Advertorial

Hari Kebangkitan Nasional, Ini 7 Peran BRI Bawa Ekonomi Kerakyatan Indonesia Lebih Tangguh

Kompas.com - 20/05/2025, 11:18 WIB

KOMPAS.comPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menegaskan kembali komitmennya sebagai lokomotif kebangkitan ekonomi Indonesia dalam memperingati Hari Kebangkitan Nasional pada 20 Mei.

BRI terus mengambil langkah konkret dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya di segmen usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional.

Adapun Hari Kebangkitan Nasional kali ini mengangkat tema Bangkit Bersama Wujudkan Indonesia Kuat”.

Tema tersebut mencerminkan ajakan bagi seluruh elemen bangsa untuk bersatu, saling menguatkan, dan mendorong pertumbuhan di tengah tantangan global. Ajakan ini bertujuan mewujudkan Indonesia yang lebih tangguh secara ekonomi dan sosial.

Tema itu juga sejalan dengan arah pembangunan nasional yang tercermin dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yaitu prinsip-prinsip pembangunan nasional yang menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dan gotong royong.

Sebagai salah satu agen pembangunan nasional, BRI menunjukkan berbagai program dan inisiatif strategisnya dalam memperkuat ekonomi kerakyatan.

Berikut tujuh inisiatif BRI dalam mendukung UMKM:

  1. Penyaluran kredit ke UMKM capai Rp 1.126 triliun

Hingga akhir triwulan I-2025, BRI mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp 1.373,66 triliun atau tumbuh 4,97 persen year-on-year (yoy).

Penyaluran kredit BRI tersebut masih didominasi segmen UMKM dengan porsi mencapai 81,97 persen dari total kredit BRI, atau dengan nominal sebesar Rp 1.126,02 triliun.

  1. Konsisten jadi penyalur KUR terbesar di Indonesia

BRI menjadi penyalur kredit usaha rakyat (KUR) terbesar di Indonesia dengan realisasi mencapai Rp 54,9 triliun hingga akhir April 2025.

Jumlah tersebut setara 31,38 persen dari alokasi KUR BRI dari pemerintah sebesar Rp 175 triliun pada 2025.

Mengutip data Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian RI, kehadiran KUR sebagai program kredit bersuku bunga rendah terbukti mampu memberikan multiplier effect terhadap pertumbuhan ekonomi secara makro.

  1. 1,2 juta AgenBRILink untuk 67.000 desa

Hingga kini, jumlah AgenBRILink mencapai 1,2 juta agen. Ini menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dengan pertumbuhan sebesar 49,48 persen yoy.

Agen-agen tersebut tersebar di lebih dari 67.000 desa atau menjangkau lebih dari 88 persen dari total desa di Indonesia, serta mencatat volume transaksi sebesar Rp 423 triliun di sepanjang triwulan I-2025.

Seperti diketahui, AgenBRILink merupakan perluasan layanan BRI yang telah menjalin kerja sama dengan nasabah sebagai agen/mitra.

Dengan layanan itu, mereka dapat melayani transaksi perbankan bagi masyarakat secara real-time online dengan konsep sharing fee.

Keberadaan Agen BRILink juga terbukti mampu membuka akses layanan keuangan di seluruh pelosok negeri. Di sisi lain, keberadaan mereka menciptakan sharing economy serta menciptakan lapangan pekerjaan baru.

  1. BRImo digunakan 40 juta user

Sebagai bagian dari transformasi digital yang berkelanjutan, BRI terus mendorong perluasan inklusi dan literasi keuangan melalui penguatan platform digitalnya, khususnya aplikasi superapp BRImo.

Aplikasi itu tidak hanya menjadi alat transaksi, tetapi pintu masuk utama masyarakat untuk memahami dan mengelola keuangan secara mandiri dan efisien.

Hingga Maret 2025, jumlah pengguna aktif BRImo menembus 40,3 juta user, dengan volume transaksi mencapai Rp 1.578,4 triliun atau tumbuh 26,15 persen.

BRImo dirancang untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat termasuk segmen UMKM melalui lebih dari 100 fitur yang mudah digunakan, aman, dan terintegrasi dengan layanan keuangan lainnya seperti tabungan, investasi, hingga asuransi dan pinjaman.

  1. Holding UMi BRI layani 35,4 juta debitur

Setelah 3,5 tahun terbentuk pada 2021, holding Ultra Mikro (UMi) yang terdiri dari BRI, Permodalan Nasional Madani (PNM), dan Pegadaian berhasil melayani 35,4 juta debitur ultra mikro dengan total penyaluran kredit lebih dari Rp 631,4 triliun pada akhir Maret 2025.

Holding UMi juga memperluas layanan melalui 1.031 Sentra Layanan Ultra Mikro (Unit Senyum) di seluruh Indonesia dengan memberikan akses kepada lebih dari 182 juta nasabah tabungan.

  1. Kembangkan dan Berdayakan UMKM Melalui 39.866 Klaster Usaha Binaan

Tak hanya pembiayaan, BRI juga memiliki berbagai program pemberdayaan UMKM, salah satunya adalah pemberdayaan melalui program Klasterku Hidupku.

Pemberdayaan Klaster Usaha merupakan program pemberdayaan kepada kelompok usaha yang terbentuk berdasarkan kesamaan usaha, dalam satu wilayah.

Dengan begitu, program ini diharapkan menciptakan keakraban dan kebersamaan dalam peningkatan maupun pengembangan usaha para anggotanya.

Hingga akhir Maret 2025, BRI telah memiliki 39.866 klaster usaha yang tergabung dalam program Klasterku Hidupku.

  1. Kembangkan Ekosistem Ekonomi di 4.327 Desa BRILian

BRI juga menginisiasi program Desa BRILiaN, yaitu program pemberdayaan desa yang bertujuan menghasilkan role model dalam pengembangan desa sebagai bentuk agent of development dalam mengembangkan desa.

Hingga akhir Maret 2025, terdapat 4.327 desa yang telah mendapatkan pemberdayaan Desa BRILiaN.

Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengatakan, Hari Kebangkitan Nasional menjadi momentum refleksi bagi BRI untuk terus berkontribusi membangun bangsa.

“BRI akan senantiasa berada di garda terdepan dalam memberdayakan UMKM, memperluas inklusi dan literasi keuangan, serta memperkuat ekonomi desa sebagai wujud nyata komitmen kami untuk berperan aktif dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia yang merata dan berdampak,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa (20/5/2025).

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau