Advertorial

Telkom Bukukan Kinerja Positif di 2024, Pendapatan konsolidasi Tembus Rp 150 Triliun

Kompas.com - 22/04/2025, 15:17 WIB

KOMPAS.com – Di tengah dinamika industri telekomunikasi global dan tekanan makroekonomi, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom menutup 2024 dengan kinerja keuangan positif.

Telkom membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 150 triliun atau tumbuh 0,5 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya.

Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau earnings before interest, taxes, depreciation, and amortization (EBITDA) konsolidasi tercatat Rp 75 triliun dengan margin terjaga di level 50 persen.

Angka itu menunjukkan bahwa Telkom tetap mampu menorehkan catatan positif, meski terdampak program Pensiun Dini atau Early Retirement Program (ERP) pada kuartal II 2024.

Perseroan juga mencatat laba bersih sebesar Rp 23,6 triliun dengan margin laba bersih 15,8 persen. Adapun laba bersih operasional mencapai Rp 24,1 triliun dengan margin 16,1 persen.

Pada kuartal IV 2024, Telkom membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 2,2 persen secara kuartalan (qoq) menjadi Rp 37,7 triliun. Laba bersih pada periode yang sama meningkat 1 persen menjadi Rp 6 triliun dengan margin laba bersih tetap 15,8 persen.

Data, internet, dan IT services jadi penopang

Kinerja positif Telkom ditopang pertumbuhan bisnis pada segmen data, internet, dan IT services yang naik 3,5 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp 90,5 triliun sepanjang 2024.

Segmen tersebut secara konsisten menjadi motor penggerak utama pertumbuhan. Hal ini mencerminkan permintaan tinggi akan layanan teknologi informasi, konten digital, dan lalu lintas data (data payload) dari pelanggan.

Pendapatan interkoneksi juga naik 1,3 persen yoy menjadi Rp 9,2 triliun. Kenaikan ini didukung oleh peningkatan bisnis layanan suara wholesale internasional.

Sementara itu, pendapatan dari jaringan dan layanan telekomunikasi lain tumbuh signifikan 17,4 persen secara yoy menjadi Rp 13,4 triliun. Pada kuartal IV 2024, bisnis ini tumbuh 12,8 persen secara qoq berkat kontribusi layanan satelit dan managed solutions.

Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan, 2024 merupakan periode penuh tantangan bagi sektor telekomunikasi nasional. Hal ini dipengaruhi ketidakstabilan global dan persaingan industri yang semakin ketat.

“Meski demikian, Telkom menutup tahun dengan capaian positif. Ini mencerminkan bahwa strategi transformasi perusahaan sudah berada di jalur yang tepat,” ujar Ririek dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (21/4/2025).

Melalui optimalisasi infrastruktur, inovasi layanan digital, serta penguatan kemitraan strategis, lanjutnya, Telkom secara konsisten menghadirkan solusi relevan bagi pelanggan dan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.

“Ke depan, Telkom akan terus mengakselerasi implementasi 5 Bold Moves untuk meningkatkan daya saing, memperkuat ekosistem digital nasional, dan menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan,” tegas dia.

Kinerja solid Telkomsel dan segmen enterprise

Pada segmen konsumer (mobile dan fixed broadband), anak usaha Telkom, Telkomsel, juga mencatat pendapatan Rp 113,3 triliun atau tumbuh 10,7 persen yoy. Pertumbuhan ini ditopang bisnis digital dengan kontribusi Rp 78,3 triliun.

Telkomsel terus memperluas penetrasi pasar dengan total pelanggan seluler mencapai 159,4 juta dan 9,6 juta pelanggan IndiHome residensial (B2C). Angka ini tumbuh 10,6 persen secara yoy.

Adapun total pelanggan IndiHome, baik B2C maupun B2B, mencapai 10,8 juta atau naik 7,7 persen secara yoy.

Ririek merinci, hingga akhir 2024, Telkomsel mengoperasikan 271.040 base transceiver station (BTS), terdiri dari 221.290 BTS 4G dan 975 BTS 5G. Lalu lintas data (data payload) juga meningkat 13,9 persen yoy menjadi 20.386.475 TB.

“Peningkatan ini menunjukkan konsumsi data nasional yang tinggi,” ucap Ririek.

Implementasi strategi Fixed-Mobile Convergence (FMC) turut menunjukkan hasil positif. Telkomsel berhasil menyelesaikan integrasi One-Billing yang menyederhanakan transaksi pelanggan.

Penetrasi konvergensi—pelanggan yang menggunakan layanan seluler dan fixed broadband terintegrasi—meningkat menjadi 57 persen dari 53 persen pada kuartal III 2024.

Pada segmen enterprise, Telkom mencatat pendapatan sebesar Rp 20,6 triliun atau tumbuh 5,6 persen yoy. Pertumbuhan ini ditopang bisnis Indibiz, layanan satelit, dan e-Payment. Adapun kontributor terbesar berasal dari Enterprise Connectivity dan Digital IT Services.

Telkom juga secara konsisten memperkuat kapabilitas cloud, digital IT services, dan keamanan siber.

“Kami membangun kemitraan dengan pemain teknologi global untuk menghadirkan solusi digital yang inovatif, termasuk penyediaan solusi vertikal dan platform digital di sektor pemerintahan dan UKM melalui Telkom Regional,” jelas Ririek.

Pada segmen wholesale dan internasional, Telkom mencatat pendapatan Rp 18 triliun atau tumbuh 6,4 persen yoy berkat infrastruktur digital dan layanan suara wholesale internasional.

Akuisisi, ekspansi, dan investasi

Dalam bisnis menara telekomunikasi, anak usaha Telkom, Mitratel, mencatat pendapatan Rp 9,3 triliun atau tumbuh 7,2 persen yoy.

EBITDA dan laba bersih masing-masing tumbuh 10,2 persen dan 4,8 persen dengan margin EBITDA mencapai 82,7 persen dan margin laba bersih 22,6 persen.

Sepanjang 2024, Mitratel menambah 1.390 menara baru sehingga totalnya menjadi 39.404 unit. Tenancy ratio pun meningkat menjadi 1,52x dari 1,51x pada 2023.

Mitratel juga memiliki distribusi menara yang merata dengan 59 persen di luar Pulau Jawa dan 41 persen di Pulau Jawa.

Sebagai bagian dari ekspansi, Mitratel juga mengakuisisi PT Utra Mandiri Telekomunikasi (UMT) yang memiliki lebih dari 8.000 km jaringan fiber optic.

Sepanjang 2024, total penambahan jaringan fiber optic mencapai 18.518 km, baik secara organik maupun anorganik, sehingga total panjang jaringan menjadi 51.039 km.

Ririek menuturkan bahwa pihaknya juga mendorong transformasi melalui strategi 5 Bold Moves, seperti memperkuat infrastruktur digital dan pengembangan data center. Bisnis ini mencatat pendapatan Rp 2,3 triliun sepanjang 2024.

“Saat ini, Telkom memiliki kapasitas 38 MW dan 2.420 rak di 35 data center yang dikelola NeutraDC, NeuCentrIX, dan Telin. Sebanyak 30 data center berlokasi di Indonesia, sedangkan 5 lainnya di luar negeri, yakni Singapura, Timor Leste, dan Hong Kong,” papar dia.

Telkom juga tengah membangun Hyperscale Data Center (HDC) di Batam dan memperluas HDC di Cikarang untuk mendukung layanan cloud dan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Data center itu dirancang untuk memenuhi kebutuhan daya berskala besar, termasuk untuk teknologi AI.

Data center tersebut mengedepankan prinsip environmental, social, and governance (ESG) melalui pemanfaatan energi terbarukan dari panel surya yang dikombinasikan dengan teknologi pendingin air-based dan liquid-based untuk meningkatkan efisiensi energi,” jelas Ririek.

Untuk mengoptimalkan aset jaringan, Telkom juga mendirikan anak usaha baru, yakni PT Telkom Infrastruktur Indonesia (TIF).

Setelah berhasil menyelesaikan transisi operasional jaringan pada Agustus 2024, TIF kini memasuki fase komersialisasi dan memperkuat posisinya sebagai penyedia konektivitas netral.

Pada November 2024, TIF memperoleh dua lisensi penting, yakni JARTAPLOK dan JARTUP terrestrial. Kemudian, pada Desember 2024, TIF juga menjalin kerja sama strategis dengan salah satu penyedia internet (ISP) guna meningkatkan layanan Fiber-to-The-Home (FTTH).

“Kerja sama strategis itu mempertegas komitmen kami dalam pengembangan sektor telekomunikasi nasional,” tambah Ririek.

Sepanjang 2024, Telkom mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar Rp 24,5 triliun atau 16,3 persen dari total pendapatan.

Anggaran tersebut difokuskan untuk memperkuat konektivitas digital, seperti fiber optic, menara, satelit, dan kabel bawah laut. Capex lain dialokasikan untuk pengembangan pusat data, layanan cloud, dan infrastuktur digital lain.

Telkom juga mengintegrasikan prinsip keberlanjutan atau ESG ke dalam operasional perusahaan. Pada November 2024, Telkom meluncurkan inisiatif “GoZero – Sustainability Action by Telkom Indonesia” sebagai wujud komitmen terhadap lingkungan, inklusi sosial, dan tata kelola perusahaan yang baik.

GoZero dibangun di atas tiga pilar, yakni Save Our Planet (efisiensi energi dan pengurangan jejak karbon), Empower People (penguatan kapasitas SDM dan masyarakat), dan Strengthen Governance (tata kelola yang transparan dan akuntabel).

“Dengan seluruh inisiatif strategis dan pencapaian tersebut, Telkom menegaskan perannya sebagai pemimpin dalam akselerasi transformasi digital Indonesia,” imbuh Ririek.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau