Advertorial

Terang dari Hati, Inisiatif ParagonCorp untuk Wujudkan Ruang Aman dan Aspiratif bagi Perempuan

Kompas.com - 25/04/2025, 11:48 WIB

KOMPAS.com – Selaras dengan 40 tahun perjalanan Paragon dan semangat Kartini, ParagonCorp menghadirkan sesi intimate talk bertajuk Terang dari Hati.

Sesi itu menjadi ruang aspiratif bersama tujuh perempuan lintas bidang yang sejalan dengan semangat Paragon untuk memberikan dampak lebih besar dan memanfaatkan waktu untuk terus bergerak.

Pada diskusi yang dipandu Brand Ambassador Wardah—salah satu brand unggulan ParagonCorp–Dewi Sandra, itu, kisah, harapan, dan nilai-nilai dirayakan bersama untuk kemudian diwariskan antar generasi perempuan Indonesia.

Kartini mengajarkan kita bahwa terang tidak selalu datang dari sorotan, tapi dari hati yang terus menyala dengan tulus dan tenang,” ujar Dewi Sandra dalam acara yang diselenggarakan pada Rabu (23/4/2025).

Diskusi itu tidak hanya menjadi ruang refleksi atas perjalanan hidup masing-masing narasumber, tetapi juga menjadi panggung untuk menyuarakan peran perempuan dalam membentuk masa depan Indonesia yang lebih setara, inklusif, dan penuh harapan.

Tujuh narasumber yang hadir dalam forum tersebut adalah.

  • Retno Marsudi – UN Secretary-General Special Envoy on Water.
  • Najeela Shihab – Pendidik serta Pendiri Sekolah Cikal dan Semua Murid Semua Guru.
  • Gina S Noer – Sineas dan Pendiri Wahana Kreatif.
  • Prof Dr dr Cita Rosita Sigit Prakoeswa – Guru Besar Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) dan Aktivis Kesehatan Komunitas.
  • Tien Agustina – Pendidik dan Alumnus Wardah Inspiring Teacher (WIT).
  • Nicky Clara – Disability Womenpreneur dan Founder Berdayabareng.com.
  • Azalea Ayuningtyas – Co-Founder dan Komisaris Du Anyam.

Masing-masing narasumber membawa aspirasi yang otentik, menyentuh, dan penuh inspirasi.

Retno Marsudi menekankan bahwa perjuangan perempuan memiliki dampak universal.

“Kita berjuang bukan hanya untuk perempuan, tapi untuk manusia. Kata-kata (itu memang) penting, tapi hanya tindakan yang bisa mengubah keadaan. Jadi mari kita lakukan bersama, untuk semua,” ungkapnya.

Sementara itu, Gina S Noer menyoroti pentingnya keberagaman dalam narasi perempuan. Menurutnya, semakin banyak kisah perempuan yang ditampilkan, semakin banyak perempuan yang merasa dirinya pantas untuk bersuara.

“Karena setiap kisah layak didengar, dan tak ada perjuangan yang terlalu kecil,” kata Gina.

Diskusi ini juga menampilkan suara-suara penuh makna, mulai dari Dewi Sandra yang menyampaikan makna cahaya dari seorang ibu hingga Najeela Shihab yang menekankan pentingnya ketangguhan dalam memperjuangkan cita-cita perempuan.

Senada dengan Najeela, Prof Cita mengajak perempuan untuk terus menyalakan harapan dan membentuk generasi yang berani dan peduli, bahkan di tengah kondisi sulit.

Bagi para perempuan yang bekerja di balik layar, Tien Agustina menegaskan bahwa semua kerja keras mereka berkontribusi nyata bagi perubahan.

Sementara itu, Nicky Clara menyoroti pentingnya support system dalam pemberdayaan perempuan. Azalea Ayuningtyas turut menekankan peran edukasi keluarga dalam membentuk generasi laki-laki yang mendukung kesetaraan dan keberlanjutan yang selaras dengan lingkungan.

Melalui inisiatif Terang dari Hati, ParagonCorp kembali menegaskan komitmennya untuk menciptakan ruang aman dan suportif bagi perempuan agar dapat bertumbuh, berbagi, dan saling menguatkan.

Inisiatif itu menjadi wadah aspiratif bagi perempuan Indonesia untuk mengambil peran nyata dan menggerakkan dampak baik bagi Ibu Pertiwi. #Paragonation

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau