sisi kapitalisasi pasar.

Terbaru, pada Senin (24/3/2025), Hery resmi diangkat sebagai Direktur Utama BRI melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau