Advertorial

Bersama PUMA Indonesia, Reza Aulia Cetak Sejarah di Boston Marathon 2025

Kompas.com - 09/05/2025, 14:18 WIB

KOMPAS.com – Mimpi panjang akhirnya terwujud. Pelari nasional yang juga merupakan atlet resmi PUMA Indonesia, Reza Aulia, menorehkan sejarah di ajang Boston Marathon 2025.

Ia menjadi pelari Indonesia tercepat yang berhasil menyelesaikan ajang maraton legendaris tersebut dalam 5 tahun terakhir dengan catatan waktu 02:37:09.

Reza tidak hanya mencetak rekor pribadi (personal best), tapi juga membuktikan bahwa pelari Indonesia mampu bersaing di level dunia.

Perjalanan Reza menuju Boston tidaklah mulus. Ia terpilih melalui program eksklusif PUMA’s Project 3. Program ini merupakan inisiatif global dari PUMA yang dirancang untuk memberikan pengalaman kelas dunia kepada pelari sub-elite.

Program itu membuka masing-masing 100 slot untuk Boston dan London Marathon 2025. Para peserta akan mendapatkan akses ke pelatihan elite, perlengkapan lari paling mutakhir, dan kesempatan memenangkan hadiah besar.

Program tersebut tidak hanya menguntungkan para pelari, tapi juga memperkuat koneksi antara PUMA dan komunitas lari global.

“Bisa berlari dan finish di Boston Marathon adalah pengalaman yang luar biasa. Ini mimpi yang saya bawa sejak lama. Jujur, saya enggak pernah membayangkan akan sampai sejauh ini,” ujar Reza dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (7/5/2025).

Finish dengan air mata

Selama race, Reza sempat menghadapi momen kritis saat mengalami keram secara bergantian pada kedua kaki, terutama di kilometer 34 di area Heartbreak Hill—tanjakan ikonik di Boston Marathon. Namun, ia tetap bertahan.

Reza bercerita, dirinya sempat kehilangan harapan dengan kondisi tersebut. Namun, atmosfer race, dukungan penonton dan keluarga, serta mental yang terjaga membuat ia terus melangkah.

“Saya menangis di garis akhir, antara bangga, terharu, dan kecewa karena belum mencapai target utama, tapi tetap berhasil mencetak waktu terbaik saya,” cerita Reza.

Dia mengatakan, dukungan keluarga, terutama sang ayah, menjadi kekuatan besar yang membantunya bertahan hingga akhir.

“Ayah saya memantau terus posisi saya dari rumah. Dia sempat panik karena saya melambat. Namun, begitu sampai di garis finish, saya langsung mengabari keluarga, termasuk ayah saya, bahwa saya berhasil finish. Semua (orang pun merasa) lega dan bahagia,” ujarnya

Dukung dari “minus”

Capaian Reza tak terlepas dari peran besar PUMA Indonesia. Menurut Reza, PUMA Indonesia hadir bukan hanya saat ia sudah siap bertanding, melainkan sejak masa-masa tersulit.

“PUMA luar biasa. Mereka enggak support saya dari nol, tapi dari minus. Saat saya cedera, jatuh, dan hampir gak bisa lari lagi, mereka tetap percaya. Saya sangat respek karena PUMA tidak pilih-pilih atlet. Mereka hadir sejak awal perjuangan,” ungkap Reza.

Menurut Reza, PUMA Indonesia hadir bukan hanya saat ia sudah siap bertanding, melainkan sejak masa-masa tersulit. Dok. PUMA Indonesia Menurut Reza, PUMA Indonesia hadir bukan hanya saat ia sudah siap bertanding, melainkan sejak masa-masa tersulit.

Di Boston, Reza berlari mengenakan PUMA Deviate Nitro Elite 3, yakni sepatu lari andalan yang dirancang untuk ajang lari maraton.

Ia juga berkesempatan mencoba PUMA Nitro Fast-R 3, sepatu terbaru dari PUMA yang ia incar untuk race berikutnya.

Selain itu, Reza juga mendapatkan pengalaman eksklusif di PUMA High Point dan PUMA NITRO Lab Boston untuk merasakan langsung inovasi mutakhir dari brand asal Jerman tersebut.

Dukungan dari PUMA juga memberi energi tambahan bagi Reza untuk tampil maksimal, tidak hanya dari segi perlengkapan, tetapi juga secara mental.

Dari awal perjalanan sampai race day, Reza merasa benar-benar dihargai dan diperhatikan. PUMA, ungkap Reza, tidak hanya melihat dari hasil akhir, tetapi dari proses dan perjuangan yang ia lalui.

“Itu membuat saya semakin yakin dan semangat untuk memberikan yang terbaik di Boston,” Reza menambahkan.

Capaian Reza melengkapi deretan prestasi membanggakan pelari Indonesia di kancah lari dunia. Sebelumnya, aktor dan pelari Ibnu Jamil juga berhasil menyelesaikan seluruh seri World Major Marathon, yakni Tokyo, Boston, London, Berlin, Chicago, dan New York.

Berkat dukungan PUMA Indonesia, Ibnu Jamil berhasil menyelesaikan seluruh seri World Major Marathon, yakni Tokyo, Boston, London, Berlin, Chicago, dan New York. Dok. PUMA Indonesia Berkat dukungan PUMA Indonesia, Ibnu Jamil berhasil menyelesaikan seluruh seri World Major Marathon, yakni Tokyo, Boston, London, Berlin, Chicago, dan New York.

Prestasi itu menjadikan Ibnu sebagai salah satu pelari Indonesia yang meraih Six Star Finisher Medal yang prestisius.

Prestasi Ibnu juga membuktikan bahwa konsistensi dan dedikasi bisa membawa pelari Indonesia berdiri sejajar dengan pelari dunia dan sekaligus menginspirasi generasi pelari berikutnya.

"GO WILD", DNA PUMA untuk para pelari Indonesia

PUMA Indonesia melalui “GO WILD” ingin menghidupkan semangat eksplorasi dan keberanian melampaui batas.

Semangat GO WILD tidak hanya soal kecepatan, tetapi tentang menghargai proses, menikmati runner’s high, dan menciptakan komunitas yang saling mendukung.

Teamhead Marketing PUMA Indonesia Rachmat B Trilaksono menuturkan bahwa pihaknya merasa bangga bisa mendampingi Reza di panggung dunia.

Hal itu menjadi bukti bahwa talenta Indonesia bisa bersaing di tingkat global selama mereka mendapat kesempatan dan dukungan yang tepat.

“Semangat tersebut juga menjadi bagian dari perwujudan brand DNA terbaru dari PUMA, GO WILD, yakni gerakan yang mengajak lebih banyak pelari untuk mengeksplorasi potensi mereka, merasakan euforia runner’s high, dan berani melampaui batas,” ujar Rachmat.

Melalui GO WILD, PUMA mendorong lebih banyak orang untuk menikmati proses dalam berlari, mulai dari langkah pertama hingga mencapai garis finis.

Dengan berbagai inisiatif, mulai dari teknologi inovatif hingga dukungan terhadap komunitas dan atlet lokal, PUMA berkomitmen untuk membangun ekosistem lari yang inklusif, inspiratif, dan penuh semangat eksplorasi.

Menutup kisah inspiratifnya, Reza pun berpesan kepada para pelari di Indonesia yang bermimpi menembus Boston atau World Major Marathon lain.

Stay humble. Berada di lingkungan yang positif. Saling support, bukan saling menjatuhkan. Biar lari ini jadi tantangan yang menyenangkan, bukan beban atau kompetisi yang gak sehat,” tegasnya.

Setelah Boston, Reza menatap target berikutnya.

“Saya masih lapar. Saya tahu, ini baru awal dari perjalanan saya,” ujar Reza.

Tertarik dengan GO WILD Campaign? Klik di sini untuk mendapatkan informasi lebih lengkap.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau