Advertorial

Ikut Surabaya Medic Air Run 2025? Pastikan Tubuh Fit dengan MCU

Kompas.com - 28/04/2025, 11:11 WIB

KOMPAS.com - Tren olahraga lari di Tanah Air lari kian meningkat dalam beberapa waktu terakhir. Hal ini terbukti dari semakin banyak kompetisi lari, seperti 5K, 10K, hingga maraton.

Salah satu ajang lari yang bakal meramaikan tren tersebut adalah Surabaya Medic Air Run 2025, Minggu (4/5/2025).

Di tengah tingginya antusiasme terhadap olahraga lari, penting juga untuk memperhatikan aspek kesehatan. Sebab, di balik popularitas olahraga lari, risiko gangguan kesehatan, seperti masalah jantung, tetap perlu diwaspadai.

Oleh karena itu, para pelari disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter ahli dan mempersiapkan diri dengan melakukan pemeriksaan medical check-up (MCU) terlebih dahulu.

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Ekokardiografi Mayapada Hospital Surabaya, dr Liem Audi Natalino, SpJP(K), FIHA, FAPSC mengatakan, lari sangat baik untuk kesehatan jantung karena membantu mengontrol tekanan darah, menjaga kadar kolesterol, dan mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan.

“Bahkan, (olahraga lari) efektif membakar kalori dan menjaga berat badan ideal. Namun, penting bagi setiap individu mengetahui cara berlari yang aman, sesuai dengan kondisi tubuh, serta melakukan persiapan yang tepat agar terhindar dari cedera," ujar dr Liem dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Minggu (27/5/2025).

Sebelum menjalani program latihan intensif, runners diimbau terlebih dahulu memeriksa kondisi kesehatan dengan MCU.

Dengan pemeriksaan tersebut, runners dapat mengetahui kondisi kesehatan secara menyeluruh, mulai dari kebugaran, keluhan, hingga tanda-tanda penyakit atau cedera yang mungkin tidak disadari.

Selain itu, lanjut dr Liem, MCU juga penting untuk memastikan kondisi jantung tetap optimal, ginjal berfungsi baik dalam menjaga keseimbangan cairan dan tekanan darah, serta hati mampu menjalankan proses detoksifikasi secara efisien.

Kesiapan seluruh organ tersebut penting untuk mempersiapkan tubuh menghadapi aktivitas fisik yang intens.

“Selain itu, pemeriksaan ini membantu memastikan tubuh memiliki jumlah sel darah merah yang cukup untuk mendukung pengangkutan oksigen ke seluruh tubuh selama beraktivitas fisik,” kata dr Liem.

Pemeriksaan MCU biasanya mencakup beberapa aspek penting, mulai dari pemeriksaan elektrokardiogram (EKG). Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi adanya gangguan pada jantung dan pemeriksaan laboratorium untuk menilai fungsi hati dan ginjal.

Selain itu, ada pula pemeriksaan oleh dokter spesialis kedokteran olahraga atau kedokteran fisik dan rehabilitasi guna mengevaluasi kondisi fisik dan tingkat kebugaran pelari secara menyeluruh.

Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medik Mayapada Hospital Surabaya, dr Yohan Christian Suisan, SpKFR, MKedKlin, menambahkan, pelari juga dapat menjalani pemeriksaan VO2 max.

“Pemeriksaan VO2 max untuk mengukur jumlah maksimal oksigen yang dapat digunakan tubuh selama berolahraga,” terang dr Yohan.

Dokter Yohan melanjutkan, pemeriksaan VO2 max memiliki sejumlah manfaat penting bagi pelari, terutama untuk mengetahui tingkat kebugaran kardiorespirasi. Semakin tinggi nilai VO2 max, berarti kondisi tubuh semakin bugar dan optimal untuk berolahraga.

Selain itu, imbuh dia, hasil pemeriksaan itu juga dapat memberikan gambaran mengenai performa atletik secara keseluruhan.

“VO2 max pun berperan dalam membantu menyusun program latihan yang efektif, mulai dari intensitas, durasi, hingga jenis latihan yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu,” jelasnya.

Menjelang gelaran Surabaya Medic Air Run 2025, Mayapada Hospital Surabaya sebagai partner utama turut mendukung kesiapan para peserta dengan menghadirkan edukasi "Safe Running", pemeriksaan EKG gratis, serta layanan MCU Runner dan VO2max dengan harga spesial.

Untuk menjaga performa tubuh tetap optimal, peserta juga disarankan untuk berkonsultasi langsung dengan dokter ahli di Mayapada Hospital Surabaya.

Konsultasi tersebut dapat membantu mengevaluasi kondisi tubuh secara menyeluruh dan menyusun strategi latihan yang lebih tepat sasaran.

Selain itu, Mayapada Hospital juga menyediakan layanan Sport Injury Treatment & Performance Center (SITPEC) di unit-unit tertentu.

Layanan tersebut memberikan akses layanan komprehensif, mulai dari pencegahan cedera, skrining pra-latihan, hingga peningkatan performa fisik, dengan dukungan tim dokter dan fisioterapis profesional serta fasilitas modern, seperti gym, VO2 max, dan Body Composition Analysis.

Konsultasi dengan dokter di SITPEC Mayapada Hospital kini bisa dijadwalkan kapan pun dan di mana pun lewat aplikasi MyCare.

Aplikasi tersebut dapat membantu menentukan jadwal pemeriksaan, konsultasi dokter, hingga mengakses layanan kegawatdaruratan dengan mudah.

MyCare memiliki sejumlah fitur, seperti Health Articles dan Tips yang berisi tip dan informasi seputar olahraga lari.

Ada pula fitur Personal Health yang terhubung dengan Health Access dan Google Fit guna memantau jumlah langkah harian, kalori yang terbakar, detak jantung, hingga Body Mass Index (BMI).

Unduh MyCare di Google Play Store atau App Store sekarang dan dapatkan reward poin potongan harga bagi pengguna baru untuk berbagai jenis pemeriksaan di seluruh unit Mayapada Hospital.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau