KOMPAS.com – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mempertegas komitmennya dalam mendorong pengusaha usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk go international.
Salah satu UMKM binaan BRI yang berhasil meraih pasar internasional yakni adalah PT Semeru Sumber Rejeki—produsen minuman herbal Kamandalu Ashitaba yang diolah dari tanaman seledri Jepang atau ashitaba.
Distributor Kamandalu Ashitaba Grace Mamahit menjelaskan bahwa produk tersebut diolah dari tanaman ashitaba yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Tanaman ini termasuk jenis big celery atau seledri berukuran besar. Jenis ini berbeda dari seledri biasa yang umum digunakan sebagai pelengkap makanan.
“Ashitaba merupakan tanaman big celery. Famili-nya seledri, tapi bukan seledri untuk bakso, ya. Ini jadi seledri yang besar-besar. Tanaman ini kemudian mulai dibudidayakan di kaki Gunung Semeru, tepatnya di daerah Poncokusumo. Di Jepang, ashitaba tumbuh sekitar 70 hingga 80 cm, (sedangkan) di Kabupaten Malang, (tanaman ini) justru mampu mencapai tinggi satu hingga dua meter,” jelas Grace dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (26/4/2025).
Manfaat ashitaba, lanjut dia, telah dirasakan sendiri oleh Direktur PT Semeru Sumber Rejeki Roy Pudyo Febrianto.
Sebelumnya, Roy memiliki bobot hampir 100 kg dan mulai mengubah pola makan serta gaya hidup, termasuk rutin mengonsumsi ashitaba. Kini, Roy menjadi lebih bugar sehingga bisa mengembangkan produk tersebut secara lebih optimal.
Grace menambahkan bahwa perusahaan juga berkomitmen menjaga kualitas produk dan menerapkan prinsip keberlanjutan dalam proses produksi.
“Kami berkomitmen menjaga integritas dan kualitas produk serta menerapkan prinsip sustainability dengan memastikan seluruh bahan baku hingga kemasan dapat didaur ulang. Bahkan, pouch tea bag yang kami gunakan terbuat dari serabut jagung,” papar Grace.
Dia mengakui, partisipasi PT Semeru Sumber Rejeki dalam BRI UMKM EXPO(RT) 2025 mampu membuka peluang pasar internasional bagi Kamandalu Ashitaba. Pada ajang ini, perusahaan melakukan pertemuan dengan calon mitra dari luar negeri.
“Kami berharap, produk itu juga dapat dikenal lebih luas, termasuk oleh masyarakat diaspora di berbagai negara,” ucap Grace.
Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menegaskan bahwa BRI secara konsisten mendorong UMKM untuk naik kelas dan memperluas akses pasar global.
Menurutnya, keikutsertaan Kamandalu Ashitaba dalam BRI UMKM EXPO(RT) menjadi bukti nyata bahwa UMKM Indonesia memiliki potensi besar untuk bersaing di pasar global, termasuk di sektor produk herbal berkualitas.
BRI secara konsisten mendorong UMKM agar mampu meningkatkan daya saing melalui berbagai dukungan mulai dari pembiayaan, pelatihan, dan perluasan akses pasar.
“Kami optimistis, produk-produk unggulan, seperti ashitaba dapat menjadi representasi kekuatan UMKM nasional di kancah internasional,” ujar Hendy.
Untuk diketahui, sebagai bagian dari upaya berkelanjutan dalam mendorong UMKM naik kelas, BRI sukses menyelenggarakan BRI UMKM EXPO(RT) 2025 berlangsung pada 30 Januari hingga 2 Februari 2025 di ICE BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten.
Acara tersebut menarik antusiasme tinggi dengan kehadiran lebih dari 69.000 pengunjung, mencatatkan transaksi senilai lebih dari Rp 40 miliar, serta menghasilkan kontrak ekspor sebesar 90,6 juta dollar AS atau sekitar Rp1,5 triliun.
Inisiatif itu mempertegas peran BRI dalam membuka peluang lebih luas bagi UMKM untuk menembus pasar internasional.