Advertorial

Kartini Masa Kini, Kisah Mantri BRI dari Lombok yang Gigih Memberdayakan Perajin Gerabah

Kompas.com - 21/04/2025, 20:16 WIB

KOMPAS.com – Peringatan Hari Kartini setiap 21 April menjadi momen penting untuk menandai perjuangan perempuan Indonesia dalam mencapai kesetaraan, termasuk dalam memperoleh hak atas pekerjaan yang layak dan berkarier.

Lebih dari itu, Hari Kartini juga menjadi bukti bahwa perempuan bisa memberi dampak nyata, baik bagi dirinya, keluarga, maupun lingkungan sekitar.

Salah satu perempuan yang mewujudkan hal tersebut adalah Nuraini, seorang Mantri BRI yang telah berkarier selama 12 tahun. Perempuan berusia 38 tahun ini mengawali perjalanannya sebagai customer service. Ia memutuskan menjadi Mantri BRI di unit kerja BRI Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, sejak 2013.

“Sebelumnya saya sempat kerja sebagai customer service selama 2 tahun, tetapi saya kurang puas dan tertantang. Saya lebih suka tantangan dan bertemu orang-orang baru,” ujar perempuan yang karib disapa Eni itu dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Senin (21/4/2025).

Berangkat dari hal tersebut, Eni tertarik pindah bekerja ke bagian marketing untuk segmen mikro–yang disebut Mantri BRI.

Menurutnya, pekerjaan ini tidak mudah membuatnya jenuh, bahkan lebih seru dijalankan. Sebab, Mantri BRI memiliki mobilitas yang tinggi dan tidak hanya bekerja dari kantor.

Sebagai informasi, Mantri BRI merupakan tenaga pemasar BRI yang melayani masyarakat, khususnya di sektor mikro. Tugasnya, berfokus pada penyaluran kredit, pemasaran produk BRI, dan pemberdayaan nasabah.

Seiring perkembangan teknologi digital, Mantri BRI juga berperan dalam mendorong literasi digital dan penggunaan produk keuangan digital, seperti AgenBRILink dan transaksi melalui QRIS.

Hal tersebut juga dilakukan oleh Eni yang aktif mengunjungi nasabah, melakukan pick-up service, hingga mengedukasi penggunaan QRIS.

Ia pun bertugas mendampingi klaster usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) binaan industri gerabah atau Creative Carving.

Creative Carving merupakan perkumpulan nasabah BRI yang berprofesi sebagai perajin gerabah. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan ke berbagai daerah di Lombok hingga ke Bali.

“Di Desa Banyumulek, Kediri, Lombok Barat, hampir 90 persen mata pencaharian utama masyarakatnya adalah perajin gerabah. Kami sebagai Mantri BRI membantu permodalan, seperti memfasilitasi pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI dan memberikan pendampingan,” terangnya.

Tak hanya mendampingi nasabah, Eni juga membagikan suka duka selama menjalani profesinya sebagai Mantri BRI.

Salah satu hal yang menyenangkan, katanya, adalah ketika dirinya dianggap seperti keluarga sendiri oleh para nasabah. Kondisi ini turut memudahkannya dalam mendapatkan informasi tentang calon nasabah baru.

Namun, ada pula tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya, ketika berhadapan dengan nasabah yang menunggak atau tidak membayar angsuran kredit.

Meski demikian, Eny mengaku tetap menikmati pekerjaannya karena bisa ikut berkontribusi dalam menggerakkan perekonomian mikro, seperti mendampingi pelaku UMKM gerabah di Lombok Barat.

Tak hanya itu, pekerjaannya juga dapat memberikan penghidupan yang lebih baik bagi dirinya dan keluarganya.

“Menjadi Mantri BRI membuat masyarakat memandang saya sebagai perempuan yang berdaya dan saya juga bisa mengangkat perekonomian keluarga,” tuturnya.

Eni pun berharap agar para perempuan tidak ragu melangkah meniti karier di bidang yang diminati.

“Sebab, ketika kita sungguh-sungguh menekuninya, ternyata dampaknya tidak hanya buat kita sendiri, tetapi juga bisa dirasakan oleh keluarga hingga masyarakat sekitar,” pesan Eni.

Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengatakan, Mantri BRI telah menjadi simbol ketangguhan dan kepedulian.

Dengan semangat melayani dan memberdayakan, Mantri BRI hadir di tengah pelaku UMKM untuk memberikan akses keuangan, pendampingan, dan harapan untuk menggerakkan roda perekonomian. Sosok mereka juga menjadi inspirasi bagi banyak pelaku usaha.

“Tidak terkecuali bagi para Mantri BRI perempuan yang tersebar di seluruh pelosok negeri. Dengan kontribusi tersebut, kami berharap, perempuan Indonesia bisa semakin berdaya dan turut mendorong geliat ekonomi nasional,” kata Hendy.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau