Advertorial

Manajemen Risiko Prudent Jadi Kunci, BRI Catat Penurunan NPL dan Penguatan Cadangan

Kompas.com - 08/05/2025, 16:07 WIB

KOMPAS.com PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus mencatatkan kinerja positif dalam menjaga kualitas asetnya, meskipun tantangan ekonomi global masih membayangi.

Hingga akhir kuartal I 2025, indikator risiko kredit BRI menunjukkan perbaikan signifikan. Hal ini mencerminkan efektivitas manajemen risiko dan penerapan prinsip kehati-hatian di seluruh lini bisnis.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Manajemen Risiko BRI Mucharom dalam paparan kinerja keuangan triwulan I 2025 di Jakarta, Selasa (30/4/2025).

Ia memaparkan bahwa rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) BRI tercatat menurun dari 3,11 persen pada Maret 2024 menjadi 2,97 persen pada Maret 2025.

“Penurunan rasio NPL ini merupakan hasil dari manajemen risiko yang efektif dan prinsip kehati-hatian (prudent) dalam proses penyaluran kredit di seluruh segmen bisnis BRI,” ujar Mucharom dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Kamis (8/5/2025).

Tidak hanya NPL, rasio loan at risk (LAR) BRI juga menunjukkan tren positif, yakni dari 12,68 persen pada kuartal I 2024 menjadi 11,12 persen pada periode yang sama tahun ini.

Hal tersebut, kata Mucharom, menandakan portofolio kredit BRI semakin sehat dan terkendali, meskipun sektor usaha masih menghadapi tekanan dari ketidakpastian global, termasuk dampak geopolitik.

Sebagai langkah antisipatif, BRI juga terus memperkuat pencadangan risiko kredit. Hingga akhir Maret 2025, rasio NPL Coverage BRI mencapai 200,60 persen yang tergolong sangat kuat.

Mucharom melanjutkan, dengan coverage ratio yang memadai, BRI tidak hanya menjaga stabilitas neraca keuangan perusahaan secara berkelanjutan.

“Kami juga memberikan keyakinan bagi investor, regulator, dan seluruh pemangku kepentingan bahwa fundamental perusahaan tetap kuat, meskipun ada tekanan ekonomi global, seperti perang tarif,” tuturnya.

Di sisi lain, kinerja penyaluran kredit BRI juga tetap solid. Hingga akhir kuartal I 2025, BRI mencatatkan total kredit sebesar Rp 1.373,66 triliun atau tumbuh 4,97 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Sebagian besar kredit disalurkan ke sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), yakni sebesar Rp 1.126,02 triliun atau sekitar 81,97 persen dari total kredit BRI.

Fokus BRI pada pembiayaan sektor produktif tidak hanya memperkuat posisi perseroan sebagai bank yang pro-rakyat, tapi juga sejalan dengan Asta Cita Pemerintah Republik Indonesia dalam membangun fondasi ekonomi kerakyatan.

Kontribusi BRI terlihat dari perannya dalam memperkuat fondasi ekonomi kerakyatan. Tak hanya itu, melalui dukungan pada sektor produktif, BRI berperan strategis membuka lapangan kerja baru serta membantu penurunan angka kemiskinan nasional.

Sebagai informasi, Direktur Manajemen Risiko BRI Mucharom diangkat pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Senin (24/3/2025). Ia dapat melaksanakan tugas serta fungsi dalam jabatannya setelah mendapatkan persetujuan Penilaian Kemampuan dan Kepatutan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau