Advertorial

Sambut Hari Kartini, KompasTV Gelar Anugerah Puspa Bangsa 2025 untuk Perempuan Hebat Indonesia

Kompas.com - 18/04/2025, 17:05 WIB

KOMPAS.com – KompasTV menggelar Anugerah Puspa Bangsa 2025 dalam semangat menyambut Hari Kartini. Acara ini disiarkan di KompasTV pada Minggu, (20/4/2025).

Gelaran tersebut memperkenalkan sosok perempuan hebat yang telah memberikan kontribusi nyata serta berdampak bagi masyarakat, bangsa, dan kebudayaan melalui enam kategori penghargaan.

Pemimpin Redaksi KompasTV Yogi Arief Nugraha mengatakan bahwa Anugerah Puspa Bangsa merupakan salah satu bentuk komitmen redaksi KompasTV dalam mendorong perempuan menjadi garda terdepan perubahan.

“Khususnya (perubahan) dalam menghadapi berbagai tantangan kompleks, seperti perubahan iklim, pembangunan berkelanjutan, pemberantasan korupsi, demokratisasi, pemberdayaan masyarakat, dan isu-isu strategis lain,” jelas Yogi dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (18/4/2025).

Enam kategori penghargaan

Penghargaan Anugerah Puspa Bangsa 2025 dianugerahkan kepada para sosok perempuan terpilih yang mewakili enam kategori inspiratif sebagai berikut.

  1. Puspa Pertiwi

Diberikan kepada sosok perempuan yang menciptakan gerakan, organisasi, atau bisnis yang memperhatikan kelestarian lingkungan dan sosial yang berkelanjutan

  1. Puspa Pesona

Diberikan kepada sosok yang aktif melestarikan seni dan budaya serta memperkenalkannya ke kancah internasional.

  1. Puspa Adi Daya

Adi daya adalah istilah yang merujuk pada negara dengan kekuatan para pebisnis leader perempuan Indonesia yang menunjukkan kepiawaiannya dalam memimpin perusahaan besar hingga mampu memberikan dampak besar terhadap perekonomian atau kebermanfaatan masyarakat secara luas.

  1. Puspa Nawasena

Dalam bahasa Sansekerta, Nawasena bermakna “masa depan yang cerah”. Penghargaan ini diberikan pada para perempuan muda yang membawa masa depan Indonesia yang cerah melalui berbagai bidang keahlian.

  1. Puspa Adhikara

"Adhikara" adalah gelar dari Arya Wiraraja yang berasal dari bahasa Sansekerta dan memiliki arti "yang Berwibawa". Penghargaan khusus ini diberikan kepada pejabat pemerintahan perempuan setingkat bupati atau wakil bupati dan wali kota atau wakil wali kota yang memiliki wibawa dan peranan di daerahnya, khususnya pada pemberdayaan perempuan serta pengentasan kekerasan terhadap perempuan dan anak.

  1. Puspa Cita

Dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa, yakni perempuan berdaya dan setara dalam karya, Anugerah Puspa Cita akan diberikan penghargaan kepada ketua PKK/dekranasda yang turut berperan aktif sebagai penggerak organisasi perempuan di daerahnya

Adapun penghargaan tersebut akan diberikan secara langsung oleh para menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih.

Jurnalisme sebagai pilar penjaringan kandidat

Yogi menjelaskan, proses seleksi penerima penghargaan dilakukan melalui kerja jurnalistik mendalam yang melibatkan 32 biro KompasTV di seluruh Indonesia.

“Tim redaksi menjelajahi berbagai daerah untuk menemukan perempuan-perempuan tangguh yang selama ini mungkin luput dari sorotan publik, tetapi memiliki kontribusi yang signifikan di akar rumput masyarakat,” ucap dia.

Pemilihan kandidat penerima penghargaan, lanjutnya, didasarkan pada empat kriteria utama. Pertama, dampak sosial. Artinya, kandidat memberikan kontribusi nyata yang membawa perubahan positif di komunitas atau bidangnya.

Kedua, komitmen dan konsistensi. Dalam kriteria ini, kandidat menunjukkan dedikasi secara berkelanjutan terhadap misi dan pengabdiannya, baik secara individu maupun melalui kerja sama dengan lembaga atau pemerintah.

Ketiga, pencapaian. Kandidat memiliki prestasi dalam tiga tahun terakhir atau telah berkontribusi aktif selama lebih dari sepuluh tahun, dengan hasil yang berdampak sosial dan memberikan manfaat nyata.

Keempat, kemampuan menginspirasi. Kandidat mampu menggerakkan dan memotivasi orang lain melalui kisah hidup, perjuangan, dan keberhasilan yang dicapai.

Sebagai informasi, malam puncak Anugerah Puspa Bangsa 2025 akan dimeriahkan oleh penampilan spesial dari Krisdayanti dan Woro Mustiko dan dipandu oleh pembawa acara KompasTV, yaitu Elgeen Frydianto, Nitia Anisa, Audrey Chandra, dan Yasir Neneama.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau