Advertorial

BRI Minta Masyarakat Waspadai 5 Modus Penipuan Online Berikut

Kompas.com - 20/05/2025, 10:42 WIB

KOMPAS.com – Menjadi pemenang sebuah acara undian berhadiah merupakan rezeki yang tidak terduga. Namun, hal ini ternyata menjadi celah untuk para penjahat menjalankan aksinya.

Di era yang semakin canggih, para penjahat siber dapat mengambil data calon korban dengan berbagai cara, seperti mengintip akun belanja online atau melihat riwayat transaksi perbankan dari smartphone Anda.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dari Jumat (22/11/2024) hingga Senin (9/2/2025), terdapat 42.257 laporan penipuan dan sebanyak 40.936 di antaranya telah terverifikasi. Dari laporan tersebut, tercatat kerugian masyarakat mencapai Rp 700,2 miliar.

Modus yang dilakukan penjahat siber pun semakin pintar. Modus yang paling kerap dilakukan adalah penipuan transaksi belanja online. Kemudian, penipuan berkedok investasi dan iming-iming hadiah.

Selain itu, OJK juga mencatat keberadaan akun palsu di media sosial, seperti Instagram. Akun ini digunakan pelaku untuk menipu masyarakat dengan mengatasnamakan sebuah institusi, baik acara undian berhadiah maupun perbankan.

Pelaku penipuan pun dapat dengan pintar meyakinkan sehingga korban berisiko kerugian material ataupun nonmaterial.

Melihat kejahatan siber yang semakin meresahkan, industri perbankan turut memberikan sosialisasi dan mengedukasi masyarakat akan bahaya penipuan tersebut. Salah satunya dilakukan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI.

BRI selalu mengingatkan nasabah agar selalu waspada terhadap modus social engineering (soceng) yang memanfaatkan kelemahan psikologis, seperti keingintahuan, ketergesaan, dan kelengahan manusia.

Ketidakwaspadaan menjadi peluang bagi pelaku menjalankan modusnya. Pasalnya, di banyak kasus, masyarakat tidak sadar bahwa dirinya telah menjadi korban soceng.

Untuk memberikan perlindungan kepada nasabah, BRI juga menerapkan tiga komponen, yaitu dari sisi proses, teknologi, dan people. BRI senantiasa melakukan pengembangan aplikasi yang lebih secure.

Kemudian, BRI terus berupaya meningkatkan kesadaran akan bahaya soceng, baik kepada para karyawan maupun nasabah BRI.

Kenali modus social engineering

Selain pribadi, data perusahaan juga dapat menjadi sasaran pelaku kejahatan siber. Agar terhindar dari bentuk social engineering, Anda perlu mengetahui lima bentuk penipuan yang berpotensi merugikan nasabah BRI berikut ini.

  1. Phishing melalui situs palsu
    Pelaku social engineering telah membuat halaman situs web yang menyerupai situs web perbankan resmi. Mereka membuat halaman login yang serupa dengan situs resmi untuk mencuri kredensial pengguna. Dengan demikian, calon korban akan yakin bahwa halaman tersebut resmi dari perbankan.
  2. URL website yang mirip

Selain halaman web, pelaku social engineering juga menggunakan alamat web yang mirip dengan situs resmi. Hal ini dilakukan untuk menipu nasabah agar memasukkan informasi yang sensitif dan bersifat rahasia, seperti password akun.

  1. SMS phishing (Smishing)

Untuk mengarahkan korban membuka tautan palsu, pelaku mengirimkan SMS yang mengatasnamakan instansi, seperti BRI atau Qlola by BRI, dan berisikan tautan berbahaya. Jika diklik, data pribadi Anda pun dapat tercuri.

  1. Voice phishing (Vishing)

Penipuan melalui panggilan telepon juga memakan banyak korban. Pelaku biasanya berpura-pura sebagai petugas bank untuk meminta data pribadi, seperti kode OTP atau PIN. Dengan demikian, pelaku dapat dengan mudah mengakses akun bank korban secara digital.

  1. Customer support palsu

Pelaku social engineering berpura-pura sebagai tim customer support yang kemudian meminta informasi sensitif atau mengarahkan korban ke situs palsu.

Itulah lima bentuk social engineering yang meresahkan masyarakat. Jika lengah, Anda bisa saja menjadi salah satu korban penipuan tersebut.

Maka dari itu, BRI akan terus meningkatkan awareness nasabah terkait akses web Qlola by BRI. Adapun web resmi yang bisa diakses adalah qlola.bri.co.id. Selain itu, masyarakat diminta untuk berhati-hati dalam memberikan informasi pribadi.

Apabila merasa ragu atau curiga, masyarakat dapat menghubungi dan memverifikasi ke institusi yang bersangkutan. Untuk nasabah BRI dapat menghubungi Contact BRI di nomor telepon 1500017 atau melalui sarana lain.

Gunakan QLola by BRI untuk transaksi perusahaan yang lebih mudah dan praktis. Temukan informasi lebih lengkap mengenai QLola by BRI di sini.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau