Advertorial

JAECOO J7 SHS Bawa Teknologi Super Hybrid System yang Jadi “Fuel Fee Killer” Terdepan

Kompas.com - 15/05/2025, 17:51 WIB

KOMPAS.com — JAECOO Indonesia kembali menegaskan inovasinya melalui sport utility vehicle (SUV) hybrid yang mengusung teknologi Super Hybrid System (SHS) sebagai inti terdepan, yakni JAECOO J7 SHS.

Setelah sukses memamerkan fitur Super Safety dengan rating bintang 5 dari Euro NCAP, JAECOO kini menampilkan teknologi SHS yang dirancang untuk menghadirkan efisiensi tinggi, performa responsif, serta kenyamanan berkendara yang sesuai dengan kebutuhan mobilitas masa kini.

Teknologi itu menjadikan J7 SHS pantas menyandang julukan “Fuel Fee Killer” karena kemampuannya menghemat bahan bakar secara signifikan.

Country Director JAECOO Indonesia Max Zhou mengatakan, SHS adalah terobosan yang mewujudkan komitmen JAECOO pada mobilitas cerdas dan efisien.

“Melalui JAECOO J7 SHS, kami tidak hanya menghadirkan mobil hybrid, tetapi juga solusi mobilitas yang adaptif dengan kebutuhan harian, mengurangi konsumsi bahan bakar, dan meningkatkan performa. Teknologi ini memungkinkan pelanggan melaju lebih jauh dengan percaya diri dan tanpa kompromi,” ujarnya dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Kamis (15/5/2025).

SHS terdiri dari tiga komponen utama yang dikembangkan khusus untuk platform J7 SHS, yaitu Dedicated Hybrid Engine, Dedicated Hybrid Transmission, dan High-Performance Battery.

Ketiganya bekerja sinergis untuk memberikan efisiensi nyata, mengurangi frekuensi pengisian bahan bakar, akselerasi halus, terutama saat menghadapi kemacetan, serta kenyamanan berkendara jarak jauh.

Mesin hybrid yang digunakan pun memiliki kapasitas 1.5L turbo generasi kelima dengan efisiensi termal 44,5 persen. Angka ini jauh di atas mesin konvensional yang rata-rata 25-30 persen.

Efisiensi termal tersebut menunjukkan seberapa efektif bahan bakar diubah menjadi energi. Dengan begitu, konsumsi bahan bakar menjadi lebih hemat dan emisi lebih rendah tanpa mengorbankan performa.

Mesin tersebut juga dikombinasikan dengan Dedicated Hybrid Transmission yang memiliki efisiensi penggerak listrik hingga 98,5 persen.

Kombinasi itu memungkinkan distribusi tenaga yang presisi dan transisi mulus antara mode hybrid dan elektrik sehingga kendaraan dapat beradaptasi dengan berbagai kondisi jalan secara dinamis.

Baterai berkapasitas tinggi 18,3 kWh menjadi komponen ketiga dalam SHS yang memungkinkan J7 SHS melaju hingga 100 km dalam mode full-electric berdasarkan pengujian New European Driving Cycle (NEDC).

Jarak tempuh itu ideal untuk penggunaan di kawasan perkotaan padat, seperti Jakarta yang sering terjadi kemacetan. Pada kondisi kecepatan rendah serta stop-and-go, pengemudi dapat mengandalkan tenaga listrik untuk berkendara yang senyap, bebas emisi, dan hemat biaya.

Baterai canggih dengan jarak tempuh optimal

Sistem baterai J7 SHS juga dirancang dengan standar keselamatan tinggi. Sertifikasi IP68 memastikan baterai tahan air dan debu sehingga andal dalam berbagai kondisi lingkungan.

Selain itu, sistemnya dilengkapi Battery Management System (BMS) canggih dengan respons keselamatan cepat.

Jika terjadi benturan, sistem dapat memutus arus listrik dalam waktu 2 milidetik. Kemampuan ini dapat secara signifikan mengurangi risiko gangguan termal serta menjaga keselamatan penumpang dan pengemudi.

Berkat sinergi mesin, motor listrik, dan baterai, JAECOO J7 SHS bisa melaju dengan jarak lebih dari 1.300 km. dok. JAECOO Indonesia Berkat sinergi mesin, motor listrik, dan baterai, JAECOO J7 SHS bisa melaju dengan jarak lebih dari 1.300 km.

Tak hanya efisiensi dalam kota, J7 SHS juga mampu menempuh jarak cukup jauh. Berkat sinergi mesin, motor listrik, dan baterai, kendaraan ini bisa melaju dengan jarak lebih dari 1.300 km pada kondisi sekali pengisian bahan bakar penuh (60 liter) serta baterai terisi penuh.

Dalam uji coba nyata dari Jakarta ke Bali, J7 SHS mampu menempuh 1.377 kilometer. Capaian ini menjadi bukti konkret efisiensi dan daya tahan SHS.

Berkat keunggulan tersebut, J7 SHS cocok menjadi kendaraan andalan, baik untuk perjalanan harian maupun jarak jauh, dengan keseimbangan optimal antara tenaga dan penghematan bahan bakar.

Fleksibilitas mode berkendara untuk berbagai kondisi jalan

Teknologi SHS bekerja dengan empat mode berkendara otomatis yang dapat menyesuaikan kecepatan dan gaya berkendara pengemudi.

Pada kecepatan 0–40 km per jam, kendaraan berjalan sepenuhnya menggunakan tenaga listrik yang ideal untuk kondisi perkotaan.

Kemudian, pada kecepatan 40–70 km per jam, mesin pembakaran mulai aktif mengisi baterai, sementara motor listrik tetap menggerakkan roda dalam mode hybrid serial.

Saat kecepatan mencapai 70–80 km per jam, mesin dan motor listrik bekerja secara paralel untuk menggerakkan kendaraan.

Ketika kecepatan melebihi 80 km per jam, sistem beralih ke mode dominan mesin sedangkan motor listrik memberikan tenaga tambahan saat dibutuhkan, seperti saat menyalip atau menanjak.

Transisi antar-mode itu berlangsung mulus karena dikendalikan oleh logika pintar yang mengutamakan efisiensi energi dan kenyamanan pengemudi.

Sistem SHS juga dapat beradaptasi dengan gaya berkendara pengemudi. Contohnya, saat dikendarai dengan akselerasi agresif, sistem akan mengaktifkan mesin lebih cepat.

Sementara itu, gaya berkendara santai memperpanjang durasi penggunaan mode listrik. Dengan begitu, pengalaman berkendara tetap responsif dan halus dalam berbagai situasi.

JAECOO J7 SHS menetapkan standar baru di segmen SUV hybrid dengan efisiensi terbaik dan kecerdasan adaptif. Baik untuk mobilitas harian di perkotaan dalam mode full-electric maupun perjalanan panjang antar-kota dengan tenaga hybrid, J7 SHS menjamin setiap perjalanan lebih efisien, nyaman, dan ramah lingkungan.

Sebagai informasi, sebagai bagian dari Chery Group, JAECOO mendapat dukungan teknis dan desain dari kemitraan strategis dengan Jaguar Land Rover.

Dua tokoh penting dari Jaguar Land Rover yang turut memperkuat JAECOO adalah Chief Engineer JAECOO Peter John Matkin dan Chief Stylish Designer JAECOO Chris Roades. Kehadiran keduanya membawa teknologi dan desain kelas dunia ke setiap lini kendaraan JAECOO.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau