Advertorial

Razia Produk Palsu, Polisi Sita Kompresor dan Katup Ekspansi Danfoss Palsu di Jakarta

Kompas.com - 26/05/2025, 08:30 WIB

KOMPAS.com — Apakah Anda yakin produk yang Anda beli asli? Di tengah maraknya peredaran produk palsu, banyak konsumen tanpa sadar membeli barang yang tidak sesuai standar resmi hanya karena tergiur harga murah.

Sayangnya, penggunaan produk palsu tidak hanya merugikan produsen asli, tetapi juga membahayakan keselamatan pengguna.

Untuk melindungi konsumen dari produk palsu, Danfoss A/S bersama firma hukum SKC Law melakukan razia terhadap sejumlah toko, pemasok, dan importir di Jakarta selama 2024–2025.

Razia menyasar peredaran kompresor dan katup ekspansi merek Danfoss yang terbukti palsu.

Langkah tersebut merupakan bagian dari penegakan hukum atas pelanggaran merek dagang Danfoss yang telah terdaftar di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM).

Pelaku pelanggaran merek dapat dikenai sanksi pidana hingga lima tahun penjara dan/atau denda maksimal Rp 2 miliar, sesuai Pasal 100 dan 102 Undang-undang (UU) Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis.

Investigasi awal

Investigasi dimulai dari laporan adanya peredaran produk Danfoss palsu di pasar. Tim dari Danfoss A/S dan SKC Law kemudian menyelidiki sejumlah toko di Jakarta dan menemukan pelanggaran merek di tiga toko di Jakarta Barat serta satu toko di Jakarta Utara (Jakut).

Setelah mengantongi bukti, Danfoss A/S melalui SKC Law melaporkan dugaan pelanggaran tersebut ke kepolisian.

Penindakan

Pada Mei 2024, kepolisian menggelar razia di empat toko yang terindikasi menjual produk palsu. Dalam razia tersebut, polisi menyita puluhan kompresor dan katup ekspansi bermerek Danfoss palsu.

Mereka juga berhasil mengidentifikasi para pemasok produk ilegal tersebut.

Untuk mencegah produk palsu beredar di pasaran, pihak kepolisian bersama SKC Law telah memusnahkan puluhan barang bukti yang disita dari sejumlah toko, pemasok, dan importir.

Pernyataan kuasa hukum

Kuasa hukum eksternal Danfoss, Purnomo Suryomurcito menyampaikan bahwa keberhasilan penindakan tersebut berkat kerja sama dengan pihak kepolisian.

Ia menekankan, tindakan itu bertujuan melindungi konsumen dari risiko penggunaan produk palsu.

“Produk palsu tidak hanya menurunkan mutu dan merusak reputasi merek, tetapi juga berpotensi menimbulkan bahaya serius, seperti korsleting yang dapat menyebabkan kebakaran,” jelas Purnomo dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Sabtu (26/4/2025).

Ia juga mengimbau masyarakat untuk membeli produk hanya dari distributor resmi Danfoss A/S, yang informasinya tersedia di laman resmi Danfoss (www.danfoss.com).

“Dengan membeli produk palsu merek Danfoss, konsumen dirugikan karena barang tersebut tidak memenuhi standar kualitas. Bahkan, produk palsu bisa membahayakan keselamatan, seperti risiko kebakaran akibat korsleting listrik,” ujar Purnomo.

Ia menambahkan, peredaran produk palsu juga merusak reputasi Danfoss dan melemahkan kepercayaan terhadap produk-produk resminya.

Purnomo mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati saat membeli kompresor maupun katup ekspansi merek Danfoss.

Ia menyarankan agar konsumen hanya membeli melalui distributor resmi yang dapat dicek langsung di situs website resmi Danfoss (www.danfoss.com).

Informasi produk asli Danfoss

Danfoss menjamin setiap produknya memiliki kualitas tinggi, performa optimal, umur panjang, dan keamanan maksimal.

Produk asli juga dirancang untuk efisiensi energi, sehingga dapat menekan biaya operasional.

Sebaliknya, produk palsu sering kali tidak memenuhi standar dan dapat merusak sistem, bahkan menimbulkan risiko kebakaran.

Dengan membeli produk asli, konsumen juga mendapat dukungan purna jual seperti garansi, layanan teknis, dan bantuan pelanggan.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau