Advertorial

Roemah Koffie Luncurkan Koffie Tins di WOC 2025, Hadirkan Kopi Premium dengan Sentuhan Budaya Nusantara

Kompas.com - 16/05/2025, 19:29 WIB

JAKARTA, KOMPAS.comBrand kopi premium asal Indonesia, Roemah Koffie, meluncurkan produk terbaru Koffie Tins pada ajang World of Coffee (WOC) 2025 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Kamis (15/5/2025).

Sebagai platinum sponsor dalam acara berskala internasional itu, Roemah Koffie turut memperkenalkan kekayaan rasa sekaligus budaya kopi Indonesia ke kancah global. 

Peluncuran Koffie Tins menandai langkah Roemah Koffie dalam membawa kopi lokal premium ke panggung internasional.

Untuk diketahui, Koffie Tins merupakan biji kopi premium yang dikemas dalam kaleng eksklusif dengan sentuhan budaya lokal pada setiap varian. 

Ketiga varian yang diluncurkan adalah Rambadia, Anak Daro, dan Tondiku. Masing-masing mewakili kekayaan cita rasa dan cerita budaya dari Sumatera.

Adapun Rambadia menjadi produk unggulan sekaligus simbol kampanye Roemah Koffie untuk memperkenalkan kopi Indonesia ke pasar internasional. 

Varian tersebut menggunakan biji kopi premium dari dataran tinggi Kabupaten Bener Meriah, Gayo, Aceh, yang dikenal sebagai salah satu penghasil kopi terbaik dunia. 

Roemah Koffie menghadirkan pengalaman immersive melalui instalasi Giant Koffie Tins di lokasi WOC 2025. Di dalam Giant Koffie Tins, pengunjung dapat menikmati audio visual yang mengangkat budaya masyarakat Sumatera Utara dan keistimewaan Rambadia. Dok. KOMPAS.com/ Yakob Arfin T Sasongko Roemah Koffie menghadirkan pengalaman immersive melalui instalasi Giant Koffie Tins di lokasi WOC 2025. Di dalam Giant Koffie Tins, pengunjung dapat menikmati audio visual yang mengangkat budaya masyarakat Sumatera Utara dan keistimewaan Rambadia.

Kopi Rambadia mengusung filosofi kebersamaan, kesejahteraan, dan harmoni dalam kehidupan, terinspirasi dari lagu daerah masyarakat Batak yang bercerita tentang perkenalan dan keakraban antarmanusia.

“Lewat Rambadia, kami ingin memperkenalkan Indonesia kepada dunia dengan cara yang bermakna. Melalui rasa kopi ini, kami ingin membawa nilai-nilai budaya dan semangat kebersamaan di industri kopi,” ujar Chief Executive Officer (CEO) Roemah Koffie, Felix TJ, kepada Kompas.com, Kamis.

Sarat makna budaya

Selain Rambadia, ada pula Koffie Tins Anak Daro. Nama ini diambil dari judul lagu daerah Sumatera Barat (Sumbar) yang mengangkat kisah legenda dari Minangkabau. 

Adapun Anak Daro menggambarkan rasa manis dan hangatnya kasih sayang.

Sementara, Koffie Tins Tondiku menampilkan kekayaan alam dan tradisi dari Tanah Batak. Seperti aromanya, Tondiku, memberikan nuansa kehangatan dalam keluarga serta gambaran keharmonisan kehidupan masyarakat.

Koffie Tins merupakan biji kopi premium yang dikemas dalam kaleng eksklusif dengan sentuhan budaya lokal pada setiap varian. Ketiga varian yang diluncurkan adalah Rambadia, Anak Daro, dan Tondiku. Masing-masing mewakili kekayaan cita rasa dan cerita budaya dari Sumatera. Dok. KOMPAS.com/ Yakob Arfin T Sasongko Koffie Tins merupakan biji kopi premium yang dikemas dalam kaleng eksklusif dengan sentuhan budaya lokal pada setiap varian. Ketiga varian yang diluncurkan adalah Rambadia, Anak Daro, dan Tondiku. Masing-masing mewakili kekayaan cita rasa dan cerita budaya dari Sumatera.

Desain kemasan Koffie Tins juga sarat makna budaya. Kemasan Rambadia, misalnya, dihiasi motif kain ulos yang menjadi simbol kasih sayang, kebersamaan, dan doa dalam budaya Batak. 

Lewat kemasan dan cita rasa tersebut, Roemah Koffie berupaya menyampaikan kisah warisan budaya Indonesia yang mendalam kepada konsumen global.

Berdasarkan pantauan Kompas.com pada ajang WOC 2025, Roemah Koffie turut menghadirkan pengalaman immersive melalui instalasi Giant Koffie Tins di lokasi WOC 2025. 

Instalasi yang bisa dimasuki pengunjung itu merupakan kolaborasi dengan studio digital experience asal Bandung, Sembilan Matahari. 

Di dalamnya, pengunjung dapat menikmati audio visual yang mengangkat budaya masyarakat Sumatera Utara dan keistimewaan Rambadia.

“Melalui proyek Giant Koffie Tins, Roemah Koffie ingin menyajikan pengalaman menikmati kopi premium dalam ruangan yang immersive dan emosional,” kata Felix.

Pada kesempatan tersebut, Roemah Koffie menggandeng desainer kondang sekaligus ikon budaya Indonesia, Edward Hutabarat, untuk memperkaya booth dengan warisan budaya Nusantara. 

Pengunjung dapat melihat dekorasi khas, seperti ulos otentik, artefak bersejarah, dan ornamen tradisional yang memperkuat atmosfer budaya dalam gelaran WOC 2025.

Roemah Koffie juga menyediakan berbagai kegiatan menarik selama acara, antara lain trial kelas Roemah Koffie Academy, workshop roasting, dan hiburan yang menghadirkan pengalaman lengkap bagi para pecinta kopi.

Dalam momen tersebut, Roemah Koffie menawarkan paket spesial pembelian tiga varian Koffie Tins seharga Rp 1,5 juta, lebih murah dari harga normal Rp 639.000 per kaleng. 

Produk tersebut merupakan edisi terbatas yang hanya dapat ditemukan di WOC 2025 dan toko resmi Roemah Koffie dengan stok terbatas.

Ekspansi bisnis masif

Sebagai roastery sekaligus coffee shop yang berkantor pusat di Gading Serpong, Roemah Koffie mengusung misi menyajikan pelayanan dan produk terbaik bagi para pelangganya, baik secara business-to-business (B2B) maupun business-to-consumer (B2C). 

Selain itu, Roemah Koffie juga memiliki pusat edukasi kopi profesional yang siap mencetak sumber daya manusia (SDM) terampil di industri kopi.

Sejak didirikan pada 2023, Roemah Koffie menunjukkan ekspansi bisnis yang masif dengan membuka sejumlah outlet di lokasi strategis, seperti Carstensz Mall Gading Serpong, S8 Tower Gading Serpong, Puri Indah Mall Jakarta Barat, dan Gunawarman Jakarta Selatan. 

Outlet baru di PIK2 juga dijadwalkan beroperasi pada pertengahan 2025.

Felix mengatakan, ekspansi tersebut sebagai langkah awal dalam misi membawa kopi Indonesia ke pasar internasional. 

“Ekspansi bisnis kami merupakan langkah awal untuk membawa kopi Indonesia dikenal masyarakat internasional. Tentunya, partisipasi kami pada gelaran WOC 2025 mengokohkan posisi kami sebagai duta kopi yang tak hanya menghadirkan rasa otentik tetapi juga memperkenalkan budaya Indonesia kepada dunia,” ungkapnya.

Chief Executive Officer (CEO) Roemah Koffie, Felix TJ, dalam konferensi pers peluncuran Koffie Tins di ajang World of Coffee (WOC) 2025 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Kamis (15/5/2025). Dok. KOMPAS.com/ Yakob Arfin T Sasongko Chief Executive Officer (CEO) Roemah Koffie, Felix TJ, dalam konferensi pers peluncuran Koffie Tins di ajang World of Coffee (WOC) 2025 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Kamis (15/5/2025).

Di Indonesia, pasar kopi premium terus tumbuh pesat dengan semakin banyak konsumen yang mencari cita rasa unik dan otentik. 

Roemah Koffie optimistis dengan positioning-nya sebagai brand kopi yang mengedepankan kualitas sekaligus cerita budaya, mereka siap menguasai segmen kopi premium lokal sekaligus menggaet konsumen global.

Dengan peluncuran Koffie Tins dan berbagai inovasi di WOC 2025, Roemah Koffie semakin menegaskan posisinya sebagai duta kopi Indonesia yang siap mengangkat budaya dan cita rasa nusantara ke panggung dunia.

“Kami berharap, journey Roemah Koffie lewat rasa dan kisah budaya Nusantara yang kami ceritakan dapat sampai dan dinikmati teman-teman Roemah. Bagi kami, cerita ini bagaikan benang yang disimpulkan dan dirajut menjadi satu hiasan budaya yang dapat dinikmati bersama,” kata Felix.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau